Museum R.A. Kartini di Jepara menghadirkan potret sejarah yang kaya, dengan lokasi yang strategis dan fasilitas yang memadai, menjadi destinasi yang menginspirasi untuk memahami perjuangan dan warisan R.A. Kartini.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 08.00-14.00 WIB, Alamat: Jl. Kartini, Panggang I, Kec. Jepara, Kab. Jepara, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Wisata ke Kota Jepara rasanya kurang asik jika belum datang ke salah satu museum yang identik dengan salah satu pahlawan Nasional Indonesia. Museum R. A. Kartini telah menjadi salah satu daya tarik jika anda berkunjung di Jepara. Bukan tanpa alasan, sebab di sana anda bakal menemukan berbagai macam berbagai macam ruangan sejarah. Penasaran? berikut penjelasan nya untuk anda.
Sejarah Kehidupan R. A. Kartini
Sosok wanita anggun ini adalah salah satu perempuan yang berasal asli dari Jepara. Ia lahir ke dunia sekitar tanggal 21 April tahun 1879. Dimana pada waktu itu ayahnya yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat adalah seorang Bupati Kota Jepara. Sedangkan untuk ibunya sendiri yang bernama Mas Ajeng Ngasirah adalah seorang tokoh agama yang sangat disegani oleh masyarakat sekitar.
Sebagai seorang puteri dari orang tua yang terpandang, maka membuat wanita yang kini dibuatkan bangunan Museum R. A. Kartini bisa hidup berkecukupan, serta bisa melanjutkan studinya di Europese Lagere School hingga tuntas. Namun dalam hati kecil Kartini, ia menyaksikan banyak wanita seusianya yang belum bisa melanjutkan studi. Bahkan banyak yang menikah dan memiliki anak.
Selesainya lulus dari Europese Lagere School, Kartini pada dasarnya masih ingin melanjutkan studinya. Namuan karena terhalang dengan aturan yang sangat mengikat, membuatnya harus dipingit dan akhirnya menikah dengan Bupati Rembang. Dalam masa pernikahannya tersebut ia akhirnya tinggal di Rembang selama setahun hingga meninggal dunia.
Setelah meninggal, berbagai surat yang dikirimkan kepada sahabatnya yang ada di Belanda mulai dimunculkan. Isi surat tersebut berkaitan dengan pemikiranya terhadap wanita-wanita yang ada di Indonesia. Bahkan surat yang di tulis oleh pahlawan asal renbang tersebut ada dalam Museum R. A. Kartini di publish dalam sebuah buku yang diberi nama “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Sejarah Singkat Museum Kartini
Dalam sebuah tempat wisata pasti tidak asing dengan yang namanya sejarah berdirinya lokasi tersebut. Sama halnya dengan kawasan museum dari R. A. Kartini berikut ini. Dikenal dengan kota asal kelahiran dari Kartini, maka sudah sepatutnya untuk tetap menjaga berbagai macam peninggalannya.
Sebagai salah satu tanda hormat kepada wanita Jepara tersebut, sehingga pada pemerintahan Dati II Jepara mulai mengusulkan untuk di bangunnya museum yang megah ini. museum yang banyak menyimpan kenangan wanita berpendidikan ini di bangun di atas tanah sekitar 5210 meter persegi sekitar 30 Maret tahun 1975, dan mulai diresmikan untuk umum pada tanggal 21 April 1977.
Bila anda melihat dari atas, maka susunan bangunan dari Museum R. A. Kartini ini mempunyai bentuk seperti huruf T, N, dan juga K. Area wisata ini di bangun di sekitar Alun-alun Kota Jepara, sehingga bisa menarik banyak pengunjung yang datang. Bagian dalam dari museum ini sangat tertata dengan rapi. Mulai dari berbagai koleksi piring, gerobak, kursi, dan masih banyak yang lainnya.
Dengan anda datang dan menyikapi setiap sudut yang ada dalam museum pahlawan asal Jepara ini, amka akan memberikan banyak pengetahuan sejarah Indonesia. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa kawasan gedung dari museum ini dibedakan menjadi 3. Dimana untuk bangunan N Museum R. A. Kartini, saat ini dipakai untuk pusat berbagai kegiatan seni yang ramai di kunjungi.
