Candi menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang banyak dijumpai dari zaman Hindu-Buddha. Candi bercorak Hindu di Indonesia dapat ditemukan di berbagai wilayah, khususnya di Pulau Jawa. Ciri khasnya bisa dilihat dari struktur bangunan, arca, hingga kisah yang ada pada relief.
Umumnya candi yang bercorak Hindu punya struktur bangunan yang sederhana, baik dalam bentuk maupun ornamennya. Bentuk bangunan cenderung menjulang tinggi dan ramping dengan puncak berbentuk meruncing. Yuk intip apa saja candi bercorak yang ada di Indonesia, apakah benar cirinya demikian ?
1. Candi Prambanan


Candi bercorak Hindu yang paling terkenal dan acap kali dijadikan sebagai destinasi wisata yaitu Candi Prambanan. Candi yang terletak di Desa Prambanan, Bokoharjo, tersebut adalah candi Hindu yang terbesar di Indonesia dapat dilihat dari kawasannya yang besar sebagian candi masuk ke dalam wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sementara sebagian lainnya masuk dalam wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 1991 silam, UNESCO telah menetapkan Candi Prambanan sebagai situs warisan budaya dunia. Diduga bahwa pembangunan candi dilakukan oleh raja dari Wangsa Sanjaya sekitar pertengahan abad ke-9. Selain itu, keberadaan candi identik dengan kisah Bandung Bandawasa dan Rara Jonggrang.
Harga Tiket: Rp 55.000, Jam Operasional: Pukul 06.30-17.00 WIB, Alamat: Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
2. Candi Gedong Songo


Candi bercorak Hindu di Indonesia yang bisa anda temukan lainnya yaitu Candi Gedong Songo di daerah Semarang. Tepatnya anda bisa menemukan candi ini di Desa Candi Kecamatan Sumowono, di puncak G Ungaran. Candi Hindu Syiwa tersebut diprediksi digunakan sebagai tempat pemujaan, jika dilihat dari gaya arsitektur serta letaknya.
Lokasinya yang berada di daerah perbukitan membuatnya diduga sudah ada sejak masa awal perkembangan agama Hindu di tanah Jawa, yakni selama masa pemerintahan raja Wangsa Sanjaya. Namun hingga kini belum diketahui secara pasti kapan tepatnya Candi Gedong Songo dibangun.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: Pukul 06.30-18.00 WIB, Alamat: Krajan, Desa Banyukuning, Kec. Bandungan, Kab. Semarang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
3. Candi Asu Sengi


Dalam bahasa Jawa, asu mempunyai arti anjing. Di sini memang dapat ditemukan arca Lembu Nandi yang tampilannya mirip dengan anjing karena sudah rusak. Selain arca Lembu Nandi, pengunjung juga dapat menyaksikan tugu peringatan yang bertuliskan aksara Jawa kuno di bagian lain candi.
Tugu tersebut menceritakan kisah Dewandani yang dikutuk menjadi sapi yang menyerupai anjing karena melakukan perbuatan tidak senonoh. Sementara ukiran yang ada di dindingnya menceritakan dari awal masyarakat di daerah Sengi, termasuk bagaimana mereka membangun peradaban kala itu. Sampai sekarang, candi sering dipakai untuk upacara adat oleh masyarakat setempat.
Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-18.00 WIB, Alamat: Ngampel, Desa Sengi, Kec. Dukun, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
4. Candi Dieng


Candi Dieng merupakan candi bercorak Hindu di Indonesia yang menjadi warisan Mahakarya abad ke-7 Dinasti Sanjaya. Di komplek candi yang terletak di Dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, tersebut sebelumnya ada sekitar 400 buah candi. Banyaknya candi di sini membuat kawasannya disebut sebagai Kompleks Candi Hindu Jawa.
Pembangunan kawasan candi ini merupakan perwujudan atas kebaktian masyarakat terhadap Dewa Siwa dan sang istri, Sati Siwa yang mana bangunannya kemudian dibagi menjadi 5 kelompok, dengan 4 kelompok berupa tempat pemujaan dan kelompok kelima merupakan bangunan untuk tempat tinggal. Namun sekitar kompleks Candi Arjuna saat ini yang terlihat hanya sisa puing puingnya saja.
Harga Tiket: Rp 15.000, Jam Operasional: Pukul 04.00-12.00 WIB, Alamat: Jl. Dieng No.km 19, Sidorejo, Desa Tieng, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
5. Candi Jago


Terletak di Dusun Jago, Tumpang, Kabupaten Malang, candi bercorak Hindu di Indonesia ini punya percampuran unsur agama Buddhadapat dilihat dari kitab Negarakertagama dan Paraton, candi ini memiliki nama asli ‘Jajaghu’ yang artinya keagungan, dengan percampuran unsur agama tersebut.
Ajaran agama Hindu terlihat pada dinding teras kedua, yang terpahat dengan indah kisah Mahabarata dan lanjutan cerita Kunjarakarna. Sementara ajaran agama Buddha dapat disaksikan dari beragam relief cerita Kunjarakarna dan Tantri Kamandaka yang berada di teras bawah. Sedangkan di teras ketiga bisa dilihat relief lanjutan cerita Arjuna Wiwaha, dan peperangan Krisna dengan Kalayawana memenuhi dinding candi.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: Pukul 07.30-16.00 WIB, Alamat: Jl. Wisnuwardhana, Ronggowuni, Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
6. Candi Kadisoka


