Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Desa Menang, Kec. Pagu, Kab. Kediri, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Wilayah Kediri kaya akan sejarah masa lampaunya sehingga sering dijadikan sebagai destinasi tujuan wisata bagi banyak orang. Khususnya bagi mereka yang suka dengan wisata sejarah. Wisata sejarah di Kediri umumnya banyak yang berkaitan dengan religi, salah satunya yaitu Pamuksan Sri Aji Joyoboyo.
Petilasan tersebut sering dikunjungi oleh para peziarah, dan peziarah yang datang berkunjung dari kalangan apa saja. Berbagai etnis, suku, orang beragama apa saja datang ke sini. Ada yang meminta sesuatu tentang jabatan dan lain sebagainya. Penasaran seperti apa Petilasan Sri Aji Joyoboyo ? Yuk intip.
Sejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo

Komplek petilasan yang ada di Desa Menang ini dipercaya sebagai tempat Moksa Sri Aji Joyoboyo, sosok raja pada zaman Kerajaan Kediri. Bukan hanya dikenal sebagai seorang raja, Joyoboyo juga diketahui sebagai orang sakti. Konon, dia memiliki kejernihan batin yang mampu meramalkan apa yang terjadi di masa depan.
Itulah kenapa banyak orang datang kemari untuk meminta berkah. Kepercayaan Masyarakat Kediri akan Joyoboyo yang merupakan leluhur mereka, membuat penduduk lokal juga sering berziarah ke sini, khususnya Kamis malam Jumat. Menurut legenda, Prabu Joyoboyo tidak meninggal namun muksa atau menghilang bersama dengan jasadnya di sini.
Dalam Pamuksan Sri Aji Joyoboyo terdapat loka muksa, loka busana, serta loka makuta. Dan masyarakat percaya akan hal tersebut, itu karena jasad Joyoboyo tidak pernah ditemukan sampai sekarang. Loka muksa adalah tempat muksanya Joyoboyo, loka busana yaitu tempat busananya, dan loka makuta merupakan tempat mahkotanya disimpan.
Jadi meskipun pada gerbang situs ini ada tulisan ‘Petilasan Sang Prabu Sri Adji Djojobojo’, namun kata ‘petilasan’ sebenarnya kurang tepat. Juru kunci situs pun berkata demikian, sebab petilasan hakekatnya adalah tempat tinggal seseorang sebelum ia pergi. Sementara situs ini merupakan tempat muksa Joyoboyo, yang konon jiwanya masih ada di sana.
Sebelum dipugar, situs seluas 1.650 meter ini dulunya hanya berbentuk gundukan tanah. Hingga pada tahun 1860, seorang warga bermimpi bahwa di area gundukan tanah tersebut pernah hidup Joyoboyo yang merupakan raja Kediri. Hingga kemudian pamuksan dipugar pada 22 Februari 1975, lalu diresmikan 17 April 1976.
Daya Tarik yang Dimiliki Pamuksan Sri Aji Joyoboyo

✦ Dipercaya Sebagai tempat Muksa Prabu Joyoboyo
Muksa merupakan konsep yang dikenal pada Hindu Buddha. Itu berarti atma bebas dari ikatan duniawi serta lepas dari siklus reinkarnasi. Bangunan di tengah situs merupakan tempat yang dipercaya sebagai tempat muksa Sri Aji Joyoboyo. Di dalam bangunan Loka Muksa ini terdapat lingga yoni, yaitu lambang Siwa-Parwati yang menunjukkan kesuburan dan kehidupan.
Lingga yoni tersebut menyatu dengan batu bulat berlubang yang disebut manik, bentuknya menyerupai mata. Di pintu Loka Muksa terdapat tiga lubang yang menjadi simbol dari tiga tahap kehidupan manusia, yaitu dimulai dari lahir, dewasa, dan mati. Batu manik sendiri menjadi simbol atas kemampuan Joyoboyo yang dapat melihat jauh ke masa depan.
✦ Loka Busana dan Loka Makuta
Selain Loka Muksa, juga terdapat Loka Busana dan Loka Makuta di Pamuksan Sri Aji Joyoboyo. Situs Loka Busana berada di sebelah kanan dari Loka Muksa, memiliki ornamen yang indah dan dibuat dengan pagar berkawat duri. Pagar tersebut sepertinya sengaja dibuat demikian supaya tidak ada peziarah yang tidur di sana,
Adanya pagar kawat berduri juga dapat mencegah para peziarah mencongkel batu pada situs untuk dijadikan sebagai jimat. Sementara itu, situs Loka Makuta terletak terpisah di belakang area pamuksan. Bangunan ini memiliki mahkota raja di bagian tengahnya.
✦ Sendang Tirto Kamandanu
Sendang Tirto Kamandanu adalah pemandian yang pernah digunakan oleh Prabu Joyoboyo sebelum ia muksa. Sendang Tirto Kamandanu di Pamuksan Sri Aji Joyoboyo dipugar pada tahun 1982. Ini menjadi salah satu tempat yang disakralkan, selain Loka Muksa, Loka Busana, dan Loka Makuta.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk

