Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Candipari Kulon, Candipari, Kec. Porong, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Indonesia termasuk salah satu negara yang menyimpan segudang cerita sejarah baik sejarah ketika masa penjajahan maupun sejarah di masa kerajaan jaman dahulu. Cerita-cerita sejarah tersebut diwujudkan dalam bentuk bangunan seperti museum, candi, masjid, pura, dan lainnya. Di Sidoarjo, terdapat Candi Sumur yang merupakan peninggalan sejarah.
Bangunan-bangunan yang memiliki nilai historis tinggi tersebar di berbagai wilayah yang ada di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Candi erat kaitannya dengan agama Hindu dan didirikan di masa kerajaan. Setiap candi mempunyai cerita sejarah yang menarik dan berbeda dengan candi-candi lainnya. Tidak hanya itu saja, karakteristik bangunannya pun juga berbeda.
Sidoarjo memang dikenal dengan pusat semburan dari lumpur lapindo yang pernah viral pada jamannya. Namun, ada hal-hal lainnya yang juga menjadi perhatian pemerintah Sidoarjo seperti candi dengan nama Sumur ini. Karena merupakan peninggalan sejarah, Candi Sumur tersebut mendapatkan perhatian dari pemerintah agar selalu terjaga kelestariannya.
Sejarah Singkat Candi Sumur
Keberadaan candi di Indonesia bukan tanpa sebab. Pembangunan candi dilakukan atas dasar alasan tertentu. Seperti halnya dengan Candi Sumur ini dimana pembangunanya dilakukan oleh Raja Hayam Wuruk untuk mengenang seorang pahlawan Kerajaan Majapahit pada jaman dahulu yakni Joko Pandelegan.
Joko Pandeglang adalah kerabat dari Raja Majapahit namun tidak tinggal di dalam istana. Ia merupakan pahlawan kerajaan Majapahit karena sudah menyelamatkan kerajaan tersebut dari bahaya kelaparan. Berdasarkan cerita sejarah yang beredar di masyarakat, jaman dulu Joko Walangtinuk tinggal di desa Kedungtas.
Ia bersahabat dengan Joko Pandelegan dan kerap melakukan kegiatan berdua. Suatu hari mereka membabat hutan dengan tujuan agar bisa ditanami padi. Kerajaan Majapahit mendengar bahwa hasil panen padi mereka sangat melimpah. Tentara kerajaan diminta oleh Raja Hayam Wuruk untuk membawa padi ke istana
Kemudian Joko Walangtinuk diberi jabatan oleh Raja Hayam Wuruk dan diajak mengabdi di istana sebagai bentuk ucapan terima kasih. Ia bersedia asalkan sahabatnya, Nyi Roro Walang Angin, bisa bertahan di desa tersebut. Nyi Walang Angin masuk ke sebuah sumur, sedangkan Joko Pandelegan masuk ke sebuah lumbung.
Tidak disangka Nyi Walang Angin dan Joko Pandelegan menghilang kemudian keduanya moksa. Raja Hayam Wuruk kemudian membangun candi bernama Candi Sumur dan Candi Pari. Dalam kata lain, candi tersebut dinamakan dengan Candi Wedok dan Candi Lanang untuk mengenang Nyi Walang Angin dan Joko Pandelegan.
Daya Tarik Wisata Candi Sumur
1. Terletak di Daerah Lumbung Padi
Candi yang dinamakan dengan Sumur ini dibangun bersamaan dengan Candi Pari. Candi Pari atau Candi Lanang merupakan tempat menghilangnya Joko Pandelegan. Sedangkan candi ini disebut juga dengan Candi Wedok merupakan tempat moksa istri Joko Pandelegan. Kedua candi adalah simbol dari kesuburan desa setempat.
Hal ini berkaitan dengan produksi padi kedua daerah tersebut yang memiliki kesanggupan dalam menyetor upeti untuk Raja Majapahit pada masa itu. Bahkan sampai sekarang pun desa keberadaan candi ini dan Candi Pari dan wilayah di sekitarnya masih dikenal sebagai daerah lumbung padi cukup masyhur.
Hal ini dibuktikan dengan areal persawahan di sekitar desa yang cukup luas. Dahulu sawah disana tumbuh sangat subur, namun kini telah menjadi sumbing karena dibelah oleh ruas jalanan tol. Candi Pari melambangkan fitur pengayom dan Candi Sumur melambangkan sosok penuh kasih dan diharapkan saling mengayomi dan mengasihi.
Berdasarkan namanya pun, makna pari dalam bahasa jawa adalah padi. Padi adalah makanan pokok yang dimakan orang-orang Indonesia. Sementara itu, makna sumur adalah lambang air yang merupakan sumber kehidupan.
2. Memiliki Karakteristik yang Unik
Saat ini memang candi sudah tidak dalam keadaan yang utuh lagi, hanya tersisa fondasi bangunan, lantai, dan dinding sebelah selatan dan timur. Sama seperti candi Pari, candi ini juga dibentuk dari susunan bahan bata merah yang menghadap ke arah barat. Tidak ditemukan relief atau ukiran yang menghias kaki atau dinding candi.
