Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 10.00-17.00 WIB, Alamat: Jl. Nusakambangan No.19, Kasin, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Museum Musik Indonesia dibuat dengan harapan dapat menjadi tempat pengarsipan nasional di Malang, Jawa Timur. Ada berbagai macam koleksi musik di destinasi estetis ini di mana per tahun 2022 telah menyentuh angka 26.000. Bentuk koleksinya cukup variatif, mulai dari buku, piringan hitam, instrumen, kaset, majalah, hingga CD.
Pengaturan semacam itu memungkinkan pengunjung menikmati segala hal tentang musik sesuai preferensi mereka. Anda bisa datang membaca atau mendengarkan musik, lakukan apa pun selagi fasilitasnya tersedia. Pasalnya, bukan hanya untuk sekadar menjadi pajangan, apa yang ada di sini dapat pula dimainkan secara mandiri.
Para pecinta musik harus datang ke Museum Musik Indonesia yang terletak di Gedung Kesenian Gajayana ini. Keberadaannya dapat dijadikan sebagai sarana edukasi, itulah mengapa kadang kala dikunjungi pula oleh akademisi. Mengingat betapa lengkapnya referensi di museum seni ini, orang-orang berlomba datang mencarinya untuk penelitian mereka.
Daya Tarik Museum Musik Indonesia


1. Ribuan Koleksi Musik
Sampai tahun 2022, koleksi musik di Museum Musik Indonesia sudah mencapai total 26.000. Secara mengejutkan, itu terdiri dari berbagai macam bentuk, mulai dari poster, majalah, buku, piringan hitam, instrumen, dan lain sebagainya.
Kemudian, terkumpulnya koleksi musik tersebut tidak terlepas dari peran aktif para pecinta musik di Indonesia. Museum eksotis ini pasalnya membuka sumbangan untuk umum yang bisa diikuti oleh siapa saja.
Tidak heran jika koleksi mereka sangat lengkap meliputi para pemusik tanah air dan global. Akibatnya, orang yang datang ke sini bukan hanya sekadar pecinta musik amatir, tetapi juga peneliti mancanegara guna mencari referensi.
Kemudian, koleksi yang banyak tersebut dapat dimainkan sesuka hati oleh para pengunjung. Tentu dengan memperhatikan perawatan dan penjagaan agar tidak terjadi kerusakan. Sebagai lokasi arsip kesenian terlengkap di Indonesia, museum eksotis ini layak dipertimbangkan dalam daftar wishlist tempat wisata.
2. Menyimpan Barang Asli Musisi
Bagi penggemar musik, kesempatan melihat barang asli dari seorang musisi ternama adalah sesuatu yang sangat menakjubkan. Sering kali itu hanya sebatas impian, terutama jika pemusik yang digemari merupakan legenda di masa lalu.
Namun, situasi tersebut bisa diwujudkan saat Anda mengunjungi Museum Musik Indonesia. Pasalnya, di sini ada kaset dan baju dari Guruh Soekarno Putra, juga pakaian panggung Dara Puspita yang berusia ratusan tahun.
Koleksi langka seperti ini sulit didapatkan di Indonesia kecuali Anda secara pribadi mengenal public figure yang bersangkutan. Akan tetapi, jika Anda hanya orang biasa dan memiliki kecintaan terhadap musik, alangkah baiknya berpuas dengan melihat-lihat koleksi di museum eksotis ini.
Guruh Soekarno Putra dan Dara Puspita hanya salah dua di antara pemilik koleksi barang pribadi di museum yang cantik ini. Anda harus berkunjung ke lokasi langsung untuk mengetahui lebih lanjut perihal daftar barang pribadi tersebut. Kemudian, kunjungan itu juga bisa menjadi kesempatan memuaskan rasa ingin tahu tentang sejarah permusikan Nusantara.
3. Berawal dari Hobi
Pendirian Museum Musik Indonesia diawali dari hobi alih-alih tujuan komersialisasi. Penggasnya adalah Hengki Herwanto yang memang mencintai musik sejak memasuki usia SMP.
Kecintaan tersebut berawal dari keseringan Hengki menonton konser musik di dekat rumahnya. Terkadang, dia bahkan menyengaja memotret tampilan musik tersebut menggunakan kamera pocketnya. Selanjutnya, dia mengirimkan hasil karya fotografinya kepada sebuah penerbit majalah di Bandung.
Ini menjadi langkah lanjutan Hengki semakin mencintai dunia musik, di mana fotonya sering kali mendapat atensi dari pihak penerbit. Kegiatannya di dunia musik amatir semakin dalam dan terus ditekuni hingga memasuki bangku perguruan tinggi.
Namun, hobi ini sejenak terhenti karena Hengki disibukkan dengan perkuliahan sebagai mahasiswa Teknik Sipil di ITS. Setelah wisuda, dia lebih memilih menjalani karier di perusahaan BUMN yang lebih menjanjikan secara finansial.
Kemudian, antara tahun 2007 sampai 2008, teman-teman seangkatannya yang dulu sama-sama menyukai musik kembali menghubungi Hengki. Dia diminta menulis buku di mana pekerjaan ini memicu kembali rasa kagumnya terhadap musik.
Setelah itu, Hengki beserta kawan-kawannya terpikir untuk mengumpulkan musik masing-masing agar dapat dinikmati oleh khalayak ramai. Di tahun 2009, mereka berpikir untuk mendirikan Galeri Malang Bernyanyi, yang kala itu hanya punya koleksi 250 buah saja.
Singkat cerita, koleksi tersebut terus bertambah dan demikian pula pengunjung galeri milik mereka. Tidak jarang mereka sengaja meminta sumbangan melalui kanal media sosial dan mendapat respons positif. Tahun 2016, galeri musik ini akhirnya diresmikan secara hukum dan masih beroperasi hingga kini.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum


