Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: 09.00 – 15.00 WIB, Alamat: Jl. Doktor Sutomo No.13A, Bausasran, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Mendengar nama museum pasti kebanyakan orang akan mengira bahwa isi dari bangunan tersebut adalah barang-barang peninggalan kuno seperti keris, lukisan, guci, peralatan perang, dan barang-barang bersejarah lainnya. Namun beda halnya dengan Museum Batik Yogyakarta yang memiliki banyak sekali koleksi kain-kain batik dari berbagai daerah.
Di bangunan yang sudah berdiri sejak tanggal 12 Mei 1977 dan dikelola oleh sepasang suami istri yang kebetulan juga memiliki hobi mengoleksi batik. Ada banyak sekali koleksi kain batik yang dapat anda temukan di lokasi wisata unik yang satu ini, bahkan ada juga kain batik yang usianya sudah sangat tua.
Tidak hanya kain batik saja namun ada juga beberapa alat pembuatan batik yang dapat anda temukan di lokasi wisata asal Kota Yogyakarta tersebut, bahkan ada juga sebuah kain sulaman terpanjang yang mendapatkan penghargaan dari MURI. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai museum cantik dan unik tersebut.
Sejarah Berdirinya Museum Batik Yogyakarta
Awal mula berdirinya Museum Batik Yogyakarta terjadi berkat hobi sepasang suami istri bernama Hadi Nugroho dan Dewi Sukaningsih yang suka mengumpulkan batik dari orang-orang terdekat mereka. Lama-kelamaan batik yang mereka miliki semakin banyak kemudian muncullah sebuah ide untuk membuka museum.
Kebetulan museum dengan konsep batik belum banyak di Kota Yogyakarta, maka dari itu keduanya sepakat untuk membuka sebuah museum agar bisa memamerkan koleksi batik yang dimiliki kepada masyarakat umum di sebuah bangunan berukuran 400 meter persegi. Bangunan tersebut kemudian diresmikan sebagai museum pada tanggal 12 Mei 1977.
Peresmian ini dilakukan oleh Kanwil P&K Daerah Istimewa Yogyakarta. Di dalam bangunan unik tersebut terdapat banyak sekali koleksi batik dari Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Pekalongan, Solo, dan masih banyak lagi. Kepopuleran museum cantik ini semakin terdengar ketika MURI memberikan penghargaan sebagai Museum Sulaman Pertama di Indonesia.
Daya Tarik Museum Batik Yogyakarta
1. Barang Koleksi Museum
Museum Batik Yogyakarta memiliki daya tarik utama yaitu koleksi, dimana anda akan menjumpai kurang lebih 1219 barang koleksi dari oleh museum unik tersebut. Dari semua barang koleksi tersebut ada 500 lembar kain batik, 124 canting (alat mengambil tinta batik), 600 jenis cap batik, dan 35 alat koleksi membatik (anglo, wajan, dan masih banyak lagi).
Selain itu masih ada sejumlah kain batik yang dikoleksi dari luar negeri yaitu Batik Karya Oey Soe Tjoen dari Cina dan Batik Karya Van Zuylen dari Belanda. Barang koleksi lain yang dimiliki oleh bangunan museum asal Kota Yogyakarta ini adalah koleksi kain batik dari tahun 1600 an dan 1700 an dengan berbagai corak dan warna.
Terakhir ada beberapa kain sulaman unik seperti sulaman milik Dewi Nugroho yang dibuat pada tahun 1980 dan sebuah kain sulaman berukuran 400 cm x 90 cm yang mendapatkan penghargaan dari MURI dengan kategori sulaman terpanjang. Berkat adanya barang-barang tersebut membuat museum cantik ini terasa spesial di mata wisatawan.
2. Tempat Belajar Soal Kain Batik
Lokasi wisata menawan ini juga merupakan salah satu tempat yang sangat cocok jika anda ingin belajar soal kain batik. Hal ini karena didalamnya ada banyak sekali alat-alat membuat batik dan tentunya pemilik dari bangunan tua tersebut sudah sangat memahami soal perbatikan.
Alamat dan Rute Menuju Museum
Lokasi atau alamat dari Museum Batik Yogyakarta sendiri berada di Jalan Doktor Sutomo No. 13A, Kota Yogyakarta, Kecamatan Danurejan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bausasran. Agar bisa mencapai lokasi atau alamat tersebut silahkan anda mengambil titik awal dari Tugu Jogja di Jalan Jenderal Sudirman mengarah ke Jembatan Gondolayu.
Setelah itu anda akan sampai di perempatan dekat Gramedia Sudirman (kanan jalan), disini silahkan anda belok kanan untuk masuk ke Jalan Suroto dan tiba di perempatan setelah Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) yang berada di sebelah kiri jalan. Anda harus belok kanan dari perempatan tersebut kemudian terus lurus sampai menemukan pertigaan Jalan Wardhani.
