Benteng Vredeburg adalah museum peninggalan Belanda dengan desain arsitektur yang memukau di Jogja. Sejumlah bangunan dalam benteng terdapat diorama sejarah Indonesia.
Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: 07:30-16:00, Alamat: Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Jogja menyimpan banyak wisata yang akan membuat wisatawan datang lagi dan lagi ke kota ini. Tak hanya wisata lama, Anda juga bisa mengunjungi wisata sejarah di Jogja yang tak kalah menarik. Menyusuri jalan Malioboro, Anda akan menemukan museum Benteng Vredeburg yang menyimpan banyak pesona di dalamnya.
Museum yang akan membawa Anda di masa penjajahan dengan bangunan yang unik dan khas masa Kolonial. Selengkapnya simak ulasannya berikut.
➤ Trip Private Sehari Jogja ke Obelix Hills, Heha Sky View & Lainnya
Mengintip Sejarah Museum Benteng Vredeburg


Sebelum lebih jauh menyusuri gerbang sejarah di desinasi ini, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu tentang wisata sejarah satu ini. Museum Benteng Vredeburg dibangun di tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono karena permintaan Belada. Pada saat itu Nicolaas Hartingh yang memimpin sebagai Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa.
Museum satu ini dibangun dengan tujuan untuk menjaga keamanan Keraton juga area sekitarnya. Tetapi sebenarnya, ada maksud tertentu yakni untuk memudahkan dalam mengontrol perkembangan di dalam keraton. Awal dibangunnya Museum ini memang masih dalam bentuk bangunan yang sederhana.
Barulah pada kepemimpinan W.H Van Ossenberg, benteng diusulkan untuk memiliki bangunan yang lebih baik agar keamanan juga terjamin. Di tahun 1767 akhirnya pembangunan dimulai dengan pengawas bangunan bernama Ir. Frans Haak dari Belanda. Proses pembangunan ini selesai pada tahun 1787 dan berganti nama menjadi Rustenburg yang artinya peristirahatan.
Tahun 1967, Jogja mengalami bencana gempa bumi dahsyat yang membuat sebagian bangunan benteng mengalami kerusakan parah. Perbaikan benteng akhirnya dilakukan dan membuatnya berganti nama menjadi Vredeburg yang berarti benteng perdamaian. Nama ini juga ditujukan agar hubungan antara Keraton dan Belanda tetap damai tak saling menyerang.
Intinya benteng ini dibangun sebenarnya untuk siasat licik pada masa Belanda. Dan mengalami perjalanan pembangunan yang panjang. Saat ini, bangunan ini difungsikan sebagai wisata sejarah yang sangat menarik untuk dijelajahi. Walaupun pada saat itu, pihak Keraton juga sempat menolak untuk membangun Benteng Vredeburg ini.
Daya Tarik yang Dimiliki Benteng Vredeburg


Begitu memasuki bangunan museum Benteng Vredeburg, pengunjung akan disuguhkan dengan bangunan klasik dan aura vintage yang begitu kental. Banyak mungkin yang tidak menduga jika ternyata benteng ini bisa dijelajahi bagian dalamnya. Mengingat kebanyakan wisatawan hanya lalu lalang di depan untuk sekedar mengambil foto yang cantik.
Memang bangunannya yang unik dengan hadirnya jembatan di bagian depan sangat cocok untuk dijadikan spot foto. Sebelumnya, jembatan ini dijadikan sebagai pintu atau gerbang utama masuk ke benteng. Pengunjung akan melewati loket tiket terlebih dahulu yang akan menjadi sambutan pertama. Barulah Anda akan disajikan taman cantik dengan dua bangunan di sisi kanan dan kiri,
Taman yang ada hadir di dalam benteng sekilas akan mengingatkan Anda dengan kawasan di kota Tua Jakarta. Memang taman ini tidak terlalu luas, tetapi dilengkapi dengan beberapa meriam dan patung. Patung patung ini juga seringkali dijadikan sebagai spot untuk mengambil foto foto yang instagramable. Beberapa tempat duduk juga hadir berjajar di area ini.
