Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Sukamulya, Kec. Tegal Waru, Kab. Purwakarta, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi |
Purwakarta seolah mengukuhkan diri sebagai salah satu tempat dengan surga wisata alam. Bagaimana tidak, pihak pengelola begitu mahir mengeksplorasi potensi wisata alam yang ada di wilayahnya, sehingga mampu menyedot banyak wisatawan dari berbagai penjuru. Hal ini bisa dilihat dari objek wisata Gunung Parang yang penuh dengan hal menarik, termasuk kegiatan menarik seperti rock climbing yang menantang.
Sekilas Tentang Gunung Parang
Destinasi yang juga disebut dengan nama Gunung Wurung oleh masyarakat ini merupakan sebuah gunung batu andesit, yang terletak di Purwakarta. Secara fisik, gunung tersebut tampak seperti membentuk tiang tiang batu dengan ketinggian sekitar 963 meter di atas permukaan laut.
Dengan ketinggian tersebut, Gunung Wurung menjadi gunung batu andesit tertinggi kedua di Asia dan menjadi yang tertinggi di Indonesia. Batuan yang membentuk gunung ini sendiri disebut sebagai batu diabas, dengan ciri butiran mineral plagioklas berwarna putih. Sehingga jika diperhatikan terlihat seperti beras yang berserakan.
Menurut berbagai sumber, Gunung Wurung konon terbentuk dari proses intrusi magma yang membeku. Sehingga kemudian muncul ke permukaan dan membentuk gunung api yang batal menjadi gunung api. Karena terbentuknya di bawah permukaan selama jutaan tahun silam.
Dimana seiring berjalannya waktu, tanah yang berada di atas intrusi ini kemudian mengalami erosi dan memunculkan suatu bukit. Maka terbentuklah Gunung Parang seperti sekarang yang diapit oleh Bendungan Cirata dan Bendungan Jatiluhur. Saat ini, destinasi pendakian gunung tersebut menjadi salah satu unggulan di Purwakarta.
Daya Tarik yang Dimiliki Gunung Parang
1. View Alam Instagramable
Siapa bilang wisata alam tidak bisa kekinian ? Buktikan dengan berkunjung ke gunung satu ini, karena keindahan view yang ditawarkan benar benar terlihat makin mempesona ketika ditangkap dengan jepretan kamera. Salah satu keindahannya tentu tidak lain dan tidak bukan adalah adanya gunung batu yang menjulang.
Gunung batu menjulang yang menjulang dengan ketinggian sekitar 963 mdpl tersebut kerap kali dijadikan sebagai latar belakang foto, dan membuat foto terlihat makin ciamik. Terlebih di bagian bawah gunung atau sekitar kaki gunung terdapat beberapa spot foto yang disediakan, seperti jembatan bambu, yang membuat hasil potret makin instagramable.
➤ Trans Snow World Juanda Bekasi
2. Pemandangan Indah dari Puncak
Tidak hanya indah ketika dilihat dari kejauhan, Gunung Parang juga sangat indah ketika dilihat dari dekat. Ketika Anda sudah berhasil mencapai puncaknya, Anda bisa melihat bagaimana indahnya alam sekitar. Meski puncak gunung ini sendiri sebenarnya tidak terlalu luas, namun pemandangan yang disajikan begitu luar biasa.
Dari atas puncak gunung, Anda bisa melihat keindahan kota Purwakarta dengan hamparan persawahan hijau dan pemukiman warga. Selain itu, dari puncak ini juga bisa terlihat Sungai Citarum, Waduk Cirata, Waduk Jatiluhur, dan beberapa gunung lainnya yang ada di sekitar seperti Gunung Lembu dan Gunung Bongkok yang tidak kalah indah.
Untuk menikmati semua mahakarya dunia ini dengan lebih spektakuler, maka Anda bisa mendaki pada dini hari ketika cuaca sedang cerah. Karena pemandangan matahari terbit dari pinggir tebingnya terlihat begitu memukau. Namun pastikan Anda mendaki dengan tetap mendapat pengawasan dari pelatih setempat.
