Anda bisa bangga menjadi orang Indonesia. Karena negara ini diberkahi tidak hanya dengan sumber daya alamnya yang kaya, tetapi juga dengan budayanya yang kaya. Warisan budaya Indonesia yang masih dilestarikan adalah batik. Batik kini mendapatkan pengakuan dan diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan budaya lisan dan nonbenda.
Untuk lebih mengenal budaya Indonesia yang mendunia ini, anda bisa mengunjungi 4 museum batik yang ada di Jawa. Setiap Museum pastinya memiliki ciri khas dan koleksi yang berbeda-beda karena jenis dari motif batik sangat beragam. Anda bisa mengunjungi museum di hari kerja maupun hari libur. Berikut deretan Museum Batik yang ada di Indonesia.
1. Museum Batik TMII


Dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional pada 18 Mei, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi meluncurkan Museum Batik Indonesia untuk melestarikan batik melalui museum. Museum di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
Pada konferensi pers dan seminar online yang disiarkan di saluran YouTube My Culture milk Hilmar Farid sebagai Direktur Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menafsirkan kembali momen Hari Museum Internasional ini. Dengan cara ini, orang dapat membayangkan peran museum dalam melindungi keseluruhan aset negara saat ini.
Sebagai referensi, tema utama Hari Museum Internasional 2021 mengisyaratkan the future of museum atau masa depan museum. Di sisi lain, pelestarian batik Hilmar dapat disandingkan dengan upaya pelestarian museum itu sendiri sebagai contoh kekayaan budaya Indonesia yang didirikan oleh UNESCO pada tahun 2009.
Museum Batik Nasional ini memiliki ruang pameran yang digunakan untuk eksis dan lestari. Museum Batik Indonesia sendiri terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah atau TMII Jakarta Timur. Museum ini menempati area seluas 4.980 meter persegi. Arsitektur bangunan museum ini menganut filosofi kain lipat yang ditutupi di bagian atas seolah-olah itu adalah motif batik.
Museum memiliki enam pameran tematik. Pertama, kisah Batik Nusantara yang berisi asal usul batik di nusantara dan digambarkan melalui pendekatan bukti sejarah. Selanjutnya adalah khasanah batik di nusantara dengan menampilkan berbagai jenis batik yang berkembang di Indonesia. Mulai dari batik kraton hingga batik pesisir
Tidak hanya itu, anda juga dapat menemukan batik yang dipengaruhi budaya luar nusantara. Ketiga, ada ruang untuk teknologi batik yang memamerkan cara membatik dengan teknik color blocking menggunakan canting yang disebut batik tangan. Di ruangan ini anda anda juga bisa melihat cara membatik secara langsung.
Selain itu, pengunjung juga dapat melihat penggunaan batik tradisional. Beberapa contoh penggunaan tradisional itu sendiri adalah garmen atau busana dan batik sebagai gendongan. Masih ada ruang untuk mengembangkan batik. Disana pengunjung dapat melihat perkembangan batik yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Dua ruangan berikut ini akan sangat membantu bagi anda yang ingin mengembangkan batik sebagai trend fashion masa depan. Dan yang terakhir ada galeri kemasyuran yang merupakan ruang penghormatan kepada orang yang melestarikan batik diantaranya Ada Srikandi batik seperti R.A Kardinah, R.A Kartini, dan R.A Roekmini.
Harga Tiket: Rp 20.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. |
2. Museum Batik Danar Hadi Solo


Pada tahun 2008 Solo memiliki tujuan baru bagi para pelancong terutama yang menyukai batik. Rumah Batik Danar Hadi merupakan perpaduan antara warisan budaya dan Museum Batik Nasional. House of Danar Hadi mengejutkan semua orang yang mengingatkan pada kemewahan bangsawan Jawa di masa lalu. Bangunan ini merupakan bagian dari sejarah kuno Jawa.
Di lahan seluas sekitar 1,5 hektar ini terdapat sebuah bangunan utama bernama nDalem Wuryoningratan yang awalnya merupakan bangunan utama keluarga Wuryaningrat. nDalem Wuryoningratan merupakan bangunan yang dirancang oleh arsitek Belanda dibawah pengawasan Patih Dalem K.R.A Sosrodiningrat
Tujuan dibangunnya adalah sebagai hadiah pernikahan untuk Wuryaningrat seorang putra yang menikah dengan putri Sri Susuhunan Pakubuwono XVI. Gaya kolonial Eropa sangat terlihat di luar bangunan ini, namun tata ruangnya masih mengikuti adat dan adat Jawa. Tiang-tiang kayu yang menopang Pendopo berasal dari Hutan Donoloyo ratusan tahun yang lalu.
Setelah dibeli dan direnovasi oleh Santosa Doellah pada tahun 1997, bangunan tersebut menjadi Rumah Batik Danar Hadi. Di sebelah nDalem Wuryaningratan adalah Museum Batik Kuno yang disebut Museum Batik Danar Hadi. Museum ini menjadi daya tarik wisata utama kompleks Rumah Batik Danar Hadi dengan total koleksi 10.000 kain batik
Lokasi ini diakui oleh MURI (Museum Rekor Dunia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Kain batik yang dipamerkan di museum ini berasal dari berbagai zaman dan dampak budaya dan lingkungan, antara lain: Batik Sudagaran dll. Di belakang museum terdapat Kompleks Pabrik Batik dengan label dan ukiran untuk dikunjungi wisatawan.
Harga Tiket: Rp 30.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Slamet Riyadi No.261, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. |
3. Museum Ullen Sentalu Yogyakarta