➤ Tiket Masuk Kolam Renang dan Gym di Melia Purosani Hotel
Wisatawan bisa mengelilingi area taman ini dengan bebas. Suasananya cukup menyenangkan dan bisa menenangkan sejenak dari padatnya Malioboro. Tidak hanya memiliki bangunan unik dan juga taman cantik, Anda juga bisa menjelajah setiap ruangan yang ada. Deretan diorama siap untuk menambah wawasan Anda ketika singgah di benteng ini.
Memulai perjalanan masuk ke Diorama 1, maka Anda bisa menemukan minirama yang menggambarkan kependudukan Jepang di Jogja dan masa Diponegoro. Dengan mengamati diorama ini, Anda seakan di bawa ke masa lalu dan membayangkan beratnya perjuangan para pahlawan. Apalagi melihat lencana hingga patung para pahlawan.
Melanjutkan menyusuri koleksi museum ini, Anda juga bisa masuk ke Diorama yang ke 2. Di dalam Diorama 2, Anda bisa menemukan setidaknya 19 minirama. Masing masing minirama akan memberikan gambaran yang berbeda. Mula dari peristiwa proklamasi hingga saat agresi militer Belanda masuk ke Indonesia.
Berlanjut, Anda bisa masuk diorama yang ketiga. Di dalam diorama ini, Anda akan menemukan setidaknya 18 minirama. Minirama yang ada menjelaskan dan menggambarkan peristiwa perjanjian renville sampai dengan kedaulatan Republik Indonesia. Terakhir di diorama 4, Anda akan menemukan 7 minirama yang menceritakan periode Negara Kesatuan sampai Orba.
Bisa dikatakan jika museum satu ini sudah cukup modern. Sebab selain memiliki diorama, pengunjung juga akan dimanjakan dengan layar layar interaktif. Semakin menyenangkan karena di beberapa layar juga bisa dimainkan layaknya permainan anak anak. Seperti misalnya permainan yang menceritakan agresi militer Belanda saat menyerang Indonesia.
Anda bisa menyentuh bagian layar dan membunuh setiap lawan yang datang. Hal ini tentunya menjadi hal menyenangkan terutama untuk anak anak. Belajar sejarah menjadi tidak membosankan dan terkesan menyenangkan. Ada juga layar yang menyediakan quiz terkait sejarah yang disediakan untuk mengukur seberapa paham pengunjung akan sejarah yang ada.
Setelah Anda menjawabnya akan muncul nilai tertentu. Anda juga bisa mengintip berapa nilai paling tinggi yang tercantum di sistemnya. Membuktikan bahwa wisatawan memang memahami sejarah yang ada di negara kita tercinta. Hal ini akan membuat wisatawan tidak bosan sekaligus tertantang untuk menjawab benar semua pertanyaan yang muncul.
Bukan hanya itu, Anda juga bisa menemukan sebuah sudut yang sangat mirip dengan kejadian ketika perang kemerdekaan. Mannequin disetting layaknya kejadian aslinya yang begitu mencekam. Anda bisa masuk ke lorong, ada suara tembakan yang bisa datang kapan saja. memang lorong ini tidaklah panjang, namun mampu menguji adrenalin para pengunjung.
Untuk pengunjung yang masih belum puas menjelajah setiap sudut, Anda bisa masuk ke dalam ruangan. dimana di dalamnya akan diadakan pemutaran film yang akan mengupas tuntas tentang sejarah Museum Benteng Vredeburg ini. Filmnya sendiri memiliki durasi sekitar 30 menitan dan akan membuat wisatawan mendapatkan wawasan baru.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum


Seperti yang tadi sempat disinggung sebelumnya, jika tempat satu ini masih berada di area Jalan Malioboro. Tak jauh dari nol kilometer yang menjadi spot paling banyak diburu wisatawan. Untuk alamatnya sendiri, Museum Benteng Vredeburg ada di Jl. Margo Mulyo No. 6, Ngupasan, Gondomanan, DI Yogyakarta.
Bangunan yang berdiri di atas lahan sekitar 2100 m2 ini sangat mudah untuk Anda jangkau. Untuk Anda yang datang dari luar kota Jogja bisa menggunakan beberapa pilihan transportasi. Pengunjung dari Bandara Adisucipto, Anda bisa menggunakan Kereta Api atau menggunakan Bus Trans Jogja. Bagi pengguna kereta tiketnya berkisar di angka Rp 8500 sampai Rp 20 ribu.