Alamat, Rute Lokasi dan Harga Tiket
Bagi anda yang ingin berkunjung di kawasan museum Kartini, maka kawasan ini berada di Jalan Alun-Alun, Nomor 1 Jepara Jawa Tengah. Apabila anda datang dari Terminal Jepara, maka harus dilanjutkan dengan menaiki becak atau ojek ke arah Timur Alun-Alun. Kawasan museum, tepat berada di sebelah utara dan berada dalam satu deret dengan dengan PIC Jepara.
Bila anda datang dari arah Semarang, maka harus menempuh perjalanan sekitar 77 kilometer. Untuk rutenya sendiri dimulai dengan perjalanan dari Jalan Semarang ke Demak. Bila sudah, lanjutkan perjalanan ke Museum R. A. Kartini dari Jalan Demak menuju Welahan. Jangan lupa untuk melanjutkan perjalanan dari Jalan Raya Jepara Ke area Kudus.
Agar anda bisa memasuki wilayah ini, maka umumnya harus menggunakan tiket masuk seperti wisata yang lainnya. Namua jangan khawatir, sekarang untuk bisa masuk di kawasan ini tidak dipungut biaya atau gratis. Hanya membayar parkir saja untuk operasional sekitar 2 ribu rupiah per kendaraan yang digunakan.
Berbagai Ruangan Sejarah Dalam Museum Kartini
Ruang I
Dalam museum ini terdiri dari beberapa bagian ruangan. Untuk ruang I memiliki bentuk bagan huruf K. Pada kawasan ini difungsikan untuk menyimpan berbagai macam koleksi dari semua peninggalan dari sosok Kartini. Pada bagian Museum R. A. Kartini ini, anda bakal di kejutkan dengan berbagai macam benda yang sering digunakan semasa hidup Kartini. Contohnya kursi dan lukisan besar.
Ruang II
Tidak hanya berisi peninggalan dari Kartini saja, namun jika anda berkunjung di museum yang megah ini bakal di kagetkan dengan benda lainnya. Dalam ruangan II, spesifiknya berada di gedung K bagian atas, anda bakal melihat berbagai benda-benda peninggalan dari PMP Sosrokartono. Benda ini ada banyak jenisnya, ada yang sering digunakan sehari-hari, hingga bersifat pribadi.
Ruang III
Setelah jalan-jalan di sekitar ruang I yang berisikan benda-benda peninggalan R. A. Kartini dan II dari PMP Sosrokartono Museum R. A. Kartini, kini saatnya beralih di bagian selanjutnya. Pada ruang III atau bagian kaki K ara bawah, mata anda bakal terpukau dengan berbagai benda purbakala yang masih tersimpan dengan rapi. Bahkan benda tersebut terlihat sangat terawat dengan baik.
Selain menyaksikan benda purbakala, anda juga bakal dikejutkan dengan berbagai kerajinan keramik, batik troso, produk anyaman bambu, rotan, dan masih banyak yang lainnya. tidak ketinggalan, disini anda juga bisa melihat semacam arkeolog yang masih tersimpan dengan baik. Walaupun benda tersebut tidak ada pembatas dengan pengunjung, namun anda tetap harus berhati-hati saat memegangnya.
Ruang IV
Berbeda dengan yang sebelumnya, pada ruangan yang memiliki nomor IV Museum R. A. Kartini ini berada di kawasan gedung yang memiliki bentuk T. dalam area ini juga bisa di jadikan ajang untuk edukasi buah hati terkait dengan sains. Mengapa bisa begitu? Sebab dalam ruangan ini berisi tulang ikan raksasa yang bagia banyak orang sering disebut dengan “Joko Tuwo”.
Tulang raksasa tersebut mempunyai ukuran yang sangat besar, yaitu kurang lebih sekitar 16 meter. Kemudian untuk tingginya bisa mencapai 2 meter, serta lebarnya mencapai 4 m. kerennya lagi, ikan Joko Tuwo ini juga memiliki berat maksimal, yaitu sekitar 6 ton. Bagaimana sangat besar bukan? Dulunya ikan ini ditemukan di kepulauan Karimunjawa sekitar bulan April di tahun 1989.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Museum
✦ Bioskop
Fasilitas Museum R. A. Kartini yang satu ini sedikit berbeda untuk ukuran bioskop. Sebab umumnya bioskop bakal ada di kawasan pusat perbelanjaan. Namun bioskop kali ini berada di komplek museum. Fungsi dari bioskop ini yaitu untuk memutarkan film terkait dengan RA Kartini. Sehingga nantinya bakal membuat anda semakin paham dengan nilai-nilai sejarah dari wanita asal Jepara ini.
