Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: 06.30-17.00 WIB, Alamat: Bangkal, Candiharjo, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Pariwisata termasuk salah satu bidang yang tergolong maju di Indonesia. Ada banyak objek wisata menarik yang bertemakan sejarah dan tersebar di berbagai wilayah seperti monumen atau tugu, museum, candi, dan bangunan lainnya yang menyimpan nilai historis. Salah satu bangunan yang banyak tersebar di Jawa adalah candi. Di Mojokerto terdapat Candi Bangkal.
Candi dikenal sebagai peninggalan dari kerajaan-kerajaan di masa lampau. Candi ini termasuk peninggalan kerajaan yang berada di kawasan Jawa Timur. Meski ada banyak candi lain di Jawa Timur, namun bentuk arsitektur candi yang satu dengan lainnya berbeda sehingga memiliki karakteristik masing-masing. Selain itu, sejarahnya pun juga berbeda satu sama lain.
Bagi wisatawan penikmat sejarah, Candi Bangkal yang ada di Mojokerto bisa menjadi destinasi wiata menarik. Sampai saat ini, candi tersebut masih megah berdiri karena tetap dilestarikan sebagai salah satu bentuk peninggalan kerajaan. Walaupun candi sudah tidak lagi utuh seperti sedia kala, namun masih ada sisa-sisa bangunan candi disana.
Daya Tarik Wisata Candi Bangkal

1. Peninggalan dari Kerajaan Majapahit
Candi ini pernah dibahas oleh N.J. Krom secara sngkat di tahun 1923 dalam buku berjudul Inleiding tot de Hindue Javaansche Kunst. Selain itu, E.B. Volger juga pernah membahas candi tersebut dalam buku yang berjudul De Monsterkop in de Hindoe-Javaansche Bouwkunst. Keduanya membahas mengenai keberadaan candi.
Dimana pembangunan Candi Bangkal diperkirakan di jaman kerajaan Majapahit. Hingga saat ini, sisa bangunan candi masih berdiri megah dan menghadap ke arah barat dengan altar untuk upacara keagamaan. Bahan dasar bangunan candi adalah batu bata dengan pondasi, ukiran kala serta undakannya dibuat dari batu andesit.
Diperkirakan candi tersebut dibangun di abad ke-13 hingga 14 Masehi yang mana pada waktu itu Kerajaan Majapahit sedang mengalami kejayaan. Dahulu candi ini digunakan sebagai tempat pemuliaan dan pemujaan para leluhur meskipun hanya tersisa altar di bagian pembuka candi utama, pondasi pagar dan kaki candi.
Terdapat arca berjumlah 6 buah dari batu andesit yang berada di bagian atas pintu. Arca-arca tersebut menempel di setiap sisi pada candi. Selain 6 arca, terdapat pula arca Batara yang berukuran cukup besar dan keberadaannya menempel di bagian atas pada pintu masuk Candi Bangkal.
2. Bangunan Penuh Makna
Bangunan candi yang memiliki panjang 10,24 meter, tinggi 10,8 meter dan lebar 5,25 meter ini berdiri di atas lahan dengan luas 1.702 meter persegi. Bentuk bangunan candi mempunyai corak khas peninggalan agama Hindu. Bangunan candi masih tampak utuh namun beberapa bangunan di sekelilingnya sudah rontok dan keropos.
Bahkan, dahulu pernah ada gempa besar yang membuat rumah-rumah warga di sekitar candi hancur. Akan tetapi, Candi Bangkal justru masih berdiri dengan kokoh dan tanpa mengalami kerusakan. Candi ini memiliki dua tangga di bagian kaki candinya dan menyatu dengan hiasan kepala kala dan batur dari batu andesit.
Ciri khas lainnya adalah terdapat relief dengan gambaran seorang tokoh sedang mengendarai kuda sambil memegang pedang dan mempunyai bingkai yang berbentuk sinar. Terdapat ragam hias di candi tersebut berupa motif kerang, motif guirlande, moif sulur-sulur serta motif salib portugis.
Candi ini juga mempunyai makna simbolik untuk mencegah marabahaya yang kemungkinan hadir dari kekuasaan alam yang ada pada sungai karena lokasinya dekat dengan Kali Porong. Bangunan candi ini tergolong sakral sehingga saat musim panen tiba, acara sedekah bumi dan pementasan wayang kulit diselenggarakn disana.
3. Menyuguhkan Panorama Alam yang Indah
Ketika memasuki pekarangan candi, wisatawan akan disambut oleh hamparan tanaman hijau dan rerumputan. Lokasinya yang terletak di kawasan pedesaan membuat wisatawan juga akan menyaksikan hamparan sawah milik masyarakat setempat. Bahkan, kanan kiri candi merupakan area persawahan.
Karena itulah, ketika musim penghujan tiba, kawasan Candi Bangkal kerap digenangi oleh air yang berasal dari persawahan tersebut. Namun, saat musim panas, wisatawan akan merasakan sensasi sejuk yang berhembus dari angin persawahan. Di musim panas juga wisatawan akan melihat panorama Gunung Penanggungan dengan jelas.
Kawasan candi dikelilingi oleh pagar pembatas berbentuk kawat berduri dan akses pintu masuknya ada di bagian barat dari pagar pembatas tersebut. Sisi kanan dan kirinya memang merupakan area persawahan, namun di bagian baratnya merupakan lahan pemukiman masyarakat setempat.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Lokasi candi terletak di Kabupaten Mojokerto tepatnya di Kecamatan Ngoro, Jawa Timur. Untuk berkunjung ke candi yang berada di Desa Candiharjo, Dusun Bangkal ini wisatawan disarankan menggunakan kendaraan roda dua dikarenakan tempat parkir untuk kendaraan roda empat cukup sulit. Candi ini termasuk salah satu situs purbakala yang ada di Mojokerto.
Namun, lokasinya terpisah agak jauh dengan lokasi pusat keberadaan situs-situs Majapahit di kawasan Trowulan. Candi Bangkal berada di kawasan industrial, akan tetapi bangunan candi masih tetap berdiri dengan kokoh meskipun di sekitarnya ada banyak pabrik. Lokasi candi dekat dengan Kali Porong yang jaraknya kurang lebih 100 meter menuju ke arah selatan.
Rute yang bisa dilalui adalah melalui Jalan Raya Jasem kemudian menuju ke Jalan Raden Wijaya. Setelah itu wisatawan masuk ke Jalan Gempol. Setelah itu belok ke arah kanan kemudian belok lagi ke arah kanan sekitar 400 meter sampai masuk kawasan Dusun Bangkal. Candi ini terletak di kiri jalan jika dilihat dari arah kedatangan kendaraan.
Tempat wisata ini dibuka untuk masyarakat umum setiap hari Senin sampai hari Minggu mulai dari pukul 06.30 hingga 17.00. Untuk harga tiket masuknya tergolong terjangkau yaitu Rp 3.000 per orang baik saat weekday maupun saat weekend. Karena kawasan candi kurang ramai, maka tidak ada biaya retribusi untuk parkir kendaraan roda dua maupun roda empat.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung

1. Hunting Foto
Suasana Candi Bangkal sangat teduh karena lokasinya dikelilingi oleh hamparan persawahan di kanan dan kiri dan rumah-rumah penduduk. Candi ini masih tampak kokoh berdiri meskipun beberapa bagian tubuh candinya sudah ada yang keropos. Di area candi terdapat rerumputan hijau yang membuat suasana candi tampak hidup.
2. Berjalan-Jalan di Sekitar Candi
Meski candi tersebut hanya terdapat satu buah saja, namun bangunannya tampak begitu kokoh di antara panorama alam di sekitarnya. Wisatawan bisa berjalan-jalan di kawasan candi sambil bertanya kepada juru kunci candi terkait sejarah pembangunannya dan sejarah lain yang berkaitan dengan candi tersebut.
Tidak perlu takut karena juru kunci candi ini sangat ramah terhadap setiap wisatawan. Candi Bangkal memang kurang populer seperti candi lainnya dan kunjungan wisatawan tidak seramai candi-candi lainnya. Namun panorama candi yang didominasi dengan warna coklat batu bata dan hijau pepohonan sangatlah cantik.
3. Menyaksikan Area Candi Bagian Dalam
Bentuk candi yang megah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan candi-candi lainnya dimana terdapat dua tangga di bagian kaki candi dan menyatu dengan area batur. Selain itu, ada juga hiasan kepala kala dari batu andesit. Kemudian terdapat relief dengan gambaran tokoh yang sedang mengendarai kuda.
Selain mengendarai kuda, tokoh tersebut memegang pedang dan mempunyai bingkai yang berbentuk sinar. Lalu di bagian atas pintu terdapat arca berjumlah 6 buah ya ng terbuat dari bahan batu andesit yang menempel di sisi candi.
Fasilitas yang Tersedia di Candi Bangkal

Terkait fasilitas, candi ini masih minim fasilitas karena belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat. Fasilitas yang tersedia hanya loket masuk dan juru kunci yang bisa membantu wisatawan menjelaskan cerita sejarah.
Candi Bangkal juga belum memiliki lahan khusus untuk tempat parkir kendaraan sehingga wisatawan yang membawa kendaraan bisa memarkirkan di lahan depan pintu masuk candi tersebut.
Wisatawan juga bisa bermalam di penginapan yang ada di sekitar lokasi candi. Untuk datang berkunjung, disarankan datang ketika musim panas saja karena ketika musim penghujan area candi sering becek karena tanah tempat berdirinya candi sama tingginya dengan sawah.
Oleh karena itu, Candi Bangkal bisa menjadi salah satu tempat wisata alternatif bagi wisatawan yang ingin menyaksikan secara langsung peninggalan sejarah yang berdiri di masa kerajaan Majapahit.