Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 07.00-16.00 WIB, Alamat: Kec. Porong, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah dan dibuktikan dengan adanya banyak tempat-tempat wisata yang bernilai historis. Adapun tempat yang dimaksud antara lain museum, candi, pura, dan lain sebagainya. Salah satu tempat wisata bersejarah di Indonesia berupa bangunan candi yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Candi Pari.
Pulau Jawa memang dikenal dengan pulau yang memiliki banyak candi, tidak hanya di Jawa Tengah saja namun juga Jawa Timur. Bangunan candi antara satu dengan yang lainnya mempunyai karakteristik yang berbeda karena memiliki cerita sejarah masing-masing. Di setiap bangunan candi pasti memiliki ciri khas yang menunjukkan sejarah candi itu sendiri.
Bagi wisatawan pecinta sejarah, mengunjungi candi sangatlah menyenangkan. Hal ini dikarenakan ada hal-hal yang bisa dipelajari dari candi tersebut sehingga menambah wawasan wisatawan. Terlebih lagi bagi wisatawan yang masih sekolah tentu sangat bermanfaat karena di sekolah pasti akan mendapatkan pelajaran sejarah Indonesia.
Daya Tarik Wisata Candi Pari

1. Candi Terbesar yang Ada di Kecamatan Porong
Jawa Timur, termasuk Sidoarjo memiliki beragam warisan sejarah yang masih terawat baik. Warisan sejarah tersebut berupa candi dengan cerita sejarah menarik. Candi Pari adalah candi terbesar dari tiga candi yang ada di Kecamatan Porong, Sidoarjo. Candi yang masih megah ini termasuk peninggalan sejarah dari jaman Kerajaan Majapahit.
Berdasarkan sejarahnya, candi yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kabupaten Sidoarjo tersebut didirikan di tahun 1371 Masehi atau 1293 Saka. Terdapat ukiran angka tahun di batu bagian atas gerbangnya. Pembangunan candi adalah di masa pemerintahan dari Prabu Hayam Wuruk, 1350-1389 Masehi.
Ada banyak buku literatur yang membahas mengenai candi tersebut saat masih jaman penjajahan Belanda. Buku berjudul Injelding tot Hindoe-Java asch Kunst karya dari N. J. Krm di tahun 1923 merupakan salah satunya. Di jaman Belanda, candi pernah mengalami pemugaran berupa pemasangan kayu di pintu masuk bagian atapnya.
Kemudian pihak Suaka Peninggalan dari Sejarah Purbakala wilayah Jawa Timur beserta Kanwil Depdikbud kembali melakukan pemugaran dibantu juru pelihara Candi Pari, Pak Mustain, di taun 1994-1999. Masyarakat setempat mengenal candi terbesar di Kecamatan Porong ini dan Candi Sumur dengan nama Candi Wadon dan Candi Lanang.
2. Memiliki Karakteristik yang Berbeda dari Candi Lainnya
Bangunan Candi Pari terbuat dari bahan batu bata dengan bentuk segi empat. Letak candi menghadap ke arah barat dengan tutup gerbang dan ambangnya terbuat dari bahan yang berbeda yakni batu andesit.
Bentuknya yang tambun mirip dengan bentuk candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Tinggi candi adalah 15,40 m dengan panjang 16 m serta lebar 14,10 m. Hingga saat ini, bentuk candi masih tergolong utuh karena badan dan kaki candi masih ada. Hanya saja bagian atap candi sudah tidak ada lagi.
Yang membedakan dengan candi lainnya adalah minimnya relief atau hiasan pada candi tersebut. Hanya terdapat hiasan berupa miniatur candi dan letaknya dari badan candi menjorok keluar. Ada hiasan teratai di atas miniatur candi. Sementara itu, di bagian kanan kirinya ada lubang angin dan bisa menembus hingga ke dalam bilik candi.
Kemudian di bagian atap Candi Pari sebenarnya ada hiasan binatang, akan tetapi saat ini hiasan tersebut sudah aus. Keunikan lainnya adalah tangga candi dimana terdapat batur yang berbentuk persegi yang letaknya menjorok keluar melalui bawah pintu candi. Lalu di kanan kirinya ada tangga dan tempat pegangan yang sudah runtuh.
3. Memiliki Peninggalan Sejarah Berupa Arca
Sama seperti candi-candi lainnya, candi ini pun juga memiliki peninggalan sejarah di dalamnya. Terdapat beberapa arca yang kondisinya sudah tidak utuh, beberapa balok kayu, serta beberapa batu andesit di dalam bilik candi. Ada sandaran arca yang berukuran 6×6 meter terletak di dinding bilik candi, menghadap pintu masuk.
Ukuran sandaran arca 6×6 meter bisa menjadi tempat peletakan arca yang berukuran besar. Meskipun saat ini sudah tidak ditemukan arca yang bentuknya utuh. Selain itu, terdapat juga reruntuhan dari batu bata yang ada di halaman candi. Kemungkinan besar reruntuhan tersebut adalah pagar yang sebenarnya mengelilingi candi.
Tujuan dari pembangunan Candi Pari adalah untuk mengenang lokasi tempat hilangnya seorang adik angkat atau sahabat yang merupakan salah satu dari putra dari Prabu Brawijaya bernama Joko Pandelegan serta istrinya yang pada saat itu menolak untuk tinggal di dalam keraton Majapahit.
Gaya arsitektur dari candi tersebut dipengaruhi budaya Campa. Pengaruhnya terlhat dari ornamen dan bangunannya. Akan tetapi, candi yang ada di Kecamatan Porong ini masih menunjukkan keaslian karakter Indonesia. Adanya relief Sankhadi menjadi bukti bahwa latar belakang candi tersebut adalah agama Hindu.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Candi