3. Spot Panjat Tebing
Seperti yang telah disebutkan, sebaiknya Anda tetap mendapat pengawasan dari pelatih setempat ketika menaiki Gunung Parang. Karena gunung ini menjadi lokasi wisata panjat tebing tertinggi kedua yang ada di Asia. Sehingga untuk mencapai puncaknya, para pendaki yang melakukan panjat tebing harus selalu diawasi agar pendakian berjalan aman.
Spot panjang tebing ini pula yang menjadi salah satu daya tarik dari Gunung Wurung, bahkan mampu menggaet wisatawan mancanegara. Dimana puncak yang dituju selama panjat tebing tersebut ada tiga, dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain, yaitu Tower I, Tower II, dan juga Tower III.
4. Aktivitas Menantang di Lereng Tebing
Selain naik tebing menuju puncak, aktivitas menantang lainnya bisa Anda lakukan di lereng tebing gunung satu ini, yaitu dengan mencoba tyrolean traverse. Tyrolean traverse merupakan kegiatan menyebrang antar puncak dengan hanya memanfaatkan seutas tali. Dijamin aktivitas ini akan menantang adrenalin Anda selama berada di atas ketinggian tersebut.
Walaupun terlihat begitu mengerikan, namun Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya aktivitas ini selalu dipandu oleh profesional agar berjalan dengan aman untuk setiap pengunjung. Selain menyebrang antar puncak, Anda juga bisa mencoba membentangkan hammock pada tali dan bersantai sejenak melihat pemandangan yang ada.
5. Hotel Gantung
Pemerintah Purwakarta memang benar benar tidak menyia nyiakan potensi wisata alam yang dimiliki. Karena di Gunung Parang uniknya para pengunjung bisa menemukan adanya skylodge, atau hotel gantung dengan ketinggian kurang lebih 500 mdpl. Di sana Anda bisa beristirahat sembari menyantap berbagai makanan lezat dengan ditemani pemandangan cantik.
Menariknya lagi, hotel gantung ini berbeda dengan kamar hotel pada umumnya. Karena lantai, dinding, serta atapnya dibuat dari bahan polycarbonat berwarna bening. Jadi ketika Anda berada di dalamnya, maka semua pemandangan alam di sekitar gunung akan terlihat dengan sangat jelas dari berbagai arah.
Meski menginap di kamar skylodge ini terkesan ekstrim, namun sensasi luar biasa yang didapat pastinya tidak akan bisa Anda lupakan. Anda juga tidak perlu khawatir selama menginap di sini, karena kamar dengan tinggi 2,4 meter dan luas 2,5 x 6 meter persegi tersebut sudah mempunyai standar keamanan internasional.
Terlebih tim rescue yang berada tidak jauh dari skylodge selalu standby 1 x 24 jam, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Sejumlah CCTV pun telah dipasang pada beberapa titik untuk memonitor kondisi sekitar. Selain itu, para pendaki yang ingin menginap sebelumnya telah mendapat safety briefing dan juga diasuransikan.
➤ Tiket Masuk Floating Market Lembang
6. Legenda yang Beredar
Tidak lengkap rasanya apabila objek wisata alam Gunung Parang di Purwakarta tidak memiliki legenda atau mitos yang beredar di masyarakat. Pun dengan gunung satu ini, yang mana legendanya terbentuknya gunung tersebut membuatnya dijuluki Wurung oleh warga sekitar. Konon di kawasan ini dulunya ada para dewa yang memiliki hajat ingin membangun sebuah gunung.
Mereka merencanakan pembangunan gunung hanya dalam satu malam saja, dan tidak boleh ada manusia yang melihatnya. Dengan tiang tiang batu, para dewa mulai membangun gunung. Namun menjelang pagi, ada seorang gadis yang turun ke sungai di sekitar kaki gunung untuk mencuci beras.
Gadis tersebut terkejut ketika melihat ada bukit di hadapannya, sehingga ia pun berlari dan melempar beras yang dibawanya hingga mengenai bukit. Mengetahuinya ada manusia yang melihat, para dewa pun tidak melanjutkan pembangunan gunung. Oleh sebab itu, sejak saat itu masyarakat menyebutnya dengan nama Gunung Wurung, dari kata “Urung” yang berarti belum atau tidak jadi dilanjutkan.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Gunung Parang
Secara administratif, letak Gunung Parang ada di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Untuk sampai di lokasi ini, Anda hanya perlu berkendara berkendara sekitar 2 jam perjalanan dari Bandung dan kurang lebih 3 jam perjalanan dari Jakarta. Akses menuju base campnya pun terbilang cukup mudah, sehingga cocok bahkan untuk para pendaki pemula.
