Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 08.00 – 16.00 WIB, Alamat: Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta; Map: Cek Lokasi |
Sebagian besar orang tentu tidak asing dengan Museum Nasional Jakarta Pusat. Museum yang menjadi museum terbesar sekaligus tertua di kawasan Asia Tenggara ini tentu membuat kita bangga. Museum ini juga dikenal dengan nama Museum Gajah karena ada patung gajah dengan bahan perunggu yang merupakan hadiah Raja Chulalongkorn dari negara Thailand tahun 1871. Patung ini masih dapat dilihat sampai saat ini di halaman depan museum.
Bangunan dari museum ini menggunakan gaya klasisime yang merupakan pengaruh dari Eropa terutama pada saat Abad Pencerahan yang muncul sekitar abad 18. Gedung yang dibangun pada 1862 ini bertujuan untuk meneliti dan menelaah riset ilmiah yang ada pemerintahan Belanda saat itu. Sementara itu, sayap baru di sebelah gedung lama dibangun pada tahun 1996 yang disebut Gedung Arca.
Pendiri dari museum ini merupakan orang berkebangsaan asing yang sekaligus ahli botani bernama J.C Mattheus Radermacher. Beliau menyeimbangkan rumah miliknya yang terletak di Kalibesar dan juga koleksi-koleksi untuk lembaga Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia dimana inilah awal mula terbangunnya museum di kawasan batavia.
Sejarah Museum Nasional Indonesia

Museum Nasional sendiri diresmikan pada tahun 1778, tepatnya pada tanggal 24 April. Hal ini bersamaan dengan berdirinya Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia. Lembaga ini sendiri pernah berganti nama menjadi Kebudajaan Indonesia tahun 1962 sebelum diberhentikan dan koleksi-koleksinya disimpan di museum ini.
Pembangunan museum dilakukan secara bertahap. Setidaknya ada dua museum yang dibangun karena alasan jika museum sebelumnya sudah tidak mampu lagi memuat koleksi yang ada. Keduanya dibangun pada masa pemerintahan yang berbeda.
Pembangunan gedung pertama dibawah kepemimpinan Letnan Gubernur Stamford Raffles yang terletak di sekitar jalan Majapahit. Sementara itu, pembangunan kedua dilaksanakan dibawah pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya di tahun 1862 tepatnya di Koningsplein West atau saat ini ada di jalan Merdeka Baray. Dan pada tahun 1868, museum ini akhirnya dibuka untuk umum.
Setelah itu, di 1923 Pemerintah Belanda memberikan penghargaan kepada Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia atas jasanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan diberi gelar Koninklijk untuk menunjukkan afiliasinya pada Pemerintah Belanda saat itu. Namun, setelah kekuasaan Belanda berakhir, pada 26 Januari 1950, ikatan tersebut berganti nama menjadi Lembaga Kebudajaan Indonesia.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 17 September tahun 1962n museum ini juga berpindah tangan dari Lembaga Kebudajaan Indonesia ke Pemerintah Indonesia. Akan tetapi, museum ini masih berubah menjadi Museum Pusat dan baru disahkan menjadi Museum Nasional pada tanggal 28 Mei tahun 1979. Dan sekarang dikelola di bawah kementerian pendidikan dan budayaz,
Koleksi Museum Nasional

Ada banyak sekali koleksi benda-benda bersejarah di museum ini. Pada tahun 2001, tercatat ada 109.342 buah koleksi sehingga dapat dikatakan terlengkap di Indonesia. Jumlah tersebut semakin bertambah seiring waktu. Pada tahun 2006, jumlah koleksi sudah lebih dari 140.000 buah meski hanya satu per tiga saja yang dapat dinikmati oleh umum.
Sebelumnya, museum ini memiliki banyak sekali koleksi yang meliputi naskah manuskrip kuno. Namun, setelah Perpustakaan Nasional RI akhirnya dibangun, sebagian koleksi manuskrip ini kini disimpan di Perpustakaan Nasional RI tersebut.
Selain manuskrip kuno, museum yang dijuluki museum gajah ini juga menyimpan benda-benda kuno yang berasal dari seluruh Nusantara, termasuk di antaranya arca kuno, prasasti, barang kerajinan, juga benda-benda kuno lainnya. Semua koleksi tersebut dikategorikan dalam etnografi, prasejarah, keramik, perunggu, tekstil, relik sejarah, numismati, buku langka, dan benda berharga.
Sumber-sumber dari koleksi museum ini merupakan hibah dari para kolektur dari masa Hindia Belanda dan juga dari pembelian. Untuk koleksi keramik dan juga etnografi Indonesia sendiri juga cukup lengkap di museum ini.
Alamat, Rute Lokasi dan Harga Tiket

