Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 08.00–17.00 WIB, Alamat: Sidayutengah, Sidayu, Kec. Gombong, Kab. Kebumen, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Benteng Van Der Wijck adalah sebuah benteng yang dibangun pada tahun 1818, benteng ini merupakan benteng pertahanan milik Hindia Belanda. Benteng ini juga menjadi saksi bisu di dalam peristiwa sejarah jaman kolonial Belanda. Lokasi benteng yang tak jauh dari pusat kota Kebumen, membuat kita mudah untuk menjangkaunya.
Benteng ini memiliki daya tarik tersendiri yang tidak bisa kita temukan pada tempat lain. Antara lain, bentuk bangunan yang octagonal atau segi 8 dan masih banyak lagi daya tarik lainnya. Bahkan benteng ini juga pernah menjadi lokasi syuting salah satu film terkenal yang membuat benteng ini makin dilirik para wisatawan.
Selain sebagai tempat liburan, tempat wisata ini juga bisa digunakan sebagai tempat edukasi. Karena selain liburan, di sana kita juga bisa sekaligus belajar tentang sejarah Indonesia pada jaman kolonial Belanda. Jadi sangat cocok bila tempat itu dijadikan tempat untuk menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga dan kerabat.
Sejarah Benteng Van Der Wijck


Benteng Van Der Wijck didirikan pada permulaan abad 19 kurang lebih tahun 1818. Benteng ini memiliki luas 3606,625 meter2 dengan tinggi mencapai 9,67 meter. Sebelum digunakan sebagai benteng pertahanan, dulunya bangunan ini adalah kantor miLiki VOC, VOC sendiri ialah kongsi perdagangan yang dimiliki oleh Belanda. Benteng ini dibangun Frans David Cochius dan diberi nama Benteng Cochius.
Perang Diponegoro atau Perang Jawa yang terjadi sekitar tahun 1825 sampai 1830 sukup membuat repot Hidia-Belanda. Namun, sayangnya, perang dapat dipatahkan pemerintah Hindia-Belanda lewat strategi Benteng Setsel. Benteng Setsel ini diciptakan Jendral de Kock dan mulai dipergunakan tahun 1827.
Dalam strategi Benteng Setsel ini, Belanda mulai membangun benteng di wilayah-wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta guna mengecilkan ruang gerak yang dilakukan Pangeran Diponegoro dan pasukannya. Kantor dagang yang pernah digunakan VOC di Gembong itu kemudian dipakai sebagai markas bagi tentara untuk membantu strategi Setsel.
Benteng Cochius sendiri dibangun oleh Belanda dengan menyuruh sekitar 1400 orang dari Bagelen dan Banyumas. Di tahun 1856, fungsi Benteng Cochius dialihkan menjadi Pupillenschool atau biasa disebut sekolah militer atau sekolah taruna yang diperuntukkan bagi orang-orang Eropa. Kemudian Benteng Cochius diganti namanya jadi Benteng Van Der Wijck.
Pada masa kedudukan Jepang, benteng ini masih digunakan sebagai tempat latihan tentara. Fungsi ini tetap digunakan sampai Indonesia merdeka. Benteng ini difungsikan sebagai tempat barak ABRI sampai pada tahun 1980. Setelah itu, kemudian benteng ini beralih fungsi menjadi tempat untuk tinggal para anggota TNI AD sampai pada tahun 2000.
Daya Tarik yang Dimiliki Benteng Van Der Wijck