Candi berlatar agama Hindu ini bisa terletak di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman. Jika dilihat dari arsitektur bangunannya, Candi Kadisoka diperkirakan dibangun antara abad 7-10 Masehi. Candi bercorak Hindu di Indonesia tersebut memiliki sumuran (perigi) yang terletak di tengah lantai bilik candi.
Di dalam sumuran dapat ditemukan peripih berupa lempengan emas berbentuk segi empat dengan gambar bunga teratai serta batu batu mulia. Adanya sumuran dengan peripih di dalamnya itulah yang membuat Candi Kadisoka diperkirakan sebagai candi yang berlatar agama Hindu.
Harga Tiket: Rp 15.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-12.00 WIB, Alamat: Desa Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
7. Candi Penataran


Candi Penataran yang berada di ketinggian 450 mdpl di lereng barat daya Gunung Kelud ini disebut sebagai candi yang termegah dan terluas di Jawa Timur. Lokasinya ada di sebelah utara Blitar, tepatnya di Desa Penataran, Nglegok. Menilik dari peninggalan prasasti yang ditemukan pada candi, diduga bahwa bangunan candi sudah ada sejak tahun 1200 Masehi pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri.
Kita Negarakertagama” yang ditulis pada 1365, disebutkan bahwa candi tersebut dikenal sebagai Palah, sebuah struktur keramat. Raja Hayam Wuruk pernah mengunjunginya selama kunjungannya ke Jawa Timur. Candi Penataran tetap berfungsi hingga 1415, saat Wikramawardhana memerintah Kerajaan Majapahit.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 07.00–17.00 WIB, Alamat: Penataran, Kec. Nglegok, Kab. Blitar, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
8. Candi Ijo


Candi bercorak Hindu di Indonesia lainnya yaitu Candi Ijo yang letaknya tertinggi di Yogyakarta. Kawasan percandian bercorak Hindu ini diperkirakan sudah dibangu pada abad ke-9 atau ke-10 Masehi dan kompleks candi ini mencakup 17 struktur yang dikelompokkan dalam 11 teras bertingkat. Sejak memasuki gerbangnya, kekayaan seni sudah tampak jelas.
Di atas pintu masuk, terpajang kala makara dengan desain kepala berlapis dan berbagai atribut lainnya. Desain kepala berlapis ini juga sering dilihat pada candi-candi Buddha, menandakan bahwa Candi Ijo mewakili perpaduan antara tradisi Hindu dan Buddha.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-18.00 WIB, Alamat: Jl. Candi Ijo, Nglengkong, Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
9. Candi Umbul


Candi Umbul diduga sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 Masehi. Candi termasuk sebagai candi bercorak Hindu di Indonesia, dibuktikan dari relief dan beberapa petilasan bentuk lingga dan yoni yang dapat ditemukan di beberapa titik. Sisa sisa peninggalannya sampai sekarang masih tetap dilindungi, bahkan menjadi destinasi wisata populer di Kabupaten Magelang.
Pemerintah Kabupaten Magelang juga sempat melakukan renovasi terhadap Candi Umbul pada tahun 2019 lalu. Gerbang utama dipercantik dan sarana pendukung juga urut dibangun, tentunya tanpa merusak isi situs. Salah satu daya tarik dari Candi Umbul adalah situs ini punya kolam air panas dengan kandungan belerang dan kolam berisi air dingin.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 06.00-17.00 WIB, Alamat: Jl. Candi Umbul, Perkebunan, Desa Kartoharjo, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
10. Candi Kidal


Candi Kidal memiliki corak agama Hindu, karena candi ini memuat cerita Garudeya yang merupakan mitologi Hinduistik berisikan pesan moral pembebasan dari perbudakan. Candi yang terletak di Tumpang, Kabupaten Malang, ini adalah salah satu warisan dari Kerajaan Singasari.
Pembangunan candi adalah bentuk penghormatan atas jasa yang dilakukan raja kedua Singasari, yaitu Anusapati yang memerintah sejak tahun 1227-1248. Secara arsitektur, candi bercorak Hindu di Indonesia ini sangat kental dengan budaya Jawa Timuran. Sempat mengalami pemugaran pada tahun 1990 silam, bangunan candi masih terjaga sampai sekarang.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: Pukul 08.00-17.00 WIB, Alamat: Jl. Panggung, Desa Kidal, Kec. Tumpang, Kab. Malang, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Itu dia beberpa candi bercorak Hindu yang menyimpan pesona sejarah yang dapat ditemukan di Indonesia. Candi-candi tersebut menunjukkan bagaimana sejarah penyebaran agama Hindu di tanah air. Beberapa candi telah mengalami pemugaran, bahkan sampai saat ini masih dirawat dengan baik dan menjadi destinasi wisata populer.