Denah dasar candi ini adalah bujur sangkar berukuran 8×8 m dengan tinggi 10 m. Luas tanahnya 315 m di atas ketinggian 4,42 mdpl. Bilik candinya sebenarnya berisi yoni dan lingga. Namun kini sudah nampak kosong, hanya berisikan sumur yang memiliki kedalaman 3 meter. Candi pernah dipugar di tahun 1999 sampai dengan 2003.
Bentuk unik dari bangunan Candi Sumur tampak dari anak tangga yang tersusun di candi bagian selatan. Karena anak tangganya cukup curam serta tidak mempunyai dinding tangga yang ada di bagian sisinya, maka wisatawan harus berhati-hati ketika menaikinya karena tempat pijakan kakinya tidak tersusun rapi dan rata.
Ukuran candi kurang lebih setengah lebih kecil dibandingkan dengan Candi Pari. Pemugaran hanya berhasil dilakukan separuhnya saja. Hal ini dikarenakan keadaan candi tidak utuh ketika ditemukan pertama kalinya. Bata-bata penyusun banyak yang hilang dan tidak diganti, hanya tersisa beberapa bagian bangunannya saja.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Lokasi Candi Sumur ada di Kabupaten Sidoarjo tepatnya di Kecamatan Porong, Jawa Timur. Lokasinya sangat dekat dengan Candi Pari, hanya sekitar 100 meter saja. Wisatawan yang ingin berkunjung ke lokasi bisa menggunakan kendaraan sepeda motor maupun mobil. Perjalanan bisa dimulai dari pusat kota Surabaya dengan melalui Danau Lapindo-Porong.
Kurang lebih 1 kilometer dari lokasi danau, wisatawan akan sampai di pertigaan Kota Porong yang mengarah ke Kota Malang. Selanjutnya wisatawan bisa memilih jalan menuju ke Krembung-Sidoarjo. Lokasi Desa Candi Pari Wetan kurang lebih 2 kilometer dari jalan tersebut. Terdapat banyak angkutan umum dari pertigaan Kota Porong ke desa tersebut.
Sampai di kawasan desa, wisatawan akan banyak menemukan pepohonan besar yang ada di kanan dan kiri jalan. Selain itu, wisatawan juga akan melihat panorama persawahan milik warga di sekitarnya. Kemudian wisatawan bisa melewati pertigaan jalan yang menuju ke arah Desa Pamotan dan Desa Candi Pari. Lokasi Candi Sumur sekitar 100 m di barat Candi Pari.
Candi tersebut dibuka untuk masyarakat umum selama 24 jam. Tidak ada biaya tiket masuk jika wisatawan ingin mengunjungi candi ini. Lokasinya masuk ke dalam area pemukiman warga sehingga wisatawan bisa memarkirkan kendaraan di parkiran Candi Pari. Meski tidak ada tiket masuk, wisatawan harus selalu menjaga kebersihan lingkungan candi.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung
1. Berjalan-jalan Menyusuri Kawasan Candi
Candi Sumur yang lokasinya sangat dekat dengan Candi Pari ini merupakan tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Wisatawan bisa berjalan-jalan menyusuri kawasan candi ditemani oleh guide. Sembari berjalan-jalan, wisatawan bisa bertanya kepada guide mengenai informasi sejarah candi secara keseluruhan.
2. Hunting Foto
Selain berjalan-jalan sembari mempelajari sejarah candi, wisatawan bisa hunting foto di setiap sudut kawasan candi tersebut. Tidak jauh berbeda dengan Candi Pari, candi indah ini pun juga memiliki area taman di sekitarnya yang bagus untuk berfoto. Candi tersebut dikelilingi oleh rerumputan hijau yang sangat rapi dan bersih.
3. Menengok Sumur yang Menjadi Peninggalan Sejarah
Dinamakan Candi Sumur dikarenakan terdapat sumur di area dalam candi. Sumur tersebut seolah menjadi identitas tersendiri sekaligus menjadi daya tarik di mata wisatawan. Keberadaan sumur membuat pesona candi tampak berbeda dengan Candi Pari yang ada di dekatnya.
Fasilitas yang Tersedia di Candi Sumur
Untuk fasilitas, wisatawan bisa menggunakan tempat parkir yang luas di kawasan Candi Pari. Karena lokasinya sangat dekat, maka wisatawan bisa memarkirkan kendaraan dahulu kemudian berjalan kaki sebentar ke candi ini.
Selain tempat parkir, terdapat juga guide yang akan mendampingi wisatawan untuk berjalan-jalan menyusuri area candi dan menjelaskan informasi sejarah terkait candi tersebut. Wisatawan bisa bertanya terkait sejarah candi ke guide.
Tidak ada fasilitas seperti toilet, warung makan, informasi seputar candi seperti candi lainnya secara tertulis dan dipajang di depan pintu masuk. Karena lokasinya ada di tengah-tengah pemukiman warga, maka jangan heran jika ada jemuran di sekitar area candi.
Candi Sumur termasuk salah satu tempat wisata yang menyimpan nilai historis dan layak dikunjungi. Meski tidak sebesar Candi Pari, namun candi ini memiliki keunikan berupa sumur yang letaknya di dalam candi.