Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 07.00-17.00 WIB, Alamat: Ngentak Lor, Klero, Kec. Tengaran, Kab. Semarang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Di Indonesia, ada berbagai destinasi wisata dengan daya tariknya masing-masing. Destinasi wisatanya tersebar di seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Konsep wisatanya pun sangat beragam, wisatawan bisa menemukan wisata sejarah, wisata alam, bahkan wisata kekinian yang digemari anak-anak muda. Candi Klero adalah salah satu destinasi wisata sejarah.
Candi merupakan bangunan peninggalan dengan corak khas agama Hindu dan banyak ditemukan di wilayah Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Candi yang dinamakan Klero ini merupakan salah satu candi yang ada di kawasan Kabupaten Semarang. Disana wisatawan bisa menemukan candi lainnya selain candi dikenal dengan nama Tengaran ini.
Candi yang dimaksud adalah Candi Ngempon dan Candi Gedongsongo. Sebagian besar wisatawan yang pernah berwisata ke Kabupaten Semarang pasti sudah tidak asing dengan nama Candi Gedongsongo. Namun berbeda dengan candi ini yang memang Namanya belum terlalu populer di kalangan wisatawan, namun sudah populer di kalangan pecinta sejarah.
Daya Tarik Wisata Candi Klero
1. Asal Usul Nama yang Menarik
Salah satu peninggalan bersejarah bercorak Hindu ini ditemukan kembali pertama kalinya di tahun 1995 dalam kondisi yang sudah runtuh. Kemudian BP3 daerah Provinsi Jawa Tengah atau Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala memugar bangunan candi tersebut dan kini menjadi Balai pelestarian Cagar Budaya atau BPCB Jawa Tengah.
Penamaan candi didasarkan dari lokasi penemuan di masa sekarang. Masyarakat setempat menamainya dengan Candi Tengaran atau Candi Klero. Di sekeliling candi tersebut dipasangi pagar tembok yang bersifat permanen sebagai bentuk keamanan. Bangunan candi merupakan peninggalan sejarah dari umat Hindu.
Alat upacara seperti Arca Siwa dan Yoni merupakan bukti bahwa memang bangunan ini adalah peninggalan sejarah dari umat Hindu. Akan tetapi, khusus Arca Siwa telah disimpan dan diamankan di Semarang oleh Dinas Purbakala regional Jawa Tengah. Candi Tengaran berdiri sendiri, tidak berada di satu kawasan dengan candi lainnya.
2. Sejarah yang Berbeda dengan Candi Lainnya
Keberadaan Arca Siwa dan Yoni menjadi bukti bahwa candi ini memang benar-benar memiliki corak khas agama Hindu. Bahkan, ada pahatan prasasti dengan tulisan kuno di bagian candi yang belum diketahui maknanya. Candi Klero kerap didatangi pengunjung beragama Hindu untuk bersembahyang terutama saat hari raya.
Di luar hari raya, biasanya masyarakat setempat yang beragama Hindu mendatangi candi ini setiap hari Selasa kliwon dan juga Jumat kliwon. Bahkan, wisatawan dari luar kota pun juga banyak yang berkunjung untuk beribadah di candi ini. Di jaman dahulu, ada patung Siwa di dalam candi namun kini sudah disimpan kantor BPPP Jawa Tengah.
3. Bentuk Bangunan yang Khas
Berdasarkan morfologinya, bangunan candi ini terdiri dari bagian tubuh, atap, dan juga kaki. Bagian kakinya merupakan terasa yang berukuran persegi dengan ukuran 14x14x14,4 meter. Bagian atas terasnya berupa tonjolan-tonjolan yang mengelilingi tubuh candi. Tonjolan ini dulunya merupakan umpak/ landas untuk menyangga tiang.
Wisatawan yang berkunjung ke Candi Klero bisa menaiki anak tangga yang berhias makara untuk ke bagian teras. Terdapat prasasti berukuran pendek dengan aksara Jawa Kuno atau Kawi yang sudah aus di salah satu sudut pada dinding teras. Tubuh candi mempunyai satu bilik atau grbagrha dengan Yoni di dalamnya.
Bagian bawah cerat pada Yoni tersebut terdapat ornament berbentuk ular yang menyunggi kura-kura. Selain Yoni, ada juga arca Dewa Siwa namun kini telah dipindahkan ke kantor BPPP Jawa Tengah agar lebih aman. Bangunan candi tampak tingkat/ berundak dengan tinggi 1,4 meter dan lebar 4×6 meter untuk teras.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Candi yang berdiri di batur berukuran 11 meter persegi tersebut lokasinya ada di Kecamatan Tengaran, tepatnya Kelurahan Klero. Dari lokasi jalan raya Semarang-Solo, jaraknya sekitar 800 meter. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat untuk menuju ke lokasi. Rute yang ditempuh bisa dari Solo maupun Salatiga atau Semarang.