Silahkan belok kanan di jalan tersebut dan tetap ikuti Jalan Wardhani sampai menemukan pertigaan Jalan Trimo yang membuat anda harus belok kiri. Terus ikuti jalan ini sampai mentok kemudian belok kanan untuk memasuki Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo dan melewati Jalan Dr. Sutomo lalu tiba di perempatan dekat SMP Kanisius Gayam (kiri jalan).
Dari perempatan tersebut silahkan belok kanan dan tidak jauh dari perempatan sebelumnya anda akan menemukan Museum Batik Yogyakarta yang berada tepat di sebelah kanan jalan. Perjalanan ini akan memakan waktu kurang lebih selama 7 menit saja karena anda hanya akan melewati jalan sepanjang 3 km.
Harga Tiket Masuk Museum Batik Yogyakarta
Sebenarnya tidak ada tiket masuk jika anda ingin mengunjungi tempat wisata edukasi tersebut, namun ada biaya donasi yang diterapkan oleh pihak museum yaitu sebesar Rp. 20.000 per orang. Jika ingin datang bersama rombongan maka anda harus membuat janji terlebih dahulu dan jumlah rombongan minimal 5 orang.
Museum Batik Yogyakarta juga menyediakan fasilitas workshop bagi wisatawan, namun anda harus membayar Rp. 40.000 per orang jika ingin mengikuti workshop tersebut. Perlu diketahui juga bahwa museum menakjubkan ini buka setiap hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 09.00 sampai 15.00 WIB, sedangkan untuk hari Minggu dan hari libur tutup.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung
1. Belajar Tentang Batik
Karena Museum Batik Yogyakarta memiliki banyak sekali kain batik dari berbagai daerah, motif, warna, dan bentuk membuatnya menjadi tempat yang sangat cocok jika anda ingin belajar sola batik. Hal ini juga kemudian diperkuat dengan adanya alat-alat pembuat batik seperti canting, anglo, wajan, dan beberapa alat pembuat batik lainnya.
Selain belajar soal batik anda juga bisa sekaligus belajar sola sulaman, karena museum menakjubkan ini juga memiliki beberapa barang koleksi sulaman. Bahkan MURI sudah memberikan sebuah penghargaan kepada museum asal Jogja tersebut sebagai Museum Sulaman Pertama di Indonesia.
2. Melihat-lihat Barang Koleksi
Kegiatan pertama yang dapat dilakukan oleh wisatawan ketika sudah sampai di museum yang memiliki 2 penghargaan dari MURI ini adalah melihat-lihat barang koleksi. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa ada banyak sekali barang koleksi yang dipajang di dalam bangunan menawan tersebut.
Bahkan ada beberapa barang yang memiliki usia sudah sangat tua dan ada juga yang memiliki ukuran yang sangat besar sampai-sampai mendapatkan pengakuan dari MURI. Semua barang tersebut dapat anda lihat dengan sangat jelas di dalam museum cantik ini, namun harus selalu berhati-hati agar tidak merusaknya.
3. Berfoto di Museum Batik
Liburan tanpa berfoto pasti akan terasa aneh untuk kita generasi modern ini. Apalagi di bangunan menawan ini juga memiliki beberapa spot foto cantik dan menarik yang dapat anda gunakan untuk berpose didepan kamera. Anda juga bisa menggunakan kain batik atau barang koleksi lainnya sebagai objek foto.
Namun dihimbau agar selalu berhati-hati karena barang-barang tersebut ada yang usianya sudah sangat tua jadi mudah rusak. Maka dari itu alangkah baiknya agar anda berfoto di dalam Museum Batik Yogyakarta tanpa menyentuh barang-barang tersebut agar tidak merusaknya baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Fasilitas yang Tersedia di Museum Batik Yogyakarta
Beralih ke fasilitas yang dimiliki oleh destinasi wisata cantik ini dimana dapat dikatakan sudah cukup lengkap meskipun yang mengelolanya adalah sepasang suami istri. Fasilitas pertama yang dapat dijumpai adalah sebuah lahan kosong yang dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan.
Museum Batik Yogyakarta juga memiliki sebuah toko souvenir yang ada disekitarnya. Bagi anda yang tertarik untuk membawa oleh-oleh atau cinderamata dari lokasi wisata menakjubkan tersebut maka silahkan mengunjungi fasilitas ini untuk membeli barang-barang khas museum.
Fasilitas umum lainnya yang dimiliki oleh museum asal Kota Jogja ini adalah kamar mandi dan WC. Dimana fasilitas ini akan sangat berguna bagi wisatawan yang merasa ingin membuang air besar atau kecil.
Nama Museum Batik Yogyakarta mungkin kurang populer jika dibandingkan dengan nama-nama museum lainnya yang ada di Jogja. Namun barang koleksi yang ada didalamnya sudah sangat berkualitas dan sangat pantas untuk anda kunjungi dan melihat-lihat koleksi tersebut.