Benteng Van Der Wijck ini memiliki daya tarik yang tidak akan kita temukan di tempat lain. Beberapa daya tarik itu antara lain:
✦ Bangunannya yang Unik
Daya tarik pertama yang hanya bisa kita temukan di benteng ini adalah bangunannya yang unik. Di mana pada bangunannya, semua dibuat menggunakan batu bata. Bahkan pada atapnya yang berbentuk segi delapan juga dibuat menggunakan batu bata kokoh, menyerupai bukit kecil-kecil. Jadi, sangat cocok bila digunakan untuk tempat pengintaian sekaligus pertahanan.
✦ Bentuk Bangunan
Daya tarik selanjutnya dari benteng ini ialah bentuk benteng ini menyerupai bentuk octagonal atau segi 8. Tak hanya itu saja, bentuk pintu dan jendelanya juga memiliki bentuK yang unik yaitu bentuk setengah lingkaran.
✦ Wahana Bermain
Kawasan Benteng Van Der Wijck tidak hanya menyajikan benda-benda bersejarah saja, tetapi juga ada wahana bermain. Antara lain seperti wahana perahu angsa, mobil-mobilan, kincir putar, kereta mini dan masih banyak lagi. Jadi setelah lelah berkeliling benteng, kita bisa beristirahat dengan bermain permainan yang ada di sana.
✦ Kereta Mini
Ada 2 macam kereta mini di sana, kereta yang pertama dipakai untuk mengangkut wisatawan dari gerbang yang utama menuju benteng, sementara kereta yang kedua terletak di bagian atas benteng. Kereta mini yang ada di atas benteng inilah yang menjadi daya tarik wisatawan.
Jadi, pengunjung bisa merasakan sensasi melihat keindahan pemandangan benteng dengan cara yang tak biasa yaitu dari atas benteng. Maka tak heran, bila kereta mini ini menjadi daya tarik unik yang membuat para wisatawan berbondong-bondong datang kesana.
✦ Kesan Horror
Di benteng itu dulunya sering terjadi pertumpahan darah, jadi tak heran bila benteng ini sedikit angker. Karena angker inilah banyak wisatawan yang berkunjung kesana karena penasaran. Maka dari itu, ada himbauan bahwa sebelum memasuki benteng disarankan untuk berdoa dulu menurut keyakinan masing-masing.
✦ Memiliki Banyak Barak
Daya tarik benteng Van Der Wijck selanjutnya adalah memiliki banyak barak. Ada 16 barak di sana, dengan ukuran 7,5 x 11,32 meter dengan tinggi sekitar 132,7 hingga 135 meter. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
✦ Tempat Syuting Sebuah Film
Salah satu hal yang membuat benteng ini makin terkenal karena benteng ini pernah menjadi tempat syuting sebuah film, yaitu The Raid 2. Film yang dibintangi Arifin Putra dan Iko Uwais itu pernah melakukan syuting di benteng ini. Ketika adegan di penjara, mereka menggunakan salah satu ruangan di sana sebagai lokasi syuting.
Alamat, Rute Lokasi dan Harga Tiket


Benteng Van Der Wijck terletak di Kabupaten Kebumen, tepatnya di Kecamatan Gombong, Desa Sedayu, Jawa Tengah. Sekitar 20 kilometer dari Ibukota Kebumen, 7 kilometer dari Kota Karanganyar atau 100 kilometer dari Kota Yogyakarta.
Untuk mencapai kesana tentu tidak sulit. Jika anda dari arah Kota Kebumen, cukup lanjutkan perjalanan ke Karanganyar lalu menuju ke Gembong. Anda cukup ikuti saja petunjuk jalan yang akan mengarahkan anda menuju benteng ini.
Harga tiket masuk ke kawasan benteng bersejarah cukup murah. Kita cukup membayar uang sebesar Rp 5.000,- saja. Kecuali jika kita ingin mencoba wahana yang ada di sana , baru kita harus membayar sebesar Rp 25.000,-. Tempat wisata ini buka setiap sejak pukul 8 pagi hingga 4 sore.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan


1. Melihat Koleksi dan Pemandangan
Hal pertama yang pasti kita lakukan di sana ialah melihat-lihat koleksi benda bersejarah yang ada di sana. Seperti foto-foto bersejarah dan masih banyak benda-benda bersejarah lainnya. Selain melihat koleksi kita juga bisa melihat keindahan pemandangan benteng, bisa dengan berjalan kaki, bisa juga dengan menggunakan kereta mini.
2. Mengambil Foto
Kegiatan selanjutnya yang tak kalah menarik yang bisa kita lakukan bila berkunjung ke Benteng Van Der Wijck yaitu mengabadikan indahnya benteng lewat kamera. Karena koleksi-koleksi bersejarah di sana serta pemandangan benteng yang indah sangat cocok bila di jadikan spot foto dan objek foto. Kita juga bisa berfoto selfi di sana, bisa dipastikan kita akan dapatkan hasil foto dengan pemandangan indah.
3. Bermain Berbagai Macam Wahana
Ada banyak wahana yang di suguhkan di sana, antara lain wahana perahu angsa, mobil-mobilan, kincir putar, kereta mini dan masih banyak lagi. Jadi, setelah lelah berkeliling benteng, kita bisa lanjut bermain permainan yang telah di sediakan di sana. Apalagi jika membawa anak kecil, selain belajar sejarah, mereka juga bisa bermain sesuka hati, tentu pasti mereka akan betah bila berlama-lama di sana.
4. Naik Kereta Mini
Seperti yang telah dijelaskan tadi, bahwa di benteng ini terdapat 2 jenis kereta mini. Kita bisa berkeliling dan melihat keindahan pemandangan benteng dengan kereta mini itu.
Jika ingin merasakan sensasi yang berbeda, anda bisa memilihi menaiki kereta mini yang berada di atas benteng. Karena bisa dipastikan, melihat pemandangan dari atas benteng pasti akan sangat indah dan menyenangkan.
Objek Wisata Terdekat dari Benteng Van Der Wijck


1. Goa Jatijajar
Objek wisata pertama yang letaknya tak terlalu jauh dari Benteng Van Der Wijck ialah Goa Jatijajar. Goa ini wajib dikunjungi jika anda datang ke Kebumen, karena goa ini berbeda dengan goa-goa pada umumnya. Di dalam goa ini tersimpan keindahan alam yang tidak biasa, serta di dalamnya terdapat beberapa patung-patung yang bisa dijadikan objek foto. Memiliki panjang 250 meter dan tinggi 12 meter.
2. Waduk Sempor
Objek wisata selanjutnya adalah Waduk Sempor. Waduk ini letaknya di perbukitan dan dipenuhi banyak pohon pinus. Waduk ini juga merupakan bendungan untuk sungai-sungai sekitarnya. Letaknya yang di perbukitan, banyaknya pohon pinus yang ada di sana serta luasnya sungai-sungai yang ada di sana, menambah kesejukan serta keindahan waduk itu. harga masuk waduk ini hanya Rp 5.000,- saja.
3. Bukit Pranji
Bukit Pranji ini menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. Kita bisa melihat indahnya gunung serta awan-awan dari atas bukit, sungguh bisa membuat hati tentram. Apalagi jika anda kesana ketika matahari terbit atau matahari tenggelam, pasti akan sangat indah. Jika kesana jangan lupa membawa kamera, untuk mengabadikan momen indah itu.
4. Pantai Pecaron
Pantai Pecaron ini memang tak terlalu luas, tetapi keindahan pantai ini juga tak kalah indah dengan pantai-pantai lainnya. Apalagi, pantai ini masih jarang orang yang tahu, jadi sangat cocok bagi wisatawan yang ingin memperoleh ketenangan dalam liburannya. Di tambah lagi harga tiket masuk ke pantai ini juga gratis.
5. Bukit Hood
Objek wisata terakhir yang letaknya tak jauh dari Benteng Van Der Wijck adalah Bukit Hood. Bukit ini menawarkan pemandangan yang tak biasa, kita bisa melihat indahnya pantai dari ketinggian 150 mdpl. Kita bisa duduk santai di anjungan sambil melihat keindahan pantai dengan ditemani angin sepoy-sepoy dan suara burung-burung kecil yang berkicau. Kita cukup membayar Rp 4.000,- untuk bisa kesana.
Demikian ulasan singkat tentang Benteng Van Der Wijck. Selain sebagai tempat liburan, benteng itu juga bisa dijadikan sebagai tempat edukasi. Kita bisa belajar banyak tentang sejarah di era Diponegoro lewat benteng itu. Jadi tunggu apalagi, benteng peninggalan kolonial Belanda itu bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan tempat menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga dan kerabat.