Jika berangkat dari arah Solo, wisatawan bisa melalui jalan utama ke arah Semarang, Jawa Tengah. Setelah melalui jembatan besar Tengaran, wisatawan akan menemukan papan petunjuk lokasi keberadaan peninggalan bersejarah ini. Papan petunjuk jalan tersebut mengarah pada gapura masuk dusun Ngentak-Klero. Sehingga lokasi candi tidak begitu jauh dari jalan raya utama.
Sementara itu, wisatawan yang berangkat dari arah Salatiga atau Semarang bisa melalui jalan raya utama. Setelah melalui terminal Tingkir-Salatiga, wisatawan hanya perlu mengikuti jalan sampai di gapura bertuliskan dusun Ngentak-Klero. Untuk yang dari arah Salatiga, jalanan yang dilewati adalah sebelum lokasi jembatan besar Tengaran.
Harga Tiket Masuk Candi Klero
Candi Klero dibuka untuk umum setiap hari Senin sampai Minggu mulai pukul 07.00-17.00 WIB. Untuk masuk ke kompleks candi, wisatawan tidak dikenakan tiket masuk. Hanya saja, di bagian depan pintu masuk terdapat kotak amal dan buku tamu. Wisatawan harus menuliskan data diri di buku tamu tersebut dan menyisihkan sedikit uang ke kotak amal disana.
Wisatawan yang ingin mengetahui informasi seputar sejarah candi, bisa meminta bapak penjaga candi untuk menemani berkeliling kompleks candi. Bapak penjaga candi akan menceritakan bagaimana sejarah candi tersebut beserta benda-benda peninggalan yang masih ada di dalamnya. Wisatawan juga bisa bertanya hal apapun seputar candi tersebut.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung
1. Hunting Foto
Meskipun lokasi candi tepat di samping makam desa, namun kesan horor sedikit hilang karena keberadaan taman hijau yang ada di sekitar candi. Taman tersebut terlihat sangat cantik apalagi ditambah dengan rerumputan hijau yang menghiasi area kompleks candi. Di sekitar candi juga terdapat pohon beringin besar yang kokoh.
Wisatawan bisa berfoto di depan bangunan Candi Klero dengan latar belakang taman dan rerumputan hijau sehingga tidak ada kesan horor dalam foto tersebut. Wisatawan diperbolehkan menginjak rerumputan hijau dan duduk-duduk di rerumputan hijau asalkan tetap menjaga sopan santun dan berperilaku serta berucap yang baik.
2. Berkeliling di Kompleks Candi Klero
Selain hunting foto, wisatawan bisa berkeliling di area kompleks candi untuk mengetahui seperti apa bangunan khas candi beserta benda-benda peninggalan sejarah yang ada di dalamnya. Ketika wisatawan memasuki ruang utama di dalam candi, akan menemukan yoni dan lingga.
Kini hanya tersisa yoni berukuran besar dan hampir memenuhi ruangan tersebut. Terdapat banyak sesaji di dekat yoni sebagai bukti bahwa candi ini masih aktif digunakan untuk tempat beribadah bagi umat Hindu. Di pelataran candi ada ornamen batu persegi dengan lubang di tengahnya, dulunya untuk menancapkan tiang.
3. Bertanya Pada Bapak Penjaga Candi Terkait Sejarahnya
Candi Klero sama seperti candi lainnya yang memiliki cerita sejarah. Bersama dengan bapak penjaga candi, wisatawan bisa menaiki tangga yang ada di kaki candi menuju ke ruang utama. Jika dilihat dengan seksama, candi tersebut tidak mempunyai relief, namun ada hiasan makara di bagian kaki candi namun belum selesai dipahat.
Bentuk atap candinya bertingkat tiga dimana bentuk tingkat atap pertamanya adalah limasan. Kemudian atap keduanya berbentuk persegi yang lebih kecil dari atap tingkat pertama dan tepi atapnya dikelilingi hiasan antefiks. Bagian puncak candi di atap ketiga berbentuk Ratna. Sehingga setiap bagian candi memiliki sejarah tersendiri.
Fasilitas yang Tersedia di Candi Klero
Untuk fasilitas yang ada di kawasan candi, terdapat tempat parkir yang cukup luas dan muat untuk kendaraan roda dua serta kendaraan roda empat. Selain itu, terdapat pintu masuk dimana wisatawan harus menuliskan data diri di buku tamu dan menyisihkan sedikit uang di kotak amal yang tersedia.
Memasuki kompleks candi, terdapat taman dengan rerumputan hijau yang cantik dan bisa dijadikan sebagai spot berfoto. Candi Klero tampak semakin cantik dengan adanya bangku-bangku taman yang diletakkan di sekitar candi.
Ada bapak penjaga candi yang siap menemani wisatawan Ketika berkeliling kompleks candi dan menceritakan sejarah candi tersebut. Wisatawan juga bisa bertanya seputar sejarah candi yang kemungkinan belum dijelaskan oleh bapak penjaga candi.
Candi Klero memang belum terlalu populer seperti Candi Gedongsongo. Namun, bagi wisatawan pecinta sejarah bisa mencoba datang ke candi ini untuk menambah wawasan sejarah yang ada di Indonesia.