Museum batik Nasional Ullen Sentalu dikembangkan atas dasar paradigma baru yang cenderung memaknai warisan budaya dari segi cerita dan peristiwa tak benda atau intangible cultural heritage. Kecenderungan ini bermula dari kondisi bahwa Dinasti Mataram Islam cenderung menciptakan budaya yang kurang penting dibandingkan dengan warisan budaya yang lebih material.
Warisan budaya takbenda termasuk semua pengetahuan, ekspresi, praktik dan keterampilan yang diakui sebagai bagian dari warisan budaya cenderung menurun dan punah terutama seiring dengan perkembangan globalisasi. Sultan HB VII di Keraton Yogyakarta-Menampilkan koleksi batik Vorstenlanden dari Sultan HB VIII dan Sunan PB X Surakarta kepada Sunan PB XII.
Koleksi tersebut menampilkan proses seni dan kreativitas Jawa dalam mengekspresikan filosofi mereka melalui motif batik. Perpaduan keindahan seni batik dan implikasi filosofis yang dikandungnya mengungkapkan warisan budaya takbenda yang sangat kaya. Ruangan ini melengkapi proses akulturasi di Jawa. Kostum tersebut menampilkan keindahan Kebaya sulaman tangan.
Harga Tiket: Rp 40.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Boyong No.KM 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. |
4. Museum Batik Pekalongan


Ruang pertama museum batik nasional ini memiliki serangkaian pameran canting tulis. Ketika menuju ruangan ini, anda akan disambut oleh patung Loro Blonyo, simbol Dewi Sri dan Raden Sadono. Canting tulis datang dalam sembilan ukuran, semua dengan curuk untuk menorehkan malam, mangkuk tembaga atau nyamplung, dan gagang kayu Glonggong.
Cucuk Canting ditiup oleh seorang pembatik untuk memperlancar aliran malam sebelum tertulis di kain. Ada juga banyak koleksi canting tembaga dan perangko balok dengan motif hias yang terinspirasi oleh Jlamprang, Parang Curigo, Kawung dan Dayak. Batik cap lebih murah dibandingkan batik lukis tangan karena lebih hemat waktu dan lebih cepat.
Ruangan ini juga memiliki banyak koleksi museum batik Pekalongan dengan berbagai motif seperti Batik Cirebon Motif Megamendung, Batik Kujang Kijang Bogor, Batik Cucuk Parang Garut, Batik Lereng Bunga Rampai karya Iwan Tirta, Batik Motif Burung Hong Gaya Laseman, Batik Motif Dongeng Cinderella Juga banyak koleksi batik tokoh nasional
Diantaranya terdapat batik milik istri tokoh nasional yaitu ibu negara dan beberapa tokoh lainnya. Batik pekalongan motif jlamprang lebih simetris, sedangkan batik buket memiliki motif bunga dan daun berwarna cerah alami. Anda akan dapat banyak pengetahuan tentang batik ketika mengunjungi museum batik nasional ini
Selain ribuan koleksi dari Museum Gambatic Pecalon, museum ini juga memiliki fasilitas berupa ruang koleksi batik, ruang audio visual, ruang data, ruang penyimpanan, ruang penyimpanan, aula, kafetaria, dan perpustakaan. Selain itu juga terdapat Toko batik, ruang bengkel batik, ruang konferensi, ruang konseling, atau layanan yang berkaitan dengan kekayaan industri (HAKI).
Ada wadah tembaga besar yang disebut Jedi yang digunakan pengusaha batik untuk tempat nglorod atau menghilangkan lilin dari batik pada tahun 1849 hingga 1947. Wadah ini berada di luar ruangan pertama menuju ruangan kedua. Selanjutnya Anda akan melihat jenis batik dari luar Jawa batik Besurek dari Bengkulu, dan batik Riau motif Dhlorong Kembaang
Selain itu juga terdapat batik Madura motif ayam alas banji, batik Kalimantan Timur motif aso kepala tumpal pasung, dan batik Malaysia. Museum Batik Nasional Pekalongan memiliki koleksi Batik Kelengkeng dengan motif Lok Chan dan Batik Pati dengan motif Blebak Peksi Manyaran yang terlihat sangat berbeda dan memiliki ciri khas yang unik
Selain melihat isi museum, pengunjung juga dapat membuat motif batik dalam kegiatan workshop membatik. Dengan harga tetap, Anda bisa membawa pulang kain sepanjang 1 meter dengan motif batik sendiri. Memilih mengunjungi museum kebudayaan ini akan sangat menguntungkan dan menyenangkan bagi waktu liburan anda
Berkunjung ke museum untuk melihat koleksi Museum Batik Nasional Pekalongan akan memberikan pengalaman yang sejalan dengan visi misi museum yang merupakan pusat studi dan pembelajaran batik yang tidak hanya untuk pelajar tetapi juga untuk masyarakat umum. Hal ini dilakukan sebagai upaya melestarikan tradisi budaya nenek moyang.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Jatayu No.3, Panjang Wetan, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. |
Museum batik yang ada di Indonesia sangat banyak. Anda bisa mengunjungi semuanya. Setiap museum pastinya memiliki koleksi yang beraneka ragam dan berbeda-beda. Gal tersebut karena batik yang tersebar di indonesia memiliki banyak sekali motif. Setiap daerah memiliki ciri khas dan filosofi batik tersendiri yang bisa anda pelajari.