Harga Tiket: Rp 15.000, Jam Operasional: Pukul 07.30-17.00 WIB, Alamat: Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Keberadaan candi di Pulau Jawa bisa dibilang cukup banyak. Itu karena Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, pernah menjadi pusat kerajaan kerajaan besar Hindu-Buddha. Salah satu candi yang terkenal dan kerap dijadikan destinasi wisata sejarah yaitu Candi Dieng.
Diprediksi bahwa candi beraliran hindu tertua di Jawa tersebut dibangun pada abad ke-7, namun bangunan candi banyak yang masih berdiri gagah di dataran tinggi Dieng. Banyak orang mengatakan candi ini sangat unik, karena terlihat cantik di tengah tengah Gunung Dieng dengan ukurannya yang rata rata 4 meter persegi saja.
Sejarah Candi Dieng

Candi yang terletak di kaki Gunung Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah ini merupakan kompleks candi dengan lebar 800 meter. Kawasan candi tersebut memanjang ke arah utara-selatan sekitar 1.900 meter, dan konon dibangun sekitar abad ke-7 sampai akhir abad ke-8 Masehi. Akan tetapi sejarah lengkap, nama candi sebenarnya, serta raja pertamanya masih minim informasi.
Para ahli memperkirakan bahwa kawasan candi eksotis ini berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, didirikan atas perintah para raja dari Wangsa Sanjaya pada masa itu. Di sana terdapat lebih dari satu candi yang dibangun, diperkirakan semula ada sekitar 400 candi di kompleks tersebut, namun kini hanya delapan buah saja yang masih utuh.
Selain candi, di kompleks percandian tersebut juga ditemukan sebuah prasasti tua dengan angka menunjukkan tahun 808 Masehi dan bertuliskan huruf Jawa Kuno. Sampai saat ini prasasti tersebut juga masih ada di sana. Bangunan candi sendiri pertama kali ditemukan sekitar tahun 1814 oleh seorang berkebangsaan Inggris yang sedang berwisata ke Dieng.
Ia menemukan sekumpulan candi bersejarah yang terendam dalam genangan air dari telaga. Sehingga pada tahun 1856 Van Kinsbergen memimpin upaya pengeringan telaga tempat candi berada. Pemerintah Hindia Belanda kemudian melanjutkan proyek rekonstruksi pada tahun 1864 sampai 1878.
Daya Tarik yang Dimiliki Candi Dieng

✦ Terbagi Menjadi Kelompok Candi
Dulunya, para peneliti memperkirakan bahwa di kompleks ini terdapat 400 buah candi, namun sekarang hanya tersisa beberapa. Meskipun begitu, kompleks ini terbagi menjadi 3 kelompok gugusan candi dengan satu berdiri sendiri. Dimana penamaannya diadopsi dari nama nama tokoh Mahabharata.
Adapun tiga kelompok candi tersebut yaitu kelompok Candi Arjuna, kelompok Candi Gatotkaca, serta kelompok Candi Dwarawati. Dan Candi Bima merupakan salah satu candi eksotis yang berdiri sendiri.
✦ Kelompok Candi Arjuna
Kelompok Candi Arjuna di kompleks Candi Dieng terdiri atas 5 candi yang meliputi Candi Arjuna, Srikandi, Puntadewa, Sembadra, dan Semar. Candi Arjuna punya luas sekitar 4 meter persegi dan berdiri di atas batur setinggi kurang lebih 1 meter. Candi Srikandi berada di bagian utara Candi Arjuna dan memiliki batur berbentuk kubus setinggi 50 cm.
Candi Puntadewa ukurannya juga tidak terlalu besar, namun terlihat lebih tinggi karena berdiri di atas batur bersusun dengan tinggi sekitar 2,5 meter. Candi Sembadra menjulang anggun layaknya sebuah struktur berlantai tinggi, merentangkan diri dengan ketinggian sekitar 50 cm.
Bagian puncaknya membentuk sebuah kubus yang memukau, memiliki dimensi yang serupa dengan bagian tubuhnya yang menonjol. Sementara itu, Candi Semar berdiri setinggi 50 cm dengan kesederhanaan yang mencolok, tanpa hiasan apapun yang menghiasi permukaannya.
✦ Kelompok Candi Gatotkaca
Sama seperti kelompok Candi Arjuna, kelompok Candi Gatotkaca yang ada di kompleks Candi Dieng juga terdiri atas 5 candi. Di antaranya yaitu Candi Gatotkaca, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Gareng, Candi Setyaki, dan Candi Petruk.
Namun pada masa kini, yang dapat disaksikan dengan mata telanjang adalah Candi Gatotkaca, yang mengagumkan dengan ketinggian kira-kira 1 meter, serta memiliki bentuk landasan yang membentuk sebuah bujur sangkar.
✦ Kelompok Candi Dwarawati
Sementara itu, kelompok Candi Dwarawati terdiri dari 4 candi yang mencakup Candi Dwarawati, Candi Margasari, Candi Pandu, dan Candi Abiyasa. Dimana yang masih utuh hanya Candi Dwarawati, bentuknya mirip dengan Candi Gatotkaca, namun tubuh candi berdiri di atas batur setinggi 50 cm.
✦ Candi Bima
Candi Bima adalah satu satunya candi yang berdiri sendiri di atas bukit dan menjadi bangunan terbesar di antara lainnya pada kompleks Candi Dieng. Bentuknya pun sedikit berbeda dari candi yang umum ditemukan yang ada di Jawa Tengah. Candi Bima ini punya kaki dengan denah bujur sangkar, tapi bentuknya seolah segi delapan karena setiap sisi punya penampil yang sedikit menonjol keluar.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Candi