✦ Tempat Tinggal dari Tokoh Putri Kartini dan Suaminya
Asal anda tahu, bahwa kaeasan museum ini di bangun sekitar tahun 1750. Dimana pada tahun tersebut bertepatan dengan pusat pemerintahan dari daerah Lasem ke Rembang. Tempat inilah yang pada akhirnya digunakan oleh seorang tokoh pahlawan Jepara ini untuk tinggal bersama dengan suaminya di Museum R. A. Kartini yang bernama Adipati Ario Djojoadiningrat.
✦ Tempat Kartini Mengajar
Karena sosok ini sangat peduli dengan dunia pendidikan, maka ia juga aktif untuk mengajar orang-orang yang membutuhkan. Pada tempat tersebut RA Kartini pada zaman dahulu mengajar para muridnya. Namun jangan salah di era sekarang anda juga masih dapat menyaksikan keindahan dari tempat mengajar ini.
✦ Area Kartini untuk Berkarya
Seorang Kartini juga snag atv terkenal dengan berbagi karyanya. Salah satu karya dari RA Kartini yang paling melekat di masyarakat adalah buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Berbagi karya yang dibuat oleh Kartini sebagai besar berisi terkait emansipasi wanita yang dikirim kepada sahabatnya yang tinggal di Belanda. Dan kini bangunan karya tersebut ada di Museum R. A. Kartini.
Meski buku tersebut sudah bisa di temukan di pasaran, rasanya tidak puas jika anda datang ke wilayah museum ini tanpa harus mampir ke tempat berkaryanya. Di kasa masih terawat dengan baik, bahkan wilayah tersebut juga masih tersimpan pernak-pernik dengan sangat rapi. Bila berkunjung di area tersebut, maka anda bakal di merasa tertantang untuk terus berkarya.
✦ Area Semedi Bagi Bupati
Dari beberapa ruangan yang ada di gedung ini, anda bakal di buat terheran-heran dengan adanya salah satu area yang selalu di tutup. Tidak sembarang orang bisa memasuki area ini, sehingga ada pengawalan yang ketat. Pada bangunan ini anda bakal menemukan area semedi yang digunakan oleh bupati pada zaman dahulu.
Selain di gunakan untuk semedi, kawasan Museum R. A. Kartini juga dipakai untuk menyimpan beberapa barang berharga seperti berbagai macam koleksi. Sehingga bag anda ayang datang kesini belum tentu diperbolehkan untuk masuk, sebab biasanya hanya orang-orang yang masuk dalam jajaran petinggi yang hanya boleh memasuki kawasan tersebut.
✦ Area Parkir yang Luas
Saam dengan tempat wisata pada umumnya, untuk museum ini juga menyediakan area parkir yang sangat luas. Bangunan ini sebanding dengan banyaknya pengunjung yang datang. Sehingga para wisatawan tidak perlu lagi bingung mencari tempat parkit, seba area ini terbilang sangat luas. Area parkit ini hanya dibandrol dengan harga sekitar 2 rupiah saja, guna biaya operasional.
✦ Toilet yang Bersih
Sudah menjadi kewajiban jika dalam tempat wisata juga disediakan toilet yang bersih. Sama dengan Museum R. A. Kartini, area ini juga memberikan fasilitas yang lengkap. Dengan adanya toilet, maka sangat memudahkan pengunjung yang hadir untuk membersihkan diri setelah perjalanan jauh. Jangan khawatir, untuk toilet di kawasan ini terbilang sangat bersih, sebab di jaga dan selalu di bersihkan.
Dari penjelasan diatas maka bisa disimpulkan, bahwa kawasan wisata museum ini di bangun berdasarkan ide untuk melestarikan berbagai perjuangan serta peninggalan dari Kartini. Dalam museum tersebut juga memiliki berbagai macam ruangan mulai dari I hingga IV. Keempat ruangan tersebut memiliki ciri khas atas barang-barang peninggalan yang dimuseumkan.