Mampirlah ke Gedung Kesenian Gajayana yang bernuansa kuno untuk melihat-lihat koleksi musik di Museum Musik Indonesia. Beralamat di Jalan Nusakambangan No.19, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum yang biasanya beroperasi sesuai nomor kode jalur jalanan, seperti LG, GL, AG atau beberapa alternatif lainnya.
Museum yang ada di Kota Malang ini dibangun pada lantai dua Gedung Kesenian Gajayana, Jawa Timur. Itu berada di Kecamatan Klojen dengan segala keramaian lalu-lintas dan jalanan beraspal mulus meskipun ruasnya terbilang sempit.
Anda bisa menggunakan aplikasi peta online jika memutuskan bepergian sendiri. Namun, lebih disarankan untuk berboncengan bareng teman sebagai rekan penunjuk arah untuk berjaga-jaga agar Anda tidak melewatkan tikungan atau yang semisalnya.
Harga Tiket Masuk Museum Musik Indonesia


Museum Musik ini dikelola dengan mengandalkan sumbangan aktif koleksi musik milik masyarakat umum. Adapun untuk perawatan gedung dan koleksi, pihak pengelola menetapkan retribusi khusus bagi pengunjung.
Anda dapat datang kapan saja sepanjang pukul 10.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB sambil membawa tarif tiket masuk Rp 5.000. Namun, mengingat Kota Malang termasuk daerah yang marak tukang parkir ilegal, sebaiknya siapkan dana tambahan setidaknya Rp 2.000 untuk biaya parkiran.
Harga tersebut bisa saja mengalami perubahan menyesuaikan kebijakan pengelola, tetapi selisihnya tidak akan terlalu jauh. Rata-rata tempat destinasi di Malang menawarkan biaya murah, baik yang bersifat artifisial maupun natural.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung


1. Mencari Inspirasi Musik
Barangkali Anda ingin menekuni dunia musik, tetapi sedang bingung mencari inspirasi. Museum Musik Indonesia dapat menjadi tempat terbagus untuk memunculkan ide-ide baru. Koleksi instrumen serta buku dan majalah musik di sini sangat lengkap, jadi seharusnya itu dapat membantu Anda.
Anda bahkan bisa mencoba memainkan koleksi-koleksi tersebut, bukan sekadar melihat-lihat saja. Maka dari itu, luangkan waktu untuk mampir ke museum cantik tersebut dan temukan inspirasi terhebat Anda.
2. Mengobrol Tentang Musik
Kebanyakan pengunjung pastilah punya ketertarikan khusus terhadap musik meskipun orang awam juga bisa saja berdatangan. Situasi ini bisa dijadikan sebagai kesempatan mengobrol tentang musik bersama mereka yang juga menyukainya.
Museum Musik Indonesia dapat menjadi sarana bagi Anda untuk menambah daftar kenalan di bidang musik. Apakah para akademisi yang sedang mencari referensi, atau sekadar penggemar musik amatir.
3. Menonton Pertunjukan
Terkadang, pengelola memberikan penyewaan panggung pertunjukan kepada masyarakat umum atau mereka mengadakan sendiri. Anda bisa mencari tahu lebih lanjut lewat situs resmi mereka perihal ini.
Jika ada kesempatan untuk menonton pertunjukan musik, maka terlibatlah dengan antusias. Anda bisa datang sebagai pengunjung lalu menikmati nyanyian-nyanyian yang dilantunkan oleh ahlinya.
Fasilitas yang Tersedia di Museum Musik Indonesia


Fasilitas pendukung kegiatan bermusik bisa Anda temukan di sini, baik dari segi koleksi maupun alat musik yang memang disediakan untuk umum. Seperti keyboard dan satu set drum, misalnya, di mana pengunjung boleh menguji kemampuan bermain alat musik mereka dengan memanfaatkan kedua instrumen tersebut.
Di sisi lain, Anda juga bisa mencoba alat musik tradisional yang sarat budaya dan kesenian daerah-daerah di Indonesia. Apakah itu mencoba gamelan, angklung, sasando, atau instrumen lainnya. Museum di Kota Malang ini merupakan tempat yang sangat berharga bagi sejarah dan arsip permusikan Nusantara.
Belum lagi jika mempertimbangkan koleksi yang dimilikinya, pasti Anda akan dibuat betah berlama-lama di dalamnya. Kemudian, pihak pengelola turut serta membuka penyewaan aula bagi masyarakat umum. Museum yang mengandalkan sumbangan dari masyarakat ini pada waktu bersamaan bisa menjadi sarana untuk berderma.
Museum Musik Indonesia memiliki harapan untuk terus dikembangkan hingga menjadi lokasi pengarsipan seni yang terpercaya. Sayangnya situasi ini sulit terwujud bila sebatas mengandalkan peran aktif masyarakat umum yang mencintai musik. Pemerintah dalam praktiknya harus urun kekuasaan agar dapat memfasilitasi pengelolaannya dengan optimal.