Harga Tiket: Rp 15.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Pajajar, Kec. Rajagaluh, Kab. Majalengka, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi |
Masyarakat yang singgah ke kota Majalengka, umumnya akan mendatangi wisata kuliner ataupun destinasi wisata alam. Ternyata selain kedua wisata tersebut, tidak ada salahnya mengunjungi jejak petilasan dari seorang Raja Padjajaran bernama Prabu Siliwangi. Tempat yang bersejarah ini memang dikeramatkan, namun tak kalah menarik untuk dikunjungi. Agar lebih mengenalnya lebih lanjut, simak ulasan berikut.
Mengenal Lebih Dalam Dengan Petilasan Prabu Siliwangi

Petilasan atau pasanggrahan diartikan sebagai tempat singgah tempat berdiam, tempat tinggal, tempat bertapa, dan sejenih tempat tinggal lainnya. Dengan begitu, tempat ini bisa dikatakan sebagai alternatif belajar sejarah kerajaan Padjajaran sekaligus berwisata melepaskan penat. Semakin diperbaiki, kini petilasan juga bisa dimanfaatkan untuk wisata alam yang tak kalah indah seperti tempat wisata alam lainnya.
Uniknya, jumlah pengunjung yang datang akan semakin bertambah jumlahnya ketika memasuki waktu waktu tertentu. Momen unik tersebut dapat ditemukan saat malam jum’at kliwon, akhir pekan, hari raya, ataupun hari libur nasional. Selagi melihat berbagai peninggalan dari situs bersejarah tersebut, pengunjung akan disuguhkan dengan keindahan telaga serta mata air yang diberi nama Selendang Bidadari.
Bukan hanya terkenal dari masyarakat sekitar lokasi saja, bahkan kepopulerannya sebagai situs bersejarah telah didengar sampai luar daerah. Bahkan mereka rela datang dari jauh, hanya untuk melihat langsung bagaimana menakjubkannya tempat wisata satu ini. Bahkan di sekitar lokasi wisata, sudah biasa menjadi tempat perkemahan yang dikenal dengan nama Bumi Perkemahan Prabu Siliwangi.
Di sekitar tempat petilasan, Anda bisa menemukan pemandangan telaga yang cantik dan dilengkapi dengan hutan rimbun nan lebat. Tak hanya duduk manis di tepian telaga semata, pihak pengelola memperbolehkan pengunjung berenang disana. Yang membuatnya tampak menarik untuk dicoba, terlihat dari warna airnya yang sangat jernih dan terasa menyegarkan ketika cuaca sedang panas panasnya.
Tertarik untuk mengunjungi batu petilasannya ? Pengunjung memang diperkenankan untuk mengunjungi batu petilasan tersebut, hanya saja harus meminta bantuan kepada juru kunci terdahulu untuk membukakan ruangan tertentu. Seperti yang diduga sebelumnya, ruangan tersebut berisikan batu berukuran besar yang dipercaya sebagai tempat bertapa sang Prabu Sliwangi. Disebut sebagai tempat bertapaan, tidak heran bila lampu ruangan dinyalakan masih terlihat samar samar.
Sebelum mengunjungi batu petilasan tersebut, tidak ada salahnya untuk mampir melihat pesanggarahan dari sang Prabu. Jika dilihat sekilas memang tampak seperti makam, namun ternyata tempat tersebut bukanlah makan yang sesungguhnya. Menurut juru kunci lokasi wisata, tempat yang dikatakan makam tersebut dulunya digunakan sebagai tempat berkumpul bagi sang Prabu dengan para petinggi.
➤ Voucher Funworld Cinere Mall Card Depok
Ketika sedang asik berjalan santai sembari menikmati keindahan alamnya, pengunjung akan disambut dengan patung yang dibuat mirip dengan harimau. Ternyata pembangunan patung hariamu bukanlah keisengan semata, karena patung hewan tersebut identik dengan Prabu Siliwangi sendiri. Selain patung harimau, disini juga terdapat Tugu Kujang yang disebut sebagai senjata khas Jawa Barat.
Selama berada di kawasan wisata alam populer ini, tak perlu heran bila hampir di setiap sudutnya menemukan monyet berwarna coklat pudar. Tak perlu khawatir akan diserang, pasalnya mereka sudah terbiasa dengan kehadiran manusia dan bahkan tak jarang meminta makanan kepada para pengunjung. Bahkan tak jarang pula, para pengunjung berusaha untuk mengabadikan tingkah usil sang monyet.
Fasilitas yang Tersedia & Harga Tiket Masuk

