Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: 06.00-18.00 WIB, Alamat: Jatipasar, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Gapura Wringin Lawang termasuk satu dari banyak jejak peninggalan Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa. Candi eksotis ini berada di sisi selatan Desa Jatipasar, Kabupaten Mojokerto yang kerap dilalui oleh pengguna rute ke arah Jombang. Letaknya cukup strategis sehingga cocok dijadikan tempat persinggahan sementara untuk sekadar beristirahat atau melihat-lihat.
Sebenarnya tidak banyak hal yang bisa ditemukan di candi berukuran kecil ini. Ikon paling menonjol adalah bentuk gapuranya yang menjulang tinggi dan tampak gagah meskipun dibuat beberapa abad silam. Ukurannya bahkan terbilang mini di mana luasnya hanya 13 x 11 meter.
Para ahli sejarah percaya bahwa gapura itu merupakan pintu penghubung menuju kompleks penting di Kerajaan Majapahit pada masa lampau. Ada berbagai macam asumsi terkait tujuan dibangunnya gapura eksotis ini. Lalu, di antara yang paling terkenal adalah anggapan bahwa eksistensinya akan mengantarkan seseorang ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.
Daya Tarik Wisata Gapura Wringin Lawang
1. Arsitektur Unik
Jika umumnya candi di Indonesia berbentuk seperti kubah atau pura, tetapi berbeda halnya dengan Gapura Wringin Lawang. Sesuai namanya, ini akan membawa Anda melihat-lihat candi sebagaimana sebuah pintu gerbang.
Material utamanya memanfaatkan batu bata sehingga terlihat lebih eksotis. Terlepas dari fungsi gerbang ini yang masih simpang-siur, kenyataan bahwa arsitekturnya cukup unik tidak dapat dielakkan.
Jenis candi semacam ini sering kali disebut sebagai candi bentar di mana menghadirkan gerbang yang seolah terbelah. Kemunculannya pertama kali tercatat ada di masa kejayaan Majapahit. Sekarang, desain gerbang terbelah banyak diidentikkan dengan jenis candi yang ada di Pulau Dewata.
Memang sempat dilakukan pemugaran pada tahun 1991 hingga 1995, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan bentuk aslinya. Saat ditemukan pertama kali, gapura ini sudah tidak utuh lagi dengan pembagian dua sisi utara dan selatan. Bagian utara ketinggiannya sebatas 9 meter, sedangkan sisi selatan 15,50 meter.
Setelah dipugar, masing-masing sisi selatan dan utara Gapura Wringin Lawang memiliki ketinggian 15,50 meter. Sementara itu, luasnya berkisar 13 x 11 meter yang dilengkapi tangga dan dinding penghalang antara dua sisinya kurang lebih 2 meter.
Tak kalah unik, candi dengan pola atap piramida ini tidak mempunyai lukisan relief pada dindingnya. Anda tidak bisa menemukannya di bagian mana pun karena seluruhnya tersusun atas material batu bata.
2. Tempat yang Sunyi
Gapura Wringin Lawang berada di tengah-tengah taman yang luas dengan tanaman terpangkas rapi tumbuh di sekitarnya. Ini membuat suasananya terasa sunyi, apalagi secara administratif memang terletak di ruas jalan pedesaan.
Pohon-pohon yang dipangkas pendek seukuran betis orang dewasa juga membuat jangkauan pandangan jauh lebih luas. Anda akan merasa seolah terbawa ke masa lalu saat melihat betapa gagahnya candi eksotis ini berdiri di taman hijau ini.
Meskipun begitu, di sekitar objek wisata sejarah ini tetap ditumbuhi pohon meski jumlahnya masih bisa dihitung jari. Setidaknya cukup untuk dijadikan opsi tempat teduh saat Anda merasa matahari sudah terlalu terik.
3. Kental Akan Kepercayaan Lokal
Zaman telah berubah, tetapi tampaknya tidak semua orang mau meninggalkan tradisi dan kepercayaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Hal ini bisa dilihat secara nyata saat Anda mengunjungi candi eksotis ini.
Pasalnya, ada space khusus yang disediakan untuk menaruh sesajen dalam rangka melakukan peribadatan. Penjaga Gapura Wringin Lawang mengakui bahwa sejumlah warga sesekali waktu akan mampir kemari lalu meletakkan macam-macam sesajen dan berdoa.
Tempat untuk menaruh sesajen tersebut sebenarnya kecil saja, hanya sebuah mangkuk berbahan dasar tanah liat. Kadang kala Anda bisa melihat rokok diletakkan di dalamnya atau hal-hal lain mengikuti persembahan yang diberikan oleh penganutnya.
Oleh karena itu, bahkan jika Anda tidak memiliki kepercayaan terhadap ritual tersebut, melihatnya dari dekat bisa menambah wawasan perihal kebudayaan di Indonesia. Ini cukup menarik untuk menambah kekayaan intelektual Anda dan mungkin juga bisa memberikan pelajaran tentang makna toleransi dalam ibadah.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Datanglah ke arah selatan dari jalan utama di Desa Jatipasar untuk melihat Gapura Wringin Lawang yang misterius. Berada dalam rute jalan Kabupaten Mojokerto menuju Jombang, objek wisata sejarah ini mudah disambangi menggunakan kendaraan roda empat maupun dua.