Museum Nasional berada di Jalan Merdeka Barat 12, Kawasan Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Akses menuju lokasi sangat mudah dan dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Selain itu, pengunjung juga bisa menggunakan angkutan umum Bus Transjakarta atau Bus City Tour Jakarta. Bagi penumpang layanan Bus City Tour Jakarta ini tidak perlu membayar atau gratis.
Museum Nasional buka setiap hari Selasa hingga Minggu, sementara itu tutup pada hari Senin dan libur nasional. Jam operasional sendiri, pada hari Selasa hingga Jumat buka pada jam 08.00 – 16.00 WIB. Sementara itu, pada hari Sabtu dan Minggu buka pada jam 08.00 – 17.00 WIB.
Tiket masuk sendiri sangat murah. Untuk perorangan, dewasa ditarik harga tiket sebesar Rp 5.000 dan anak-anak Rp 2.000. Sementara untuk rombongan minimal 20 orang, tiket dewasa Rp 3.000 dan anak-anak (TK hingga SMA) sebesar Rp1.000. Sedangkan untuk pengunjung dari mancanegara, harga tiket sebesar Rp 10.000 saja.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung

Ada beberapa kegiatan menarik yang dapat dilakukan oleh pengunjung di Museum Nasional. Hal ini tidak lepas dari pengelola yang telah menyediakan berbagai fasilitas yang memadai sehingga pengunjung dapat melakukan aktivitas yang tidak hanya menyenangkan, namun juga menambah wawasan baru. Berikut beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung.
1. Museum Keliling
Museum keliling adalah salah satu kegiatan rutin yang diadakan untuk para pelajar sekolah dasar, namun pengunjung dewasa juga dapat turut menyaksikan. Tidak hanya mengelilingi museum saja, tersedia juga berbagai kegiatan menarik lainnya seperti membatik, bercerita, melukis, menonton film, dan lain sebagainya. Pengunjung tidak hanya belajar sejarah, namun juga kebudayaan.
2. Museum Virtual
Museum virtual merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh pengelola yang memungkinkan pengunjung dapat melihat berbagai macam koleksi tanpa perlu mengunjungi museum, hanya perlu menggunakan perangkat elektronik. Dengan museum virtual ini, pengunjung dapat melihat pemandangan 360° seperti jika mengunjungi museum secara langsung.
3. English Tour
English Tour adalah bentuk kerja sama Museum Nasional dengan organisasi Indonesian Heritage Society yang merupakan kesatuan nonprofit untuk membantu memandu pengunjung dengan menggunakan bahasa asing. Tidak hanya bahasa Inggris saja, pengunjung juga dapat dipandu sesuai bahasa dari pengunjung dengan menyesuaikan hari yang dijadwalkan.
Biasanya kegiatan English Tour dijadwalkan pada hari Selasa pada pukul 10.30 WIB dan Kamis pada pukul 10.30 WIB dan 13.30 WIB. Jadwal lainnya adalah hari Sabtu kedua dan keempat setiap bulan. Sementara French Tour pada Rabu ketiga setiap bulan, Korean Tour pada Selasa pertama dan Rabu ketiga, dan Japanese Tour pada hari Selasa dan Sabtu pertama. Ketiganya diadakan pukul 09.30 WB.
4. Tari Tradisional
Pengunjung juga dapat mengikuti kegiatan tari tradisional oleh Sekolah Tari Prajnaparamita. Kegiatan ini sudah mulai dilakukan sejak tahun 2016, kemudian dilaksanakan lagi pada tahun 2017 karena antusias dari masyarakat. Tujuan diadakannya kegiatan ini sendiri adalah untuk memberikan pengalaman sekaligus wawasan tentang kebudayaan kepada para peserta.
Kegiatan sekolah tari ini dapat diikuti oleh pengunjung dengan mendaftar dan datang langsung. Jadwalnya dimulai dari jam 09.30 WIB. Kegiatan seru ini juga tidak dipungut biaya sehingga dapat dijadikan ajang mencari wawasan yang murah meriah.
5. Belajar Gamelan
Pengunjung juga dapat mencoba untuk belajar memainkan gamelan di Museum Nasional Indonesia. Alat musik tradisional yang khas Indonesia ini sudah disediakan oleh pihak pengelola museum. Pengunjung dapat mengenal alat-alat musik ini serta dapat mencobanya langsung. Pengalaman baru ini juga dapat mengajarkan pengunjung untuk lebih menghargai warisan budaya yang harus dilestarikan.
6. Belajar Membatik
Kegiatan edukatif lainnya adalah dengan membatik. Kegiatan ini dapat diikuti oleh semua pengunjung. Alat-alat untuk membatik sudah tersedia, pengunjung juga akan dibimbing oleh pemandu yang sudah ahli dengan proses membatik menggunakan canting.
Aktivitas ini dapat menjadi pilihan menyenangkan untuk kegiatan di akhir pekan yang bermanfaat dan memberikan pengalaman baru.
7. Pertunjukan Teater
Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan teater saat mengunjungi museum ini. Cerita yang dibawakan adalah kisah-kisah di balik koleksi museum. Setiap tahun, pertunjukkan ini dapat menampilkan 5 hingga 7 pertunjukan. Sementara itu, informasi jadwal pertunjukkan biasanya akan diumumkan melalui media sosial museum yang resmi.
Objek Wisata Terdekat dari Museum Nasional