Sebagai tempat berziarah, pihak pengelola ingin memberikan pelayanan terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan para pengunjungnya. Oleh karenanya, mereka pun menyediakan toilet yang terjaga kebersihannya, mushola, serta berdirinya beberapa warung yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Di warung tersebut, menawarkan aneka makanan dan minuman untuk melepaskan rasa lapar dan dahaga.
Seringkali anak anak maupun orang dewasa merasa bosan ketika harus mengunjungi tempat bersejarah. Mengerti akan kebutuhan tersebut, kemudian pihak pengelola menambahkan aneka permainan seru yang bisa mengusir rasa bosan. Hal ini nampaknya membawa dampak positif, sekaligus menghilangkan pemikiran bila mengunjungi wisata bersejarah sama serunya ketika mengunjungi destinasi wisata lainnya.
Apa saja wahana yang bisa dicoba ? Mulai dari kolam renang dengan kesegaran airnya, sepeda air, tempat berkemah, dan tidak lupa penambahan area outbond. Di tempat ini pula, Anda bisa menemukan pancuran Cikahuripan atau biasa disebut Pancuran Selendang Bidadari yang biasa digunakan sebagai tempat pemandian para peziarah. Semua wahana tersebut, semata mata untuk membuat pengunjung betah berlama lama disana.
Sebelum menginjakkan kaki ke kawasan wisata, pengunjung akan dikenai tarif tiker masuk. Hanya dengan membayarkan sekitar 15 ribuan per orangnya, nuansa alam yang masih asri sekaligus belajar sejarah bisa dilakukan sepuasnya. Khusus bagi para pengunjung yang membawa kendaraan besar seperti truk maupun bus, bisa memarkirkan kendaraannya di depan Balai Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh.
Rute Menuju Lokasi Wisata Petilasan Prabu Siliwangi

Dari tempat parkiran kendaran besar, setiap pengunjung diwajibkan untuk berjalan kaki sekitar 1 kilometer. Sedangkan untuk pengunjung yang membawa kendaraan pribadi kecil, bisa memarkirkan kendaraannya sekitar 400 meter dari tempat petilasan. Jikalau datang menggunakan kendaraan pribadi, silahkan melakukan kunci gAnda sebagai langkah antisipasi dari tangan yang tidak bertanggung jawab.
Apakah Anda memasukkannya sebagai destinasi yang akan dikunjungi berikutnya ? Silahkan datang langsung di Desa Pajajaran, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Atau lebih tepatnya berada di kawasan dalam hutan kaki Gunung Ciremai, yang berada di sebelah barat dan berdekatan dengan bangunan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat. Letaknya yang cukup strategis, memudahkan pengunjung dari luar kota untuk sampai di kawasan wisata.
Apabila ditemukan kendala untuk menemukannya, ada baiknya bertanya kepada masyarakat sekitar. Karena cukup populer, hampir tidak ada sama sekali yang tidak mengenal destinasi wisata ini. Tak perlu malu untuk meminta tolong, karena masyarakat justru senang membantu wisatawan. Anda juga bisa memanfaatkan teknologi canggih yang sudah disematkan pada smartphone kesayangan, untuk menuntun kembali di jalur yang sesungguhnya.
Selain menggunakan kendaraan pribadi, pengunjung juga bisa memanfaatkan kendaraan umum untuk bisa mengantarkan ke destiasi wisata satu ini. Caranya dengan mendatangi terminal Rajagaluh, lalu mencari kendaraan seperti pick up yang akan mengarah ke Desa Pajajar. Perjalanan menuju desa termasuk sulit, mengingat letaknya yang berada di kaki hutan Gunung Ciremai yang pastinya banyak kelokan dan juga jalan menanjak khas pegunungan.
Kabar gembiranya, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan indah selama perjalanan. Ditambah dengan udaranya yang sejuk dan kicauan burung, berhasil menenangkan pikiran dikala suntuk melanda. Sesampainya di Desa Pajajaran, silahkan lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 5 sampai 10 menitan saja untuk sampai di pintu gerbang kawasan wisata.
Nuansa mistisnya memang masih kental, namun hal ini justru dianggap menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan jumlah pengunjung di waktu tertentu semakin membludak, entah karena penasaran ataupun memang ingin berkunjung ke situs bersejarahnya. Meski pertama kali mendengarnya terasa menakutkan, faktanya banyak yang merasa betah berlama lama karena suguhan telagan dan mata airnya mampu menghadirkan kenyamanan.