Sementara yang memanfaatkan Bus, hanya perlu mengeluarkan dana sekitar Rp 3500 saja. Anda bisa langsung turun di Halte Jalan Malioboro, sementara Kereta di Stasiun Tugu. Trans Jogja bisa mengambil jalur 1 A, jalur 2A, jalur 3A dan 3B, serta jalur B. Bagi yang dari Bandara bisa mengambil jalur 1A, dan Anda yang dari arah terminal ambil jalur 3B.
Tidak hanya itu, menuju kawasan ini Anda juga bisa menggunakan becak ataupun naik andong. Beberapa juga ada yang memilih untuk berjalan kaki begitu tiba di area Malioboro. Memang lokasi dari tempat wisata sejarah di Jogja satu ini tidaklah sulit untuk dijangkau. Ada banyak pilihan kendaraan dan petunjuk arah yang bisa Anda ikuti.
Tiket Masuk dan Jam Operasional Benteng Vredeburg
Untuk Anda yang tertarik untuk mengunjungi tempat satu ini, Anda tak perlu merogoh kocek yang dalam. Pasalnya dengan membayar Rp 3 ribu saja, Anda sudah bisa menjelajah semua areanya. Harga tersebut berlaku di tahun 2020 silam, sehingga masih ada kemungkinan jika akan terjadi kenaikan harga tiket. Tetapi diprediksi kenaikannya tidak akan terlalu tinggi.
Harga tiket akan dibedakan untuk dewasa, anak anak, turis dan juga untuk rombongan. Harga rombongan untuk Anda yang lebih dari 20 orang akan jauh lebih murah. Sementara untuk turis asing hanya dikenakan sekitar Rp 10 ribu. Harga tiket masuk tersebut masih belum termasuk dengan parkir kendaraan Anda.
Tidak hanya harga tiket, Anda juga perlu mengetahui jam operasionalnya. Anda bisa mengunjungi destinasi satu ini di hari Selasa sampai hari Minggu. Pada hari Libur Nasional akan tetap buka kecuali Idul Fitri atau Idul Adha. Jam bukanya mulai dari 07.30 sampai 16.00 WIB, dan di hari Jumat hingga Minggu akan tutup lebih lama yakni pukul 16.30 WIB.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan


Ada beberapa hal menarik yang bisa Anda lakukan di destinasi wisata sejarah satu ini. Kegiatan seru pertama yang bisa Anda lakukan adalah menjelajahi setiap sudut dari museum ini. Bangunannya yang cantik memang akan mengundang rasa penasaran siapapun untuk menyusurinya. Apalagi ada banyak pengetahuan yang bisa didapatkan pengunjung.
Tidak hanya itu, pengunjung yang lelah juga bisa beristirahat sembari nongkrong di cafenya. Menikmati kopi dengan kudapan pendamping tentu sangat sayang untuk dilewatkan. Pengunjung juga bisa menikmati alunan musik di area Layanan Publikasi. Walaupun tidak setiap hari ada yang melakukan pertunjukkan musik.
Pengunjung juga bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti jelajah Malam di museum ini. Kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk game secara berkelompok. Tidak ketinggalan, mengunjungi museum ini, Anda juga bisa sekalian berburu foto foto yang cantik. Di beberapa sudut memang sangat cocok untuk jadi lokasi berpose di depan kamera.
Bisa dikatakan jika Anda akan menemukan fasilitas lengkap di area satu ini. Mulai dari toilet di beberapa bangunan, tempat ibadah hingga ruang audio visual. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menemukan ruang diorama yang modern dan dipenuhi AC. Anda yang ingin mengisi perut bisa mampir di bagian kantin atau cafenya yang juga menawarkan menu menu lezat.
Memiliki letak yang strategis, pengunjung bisa mempelajari sejarah dengan lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Terutama dengan hadirnya layar dan diorama yang akan memudahkan pemahaman akan sejarah. Lokasinya yang strategis juga membuat Benteng Vredeburg Jogja sangat sayang untuk dilewatkan saat singgah di Jogja.