Berada di pusat Kita Jakarta, Museum Nasional juga cukup dekat dengan beberapa objek wisata lain. Oleh karena itu, pengunjung tidak hanya akan dapat mengisi liburan di satu objek wisata saja, namun juga objek-objek wisata yang lain. Berikut beberapa objek wisata terdekat yang dapat dikunjungi.
1. Monumen Nasional atau Monas
Monas bukan hanya menjadi ikon dari Jakarta, namun juga Indonesia. Destinasi wisata ini harus dikunjungi, bukan hanya karena sejarahnya namun juga tamannya yang indah. Monas juga memiliki hal-hal menarik seperti relief sejarah Indonesia berbentuk timbul mengelilingi monumen. Relief ini menggambarkan sejarah Indonesia dari zaman penjajahan Belanda hingga masa pembangunan.
Terdapat juga ruang kemerdekaan yang memiliki banyak benda-benda yang dilapisi oleh emas. Ruang ini juga menyimpan simbol kenegaraan hingga kemerdekaan Indonesia, salah satunya naskah asli Proklamasi. Kemudian ada pelataran puncak dan api kemerdekaan. Berada di ketinggian 115 meter, terdapat juga teropong sehingga pengunjung dapat menikmati seluruh penjuru Jakarta.
2. Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti merupakan cagar budaya peninggalan pada masa kolonial Belanda. Koleksi prasasti berjumlah kurang lebih 862 buah termasuk prasasti dari nisan kuno da makam dari masa kolonial Belanda. Selain itu, museum ini juga menampilkan karya-karya seni dan kecanggihan dari para pemahat, pematung, kaligrafer, hingga sastrawan.
Museum Nasional ini memiliki arsitektur yang cukup unik. Ketika pengunjung datang berkunjung, maka akan langsung disambut oleh gerbang dengan tiang yang besar dengan gaya Doria yang merupakan khas daru Yunani. Terdapat juga beragam patung dengan gaya Eropa yang berdiri kokoh dan banyak digunakan oleh pengunjung sebagai spot foto yang menarik.
3. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Bagi para pecinta buku dan hobi membaca, maka harus mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Gedung fasilitas layanan merupakan yang tertinggi di dunia dengan 27 lantai.
Tidak hanya sebagai tempat mengkoleksi buku, perpustakaan nasional ini juga memiliki banyak fasilitas lainnya. Terdapat ruang teater, area budaya baca, layanan koleksi buku langka, dan lain sebagainya.
Museum Nasional Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang serta menjadi museum tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Dengan berbagai koleksi yang sangat lengkap, pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan benda-benda di masa lalu namun juga dapat belajar hal baru untuk mengisi liburan dengan lebih bermanfaat dan menyenangkan.