Pasalnya, meskipun gunung satu ini terkenal sebagai lokasi rock climbing tertinggi di Indonesia. Namun dua pilihan jalur yang sengaja dibuat untuk para wisatawan terbilang aman dilewati. Ditambah dengan profesional yang selalu mengawasi selama pendakian. Berikut rute perjalanan menuju puncaknya, yaitu via Ferrata dan via Taraje.
1. Via Ferrata
Jalur pendakian via Ferrata dilalui dari Kampung Cirangkong atau Kampung Cihuni yang ada di Desa Pesanggrahan. Dimana Anda bebas memilih ketinggian yang diinginkan, bisa 100 meter, 300, 500, maupun 700 meter. Untuk jalur pendakian melalui Ferrata, Anda akan diajak memanjat menggunakan pijakan besi baja yang telah ditanam di permukaan batu tebing.
Karena jalur besi tersebut hanya ada satu, maka para pendaki pun harus beriringan dan tidak boleh saling menyalip satu sama lain ketika melakukan pendakian. Jalurnya sendiri berada di area terbuka, sehingga selama climbing Anda bisa sekaligus menghirup udara segar dan melihat pemandangan indah di sekitar.
Pendakian menuju ketinggian 100 meter sendiri biasanya memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Tentunya jika memilih jalur dengan medan yang lebih tinggi, maka estimasi waktunya pun akan jauh lebih lama. Bagi Anda yang sudah sering naik gunung cantik ini, teknik pendakian layaknya menaiki anak tangga seperti ini dijamin sudah bukan hal yang sulit.
2. Via Taraje
Bagi Anda yang sekarang berencana mengunjungi Gunung Parang, maka bisa mencoba jalur pendakian yang cukup baru yaitu via Taraje yang terletak di sisi selatan. Kata “Taraje” sendiri berarti tangga yang berasal dari bahasa Sunda. Bentuk jalurnya memang berupa tangga, yang disusun dari ranting dan akar akar pohon.
Untuk memulai pendakian melalui jalur Taraje, maka para pengunjung harus melewati area hutan terlebih dahulu sampai masuk ke kawasan yang mempunyai banyak batu besar. Nantinya trek pendakian lama kelamaan akan mulai menanjak dan curam. Baru Anda dapat menemukan kawasan tebing dengan tangga terbuat dari akar dan ranting pohon yang menempel di sisinya.
Apabila sudah menemukan plang bertuliskan “Tanjakan Taraje”, maka itu berarti Anda sudah mendekati puncak Tower 1. Untuk mencapai puncak ini, jalur yang didominasi tanjakan bebatuan besar harus Anda lewati terlebih dahulu. Meski cukup menguras tenaga, semua lelah pasti akan terbayarkan saat Anda tiba di puncak.
Estimasi Biaya Pendakian Gunung Parang
Jika Anda hanya ingin mencapai puncak Gunung Parang melalui jalur pendakian biasa, maka tiket pendakian yang perlu dibayarkan hanya sebesar Rp. 10.000 saja per orangnya. Namun untuk Anda yang ingin mencoba rock climbing melalui jalur Ferrata atau Taraje, maka perlu membayar kurang lebih Rp. 150.000 sampai Rp. 400.000.
Karena pendakian rock climbing membutuhkan berbagai perlengkapan keselamatan, seperti helm, seat harness, sarung tangan, hingga carabiner. Sehingga harga tersebut tentu sepadan dengan semua perlengkapan yang dihadirkan. Selain itu, paket pendakian rock climbing juga sudah termasuk dengan guide profesional yang akan memandu setiap tim.
Jika ingin mengulik lebih jauh, banyak sekali hal menarik yang dapat dihadirkan oleh destinasi Gunung Parang di Purwakarta ini. Bahkan fasilitas yang tersedia di sana pun terbilang cukup memadai, seperti toilet umum, lokasi parkir, hingga berbagai warung yang menawarkan beragam camilan dan minuman kemasan. Selain itu, banyak juga operator aktivitas outdoor yang akan membuat kegiatan makin seru.