Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: 07.00-15.30 WIB, Alamat: Jl. Dr. Sutomo, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kota Sumenep, Kab. Sumenep, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Situs bersejarah Keraton Sumenep memang memiliki cerita tersendiri. Diketahui tempat ini dibangun sebagai pusat pemerintahan saat masa kerajaan. Konon katanya keraton ini dikelola oleh 3 dinasti yaitu dinasti Aria Winaraja, Tumenggung Kanduruhan, hingga Kerajaan Demak. Maka dari itu lokasinya pun sempat berpindah-pindah sebelum menetap di daerah Sumenep.
Adanya ke 3 dinasti tersebut juga mempengaruhi desain bangunannya. Hal ini terlihat dari arsitektur, ukiran, makna filosofi, serta penempatan simbol-simbolnya. Saat ini di keraton mempunyai beberapa bangunan lama dan penambahan bangunan baru. Fasilitasnya pun terus diperbaiki agar mempercantik wisata dan pengunjung yang datang bisa merasa betah berada lama-lama disini.
Penjagaan Keraton Sumenep lumayan ketat dengan peraturan-peraturan tertulis yang harus dipatuhi wisatawan. Tujuannya untuk menjaga bangunan keraton dan peninggalannya supaya tidak mengalami kerusakan. Petugas setempat selalu membersihkan areanya secara berkala dan melakukan renovasi tempat apabila diperlukan, supaya bangunannya tidak terlihat usang.
Sejarah Keraton Sumenep


Keraton Sumenep merupakan kediaman para sultan atau raja pada masa kerajaan. Dahulu fungsi tempat ini digunakan untuk mengatur segala urusan pemerintahan. Bisa dikatakan bahwa keraton ini memiliki tingkatan yang lebih kecil atau setingkat kadipaten. Pada awalnya didirikan tahun 1781 oleh arsitektur Lauw Piango keturunan Cina yang pernah mengungsi di daerah ini sejak 1740.
Pembangunan keraton tersebut dilakukan di atas tanah pribadi milik Penembahan Somala. Letaknya berdekatan dengan keraton milik Kanjeng Tumenggung Ario Tirtonegoro. Pembangunannya terdiri dari gedong negeri, paseban, hingga pengadilan. Pada zaman dahulu gedong negeri digunakan sebagai pusat kantor bendahara dan pembekalan keraton yang berada di dekat pintu masuk.
Di sisi lain ada taman sare yang merupakan pemandian kerajaan dan diyakini memiliki khasiat. Selain itu paseban dahulu digunakan untuk tempat sidang, namun saat ini dialih fungsikan sebagai toko souvenir. Bangunan tersebut masih dilestarikan sampai saat ini dengan mempertahankan bangunan aslinya. Semuanya dijaga oleh pengelola agar Keraton ini bisa dinikmati sepanjang masa.
Daya Tarik Keraton Sumenep


1. Memiliki Kolam
Di tempat ini terdapat taman sare atau sebuah pemandian yang terbuat dari batu. Dahulu kolam tersebut digunakan oleh dayang-dayang saat masa kerajaan. Konon katanya air ini memiliki berbagai khasiat yang bisa dirasakan oleh orang yang membasuh diri disini. Salah satunya khasiatnya yaitu wajah terlihat lebih muda, mudah mencari jodoh, dan masih banyak lagi.
Saat menuju ke taman sare, akan tampak 3 pintu utama yang menyambut tamu. Pintu pertama diyakini bisa mempermudah mendapat keturunan. Lalu pintu kedua dapat meningkatkan karir, serta pintu ketiga yang dapat meningkatkan keimanan wisatawan. Maka dari itu jangan lupa mampir kesini.
2. Akulturasi Budaya yang Dapat Dipelajari
Awal mula terbentuknya Keraton Sumenep diketahui memiliki banyak ajaran hindu, budha, dan islam yang masuk. Selain itu dahulu sekitar abad ke 15 banyak masyarakat Tionghoa yang mengungsi ke daerah Sumenep. Hal itulah yang membuat keraton ini mengalami akulturasi atau percampuran budaya. Sampai saat ini pun akulturasi tersebut masih melekat erat dengan keraton.
Meskipun banyak budaya yang masuk ke daerah Sumenep, pemerintah setempat tetap mengharapkan masyarakat untuk tetap melestarikan budaya setempat. Jangan sampai budaya yang ada jadi terlupakan seiring perkembangan waktu. Namun, di sisi lain akulturasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara yang ingin mempelajarinya.
3. Bangunan Estetik
Seperti yang telah diketahui bahwa Sumenep memiliki beragam budaya di dalamnya. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap bangunan keraton. Terdapat ukiran di tiap dindingnya yang melambangkan kesenian Islam dan Jawa yang terlihat estetik. Beberapa ruangannya pun di desain dengan diberi sentuhan budaya Tionghoa dan Madura yang terlihat menyatu.
Tak hanya itu, disini juga diyakini mempunyai beberapa bangunan rumah yang dibentuk dengan arsitektur berbeda-beda. Rumah tipe bangsal yang atapnya mirip rumah Joglo, lalu rumah tipe surabayan yang atapnya berbentuk limasan. Kemudian ada rumah tipe trompesan dengan atap yang mirip Srotongan. Beragam bangunan estetik itulah yang dapat Anda lihat saat berkunjung ke keraton.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi


Situs Keraton Sumenep tepat berada di Jalan Dr Sutomo No 6, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Letaknya berada di pinggir jalan raya sehingga mudah dijangkau. Banyak kendaraan umum baik angkutan, ojek, maupun bis yang berlalu lalang di sekitarnya. Wisatawan juga bisa membawa kendaraan pribadi baik sepeda motor atau mobil untuk menuju kesini.
Jika berangkat dari arah Bandara Internasional Juanda Surabaya Anda dapat langsung mengambil jalur ke arah Madura. Jalur ini bisa ditempuh dengan melewati tol supaya lebih cepat sampai atau melalui jembatan Suramadu. Kemudian lurus terus sampai ke arah kawasan Sampang. Selang 15 menit pengunjung akan bisa menemukan letak keraton yang ditandai dengan adanya gapura.
Akses jalannya mudah dilalui karena aspalnya sudah mulus dan tidak ada batu-batuan terjal. Papan penunjuk jalan pun tampak tersedia di sepanjang perjalanan untuk memudahkan traveller melihat jalur. Tidak hanya itu, Anda yang masih bingung bisa pula mengaksesnya di google maps atau bertanya langsung kepada penduduk sekitar. Dengan begitu wisatawan tidak perlu takut tersasar.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan Pengunjung


1. Berjelajah
Keraton Sumenep memang mempunyai lahan yang cukup luas untuk dikelilingi. Traveller dapat menikmati bangunannya dari sisi manapun dengan berjalan kaki. Petugas akan siap sedia menemani Anda berkeliling untuk menunjukkan rute di dalam keraton. Namun, yang perlu diingat Anda yang berjelajah tidak boleh mengotori areanya dan jangan lupa mengajak keluarga agar menyenangkan.
2. Mempelajari Sejarah
Seperti yang diketahui bahwa situs keraton menyimpan banyak cerita sejarah pada zaman kerajaan. Mulai dari nama pendiri, fungsi bangunan, hingga makna simbol yang ada dapat dipelajari disini. Pada beberapa sudut ruangannya dilengkapi dengan tulisan yang berisi informasi mengenai keraton tersebut. Anda bisa juga menanyakan lebih lengkapnya kepada petugas yang berjaga disana.
3. Berfoto
Saat berlibur ke Keraton Sumenep jangan lupa untuk memotret foto. Di dalam areanya menyimpan beragam spot menarik yang akan membuat foto wisatawan menjadi bagus. Mulai dari gerbang pintu masuknya yang klasik hingga bangunan di dalamnya menambah keestetikan foto. Maka dari itu sebelum berkunjung pastikan menyiapkan kamera atau smartphone untuk dibawa berlibur.
4. Melihat Peninggalan Kerajaan
Ketika pengunjung masuk ke bagian dalam keraton maka akan melihat beberapa benda antik peninggalan kerajaan terdahulu. Ada piring kuno berbentuk oval yang pernah dipakai pada masa Sultan Abdurrahman Pakunataningrat. Selain itu terdapat al-qur’an besar dengan berat 500 kg serta replika kereta kencana milik anggota kerajaan yang pernah digunakan sebagai alat transportasi.
Objek Wisata Terdekat dari Keraton Sumenep


1. Gili Labak
Di daerah Sumenep mempunyai beberapa pulau kecil, salah satunya gili labak. Wisata tersebut menawarkan pemandangan yang masih alami dengan air pantainya jernih kebiruan dan garis pantai yang membentang luas. Hal unik lainnya yaitu pengunjung bisa snorkeling karena disini menyimpan terumbu karang yang sangat cantik. Traveller yang ingin menuju gili labak dapat menyewa perahu.
2. Pantai Lombang
Bagi traveller yang ingin mengunjungi pantai lombang, maka dapat menempuh waktu sekitar 50 menit dari arah Keraton Sumenep. Saat masuk ke dalam pantainya, terlihat air laut yang masih terjaga kejernihannya. Wilayahnya pun dikelilingi bukit hijau yang menambah kesejukan udara sekitar. Tidak heran jika wisata ini selalu ramai pengunjung baik hari biasa maupun hari libur.
3. Masjid Agung Sumenep
Masjid agung sumenep bisa dibilang masjid tertua di daerah Sumenep. Dari depan bangunannya nampak berwarna corak emas dengan kubah yang menjulang tinggi. Perlu diketahui bahwa arsitekturnya diberi sentuhan Eropa, Jawa, dan Cina sehingga sangat unik. Para pelancong dapat beribadah sekaligus melihat keindahan masjid dari sisi bagian dalam.
4. Bukit Tinggi Daramista
Bukti tinggi daramista merupakan destinasi yang cocok untuk melihat keindahan sudut kota dari atas. Jika traveller berangkat dari arah Keraton Sumenep hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk menuju bukit. Namun rute jalannya lumayan susah dilalui karena masih berupa tanah dan batuan terjal. Disana juga disediakan kolam ikan dan gubuk kecil yang dapat dinikmati secara gratis.
5. Air Terjun Durbugan
Destinasi lain yang tidak kalah menarik yaitu air terjun durbugan. Wisatanya terlihat asri dan alami karena dikelilingi pohon hijau dengan suara gemericik air. Anda yang berlibur kesini dijamin tidak akan bosan karena sejauh mata memandang banyak pesona yang ditawarkan. Tidak hanya itu, air terjun yang mengalir dari atas banyak dimanfaatkan wisatawan untuk berenang maupun berfoto.
Nah, itulah penjelasan mengenai Keraton Sumenep yang menarik Anda kunjungi di Sumenep. Ajak keluarga atau kerabat terdekat agar liburan terasa menyenangkan. Jangan lupa pula untuk menyiapkan kendaraan dan budget yang cukup sebelum datang ke Sumenep. Hal yang terpenting saat berkunjung patuhi peraturan yang ada dan jangan sampai mengotori atau merusak bangunannya.