Situs seluas 1.650 meter persegi ini bisa ditemukan di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Kawasannya ada di sebelah utara Simpang Lima Gumul, kira kira 6 kilometer dari sana. Dari Simpang Lima Gumul, anda bisa mengikuti jalur ke utara, nantinya anda akan menemukan gerbang masuk bertuliskan ‘Mustika Pamenang, Petilasan Sang Prabu Sri Adji Djojobojo’.
Dari Kota Kediri sendiri, jaraknya sekitar 13,7 kilometer atau membutuhkan waktu kurang lebih 26 menit perjalanan jika jalanan tidak macet. Atau anda bisa melalui Jalan Betet Bawang dan Pamenang sebagai alternatif untuk menuju wisata. Namun waktu yang dibutuhkan sedikit lebih lama, sekitar 31 menit.
Untuk harga tiket masuk, Pamuksan Sri Aji Joyoboyo tidak menerapkan tarif bagi para pengunjung. Namun situs tetap menerima sumbangan seikhlasnya bagi pengunjung yang ingin membantu perawatan area wisata. Sementara tarif parkir berlaku normal seperti pada umumnya, Rp. 2.000 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk mobil.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

1. Berziarah ke Loka Muksa
Hampir kebanyakan pengunjung yang datang ke pamuksan ini bertujuan untuk berziarah. Biasanya serangkaian ritual dilakukan berpusat di Loka Moksa. Sebelum memasuki bangunan tersebut, pengunjung perlu melewati beberapa anak tangga terlebih dahulu kemudian sampai di depan tiga pintu.
Setiap pintu mempunyai makna yang berbeda meskipun rupanya sama. Pintu paling kiri adalah simbol alam kandungan, pintu tengah adalah alam dunia, dan pintu di kanan adalah alam akhirat atau alam sukma. Bagi para peziarah disarankan masuk dari pintu paling kiri. Kemudian berdoa di pintu tengah dan keluar lewat pintu kanan.
2. Melihat Ritual Masyarakat Setempat Pamuksan Sri Aji Joyoboyo
Karena Pamuksan Sri Aji Joyoboyo dianggap sebagai tempat yang sakral, masyarakat biasanya melakukan ritual setiap tanggal 1 Muharam atau 1 Suro. Ritualnya berupa arak arakan menuju ke Loka Muksa, dimulai dari balai Desa Menang dan berakhir di Sendang Tirto Kamandanu.
3. Hunting Foto
Selain berziarah, anda juga bisa berburu foto saat berkunjung kemari. Anda bisa berfoto bersama tiga prasasti yang ada di wisata. Relief kala tanpa rahang bawah dapat menjadi latar belakang yang bagus. Ornamen ornamen indah yang menghiasi bangunan pun demikian, dapat menjadi background yang apik.
Fasilitas Wisata yang Tersedia

Jika dibandingkan dengan tempat rekreasi lainnya, mungkin situs ini tidak memiliki fasilitas yang memadai. Meski begitu, fasilitasnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pengunjung dan membuat anda nyaman berada di sini. Dimana sudah ada lahan parkir cukup luas bisa ditemukan di samping gerbang masuknya.
Jadi anda tidak perlu repot repot lagi mencari tempat parkir, karena areanya cukup untuk kendaraan roda dua maupun empat. Tidak ketinggalan, di area wisata juga sudah tersedia toilet bagi pengunjung yang ingin buang air besar atau kecil. Namun tempatnya memang sedikit jauh karena situs merupakan tempat yang dianggap suci.
Fasilitas lainnya yang akan anda dapatkan di Pamuksan Sri Aji Joyoboyo yaitu tempat peristirahatan berupa gazebo. Jadi anda bisa duduk melepas penat dan lelah saat berada di wisata tujuan. Dan selama berkunjung, anda akan ditemani juru kunci yang dapat menjawab berbagai pertanyaan anda. Baik perihal sejarah wisata ataupun mengenai Joyoboyo.
Bagi para pecinta wisata sejarah, situs yang ada di Kediri ini tentu tidak boleh dilewatkan. Objek wisata tersebut merupakan tempat yang dianggap suci, bahkan banyak orang dari berbagai wilayah datang ke sini untuk meminta sesuatu.