Candi Hindu tertua di Indonesia ini masuk ke dalam kawasan wisata Dieng Plateau yang ada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Berjarak sekitar 25 km dari pusat Kota Wonosobo, anda dapat menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit untuk sampai di lokasi. Melewati Kota Wonosobo adalah jalur terbaik untuk menuju kawasan Dieng.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Menjadi destinasi liburan favorit para wisatawan, harga tiket masuk candi terbilang cukup murah meriah dan tidak menguras kantong. Karena pengunjung hanya perlu membayar tarif tiket sebesar Rp. 15.000 saja perorangnya.
Ada pula tiket terusan untuk candi kawah yang dibanderol Rp. 20.000 per orang. Dengan tambahan retribusi parkir kendaraan sebesar Rp. 3.000 untuk motor dan Rp. 5.000 untuk mobil.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

1. Melihat Cantiknya Arsitektur Candi Dieng
Candi ini punya arsitektur yang cantik, menganut gaya Jawa Tengah bagian utara yang memiliki kemiripan dengan beberapa candi lain seperti Candi Badut di Jawa Timur, Candi Cangkuang dan Bojongmenje di Jawa Barat, serta Candi Gedong Songo di Kabupaten Semarang.
Bangunan candi di kompleks ini relatif kecil dan sederhana bila dibandingkan dengan candi besar yang kaya akan dekorasi di Jawa Tengah. Tapi sangat unik, apalagi tidak hanya satu candi saja yang bisa ditemukan di sini. Anda bisa menemukan tiga kelompok candi di dataran tinggi Dieng, yang mana masing masing punya ciri khas tersendiri.
2. Berburu Foto Instagramable
Sekarang memang sedang menjadi tren berfoto dengan latar belakang bangunan kuno yang antik. Foto bergaya vintage seperti ini memberikan sentuhan berbeda yang akan membuat feed Instagram menjadi semakin cantik. Jadi sekalian belajar sejarah, jangan sampai lupa berburu foto saat berkunjung ke Candi Dieng.
3. Berkunjung ke Kawah Dieng
Banyak paket tour Dieng mencakup destinasi candi dan kawah, sehingga sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi biayanya cukup terjangkau untuk berkunjung ke dua destinasi tersebut. Kawah Sikidang merupakan yang berada paling dekat dengan kawasan percandian Dieng. Karena terletak di tanah datar, destinasi ini mudah dicapai dan dinikmati oleh wisatawan.
Fasilitas Wisata yang Tersedia

Sebagai salah satu destinasi favorit di kawasan Dieng, Wonosobo, Candi Dieng dikelola dengan baik dan di sekitarnya telah dilengkapi beberapa fasilitas untuk menunjang kebutuhan para pengunjung.
Adapun fasilitas yang ditawarkan yaitu area parkir luas, toilet, mushola, pusat hiburan, dan akses wisata yang baik. Bahkan tersedia pemandu apabila anda mengikuti tour wisata, jadi bisa bertanya langsung apabila ada yang ingin diketahui terkait sejarah candi.
Di sekitar kawasan percandian juga tersedia pusat oleh oleh bagi wisatawan yang ingin membawa buah tangan. Kemudian ada pula warung makan hingga wahana berkuda yang dapat dicoba. Menarik bukan ?
Candi Dieng merupakan cagar budaya peninggalan sejarah yang wajib dilestarikan. Di Jawa Tengah, ada banyak candi yang dapat anda temukan. Salah satunya di dataran tinggi Dieng ini. Kompleks percandian Dieng punya lebih dari satu candi yang menarik untuk disaksikan langsung, jadi patut dimasukkan dalam list kunjungan.