Lokasi candi berada di Jawa Timur, tepatnya Kabupaten Sidoarjo. Daerah ini dikenal sebagai lokasi pusat semburan dari lumpur lapindo. Candi yang merupakan bangunan peninggalan dari masa Kerajaan Majapahit ini terletak di Kecamatan Porong, Desa Candipari. Dari titik lokasi pusat semburan tersebut, lokasi candi kurang lebih 2km dari barat laut.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Candi Pari bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat menuju ke lokasi. Bagi wisatawan yang datang dari luar kota menggunakan mobil, bisa keluar dari gerbang tol Sidoarjo lalu masuk ke Jl. Jati Raya-Jl. Pahlawan melewati Bundaran GOR. Ketika bertemu pertigaan, ambil kanan melalui Jl. Gajah Mada.
Ikuti jalan hingga masuk Jl. Raya Surabaya-Malang. Selanjutnya putar balik lalu ambil kiri memasuki Jl. Raya Kludan. Ikuti jalan kemudian ambil kiri ketika bertemu pertigaan. Setelah itu menyeberang jalan tol lalu ikuti jalan sampai di lokasi candi. Candi tersebut berada di sebelah kanan jalan.
Candi terbesar di antara tiga candi yang ada di Kecamatan Porong, Sidoarjo ini tidak dikenakan biaya tiket masuk. Hanya saja, wisatawan yang datang harus menulis di buku tamu yang ada di bagian pintu masuk dengan menuliskan nama serta tujuan wisatawan berkunjung kesana. Untuk biaya parkir kendaraan roda dua dan juga roda empat tetap ada.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung

1. Hunting Foto di Candi Pari
Ketika berkunjung ke Candi Pari, kegiatan yang banyak dilakukan wisatawan adalah hunting foto. Bentuk candi yang unik dan berbeda dari candi lainnya menjadi daya tarik tersendiri di mata wisatawan. Badan dan juga kaki candi masih utuh dan berdiri tegap, akan tetapi kepala candi sudah tidak ada lagi.
2. Istirahat di Pendopo
Di area depan pintu dari gerbang masuk candi, terdapat pendopo dengan ukuran cukup besar. Ketika siang hari cuaca terasa panas terik, pendopo ini bisa digunakan sebagai lokasi istirahat dan berteduh bagi wisatawan yang berkunjung.
Sambil berteduh maupun beristirahat, wisatawan juga bisa sambil menikmati cemilan makanan dan minuman yang dibeli dari warga sekitar yang berjualan di kawasan sekitar pendopo. Selain hunting foto, wisatawan yang berkunjung ke Candi Pari juga bisa beristirahat di pendopo ini sambil menikmati cemilan atau jajanan.
3. Berkunjung ke Candi Sumur
Lokasi Candi Sumur tidak jauh dari lokasi candi tersebut. Ukuran Candi Sumur kurang lebih hanya setengahnya dari ukuran candi ini. Selain mengunjungi Candi Sumur, wisatawan juga bisa mengajak anak-anak untuk berenang di area kolam renang yang ada disana.
Fasilitas yang Tersedia di Candi Pari

Untuk fasilitasnya, wisatawan tidak perlu khawatir karena ada beberapa fasilitas yang tersedia di Candi Pari dan memadai. Disana terdapat tempat parkir yang cukup luas untuk parkiran sepeda motor dan mobil.
Selain itu, tersedia juga toilet dan pendopo untuk beristirahat atau berteduh. Ada juga penjual cemilan atau jajanan makanan dan minuman yang berjualan di sekitar lokasi candi berada dengan harga yang terjangkau.
Bangunan candi yang artistik dan memiliki nilai historis yang tinggi menjadi fasilitas utama bagi wisatawan sebagai background berfoto yang bagus. Bentuk bangunannya unik dan berbeda dari candi lainnya.
Candi Pari merupakan salah satu destinasi wisata budaya di Kabupaten Sidoarjo yang recommended untuk dikunjungi. Aksesnya pun tergolong mudah karena hanya sekitar 28 menit saja dari gerbang tol Sidoarjo.