Terletak di Kecamatan Trowulan, Jawa Timur, ini sebenarnya bukan satu-satunya candi yang ditemukan di daerah tersebut. Artinya, Anda bisa merangkaikan perjalanan ke gapura bersejarah ini dengan destinasi yang serupa lainnya.
Harga Tiket Masuk Gapura Wringin Lawang
Harga tiket masuk menuju Gapura Wringin Lawang terbilang sangat murah, hanya dengan Rp 3.000 saja. Anda sudah bisa melihat-lihat eksotisme di dalamnya meskipun memang fasilitasnya cenderung terbatas.
Dibuka mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, sebaiknya Anda datang pada jam-jam tersebut agar tidak kecewa. Untuk pengalaman yang lebih seru, mampir saat sore hari lebih direkomendasikan.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung
1. Berfoto di Gapura Wringin Lawang
Berfoto di tempat ini tampaknya tidak boleh dilewatkan. Kegagahan arsitekturnya akan menjadi latar belakang foto yang memukau. Desain ini juga memberikan kesempatan seperti berfoto dengan nuansa tempo dulu, sesuatu yang tidak bisa didapatkan dalam objek wisata alami.
Selain gapura, ada juga taman cantik di sekelilingnya yang bisa Anda pilih sebagai objek foto. Apakah itu pada rumput jepang yang terpangkas rapi, pohon-pohon pelindung, atau tanaman hias. Pilih mana pun di antara objek-objek tersebut sesuai dengan preferensi masing-masing.
Anda juga bisa mengajak orang lain agar suasananya lebih meriah. Jika demikian, sebaiknya pilihlah latar belakang di depan gapura dan berpose seperti penyambut tamu di era kerajaan. Ini bisa menghasilkan gambar yang unik serta memiliki kesan lebih baik dibandingkan berpose biasa.
2. Menanti Sunset
Melihat sunset di dekat candi, kenapa tidak? Ini merupakan kegiatan yang sedikit terdengar aneh, tetapi patut dicoba. Jika memiliki keahlian bagus dalam dunia fotografi, Anda bahkan bisa menghasilkan foto yang luar biasa dengan memanfaatkan Gapura Wringin Lawang yang eksotis ini.
Lagi pula, keadaan tanah di sekitar candi sangat datar dan pohon-pohonnya pun relatif rendah. Tidak ada halangan berarti yang bisa membatasi pandangan Anda terhadap matahari saat semakin tenggelam di ufuk barat.
Tak kalah penting, gapura di sini menghadap ke arah timur dan barat sehingga Anda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjadikan sunset sebagai latar belakang objek foto. Warna jingga dari cahaya matahari saat menjelang Magrib rasanya akan pas dengan warna yang sama pada batu bata.
3. Mampir Beristirahat
Candi yang eksotis ini terletak di ruas jalan dari Kabupaten Mojokerto menuju Jombang. Jika Anda sedang dalam perjalanan melewati rute tersebut, tidak ada salahnya untuk sekadar mampir beristirahat di sini.
Gapura Wringin Lawang menghadirkan suasana sunyi dengan kesan menenangkan, cocok untuk dijadikan tempat persinggahan. Pada waktu bersamaan, Anda bisa mampir membeli makanan di sekitar lokasi wisata unik ini sebagai tambahan bekal.
Mampir ke objek wisata berpotensi membuat perjalanan Anda lebih seru. Alih-alih terus berada di atas kendaraan, bukankah lebih baik turun dan melihat-lihat apa yang ditawarkan oleh gapura dari Kerajaan Majapahit ini?
Fasilitas yang Tersedia di Gapura Wringin Lawang
Sebagai wisata sejarah yang berusaha dipertahankan keadaannya, tidak banyak fasilitas bisa ditemukan di tempat bersejarah ini. Namun, untuk masalah tempat parkir tidak perlu khawatir, karena pihak pengelola telah menyediakannya cukup luas. Adapun warung makan dan toilet bisa Anda manfaatkan layanan yang ditawarkan oleh warga setempat.
Di sudut-sudut taman juga bisa ditemukan beberapa bangku panjang untuk beristirahat. Anda dapat duduk di situ guna melepas lelah sambil menikmati semilir angin yang berembus pelan saat matahari sedang terik-teriknya. Bangku-bangku ini biasanya diletakkan di bawah pohon pelindung sehingga cukup layak dicoba.
Keberadaan gapura itu sendiri juga dipandang sebagai fasilitas di masa lalu. Tempat yang menghubungkan dunia luar dengan kompleks Kerajaan Majapahit, biasanya digunakan untuk menyambut tamu. Barangkali Anda ingin mereka ulang adegan penyambutan tamu seperti di beberapa film, maka ikon inilah alternatif yang mendukung.
Gapura Wringin Lawang memiliki daya tariknya sendiri dengan suasana unik khas Kerajaan Majapahit. Tidak banyak informasi tentang objek wisata ini sehingga meninggalkan kesan misterius. Jika memungkinkan, tidak ada salahnya saat berkunjung ke sini untuk bertanya kepada warga sekitar atau penjaga candi agar mengetahui lebih jauh lagi tentangnya.