Rawa Pening salah satu danau eksotis yang menarik dieksplor saat berada di Ambarawa, Semarang. Danau yang terkenal dengan legenda dibalik keindahan alam yang tersaji dan diapit oleh Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: 08.00-21.00 WIB, Alamat: Waduk Rawapening, Kec. Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Menghilangkan penat dengan cara berkunjung ke salah satu destinasi wisata terdengar sangat menyenangkan. Apalagi jika yang dikunjungi tersebut merupakan Rawa Pening yang berada di Ambarawa, Semarang. Suguhkan keindahan danau yang sangat eksotis dan tersohor dengan legendanya, sehingga mampu menarik perhatian para pelancong baik dari dalam maupun mancanegara. Penasaran dengan daya tariknya? Simak ulasan berikut.
Daya Tarik yang Disuguhkan Rawa Pening

Rawa Pening merupakan salah satu destinasi wisata yang berupa danau alami dengan luas sekitar 2.670 hektar. Danau yang dipenuhi oleh eceng gondok ini awalnya diambil dari dua kata, yakni rawa dan pening. Kata pening sendiri sebenarnya memiliki arti bening, yang mana mencerminkan jika danau di Semarang ini memiliki air yang begitu jernih.
Danau ini terletak diantara empat kecamatan sekaligus, yakni Ambarawa, Tuntang, Bawen, dan Banyubiru. Serta berada di cekungan terendah dari tiga gunung sekaligus, yaitu Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, dan Gunung Telomoyo. Letaknya yang cukup strategis inilah, membuatnya selalu dipadati oleh para pengunjung dari berbagai daerah.
Eceng gondok yang terdapat di rawa atau danau ini sangat bermanfaat bagi ikan dan biota air lainnya untuk berlindung dari paparan sinar matahari. Banyak pula masyarakat yang memanfaatkan keberadaan eceng gondok tersebut sebagai berbagai kerajinan unik. Keberadaan eceng gondok yang melimpah juga tidak mempengaruhi keindahan Rawa Pening sedikitpun.
Namun sayangnya, pertumbuhan eceng gondok tersebut terlalu pesat. Sehingga menimbulkan sebuah masalah baru yakni pendangkalan. Sebetulnya, pihak pengelola dan pemerintahan telah melakukan berbagai cara untuk menghambat laju pertumbuhannya seperti pembuatan kerajinan. Akan tetapi, pada kenyataannya cara tersebut kurang begitu maksimal.

Bukan hanya digunakan sebagai tempat wisata, rawa ini sudah menjadi salah satu sumber penghidupan warga sekitar. Dimana mereka memanfaatkan Rawa Pening untuk memancing dan mencari ikan menggunakan jala. Karena itulah, banyak warga sekitar berprofesi sebagai nelayan. Jadi jangan heran jika banyak perahu nelayan yang berada di tengah maupun tepian danau.
Rawa ini juga sangat cocok bagi mereka yang mendambakan sensasi liburan di alam yang sejuk dan menenangkan. Memandang jernihnya air sembari menikmati segelas minuman hangat di gazebo pinggir danau, mampu melebur segala kepenatan lantaran rutinitas kantor yang menjemukan. Pemandangan alam yang begitu memukau pun mampu menghipnotis siapapun yang memandangnya.
Bukan hanya objek rawa yang diunggulkan, kawasan sekitar danau pula dikelilingi lanskap lahan pertanian hijau menjadi pelengkap keindahannya. Karena diapit oleh beberapa pegunungan, sehingga menciptakan suasana khas yang bisa dirasakan ketika berada disini. Anda pun bisa menyaksikan secara langsung Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu berdiri kokoh dikala siang hari.
Legenda Dibalik Keindahan Rawa Pening

Dibalik keindahannya, ternyata Rawa Pening menyimpan sejarah, misteri, dan mitos yang kerap dijadikan bahan pembicaraan warga serta pengunjung yang datang ke kawasan ini. Menurut penuturan mereka, danau cantik ini dulunya merupakan sebuah desa yang bernama Desa Malwapati. Dimana, desa ini dihuni oleh penduduk yang lumayan banyak.
Salah satunya seorang lelaki bernama Baru Klinting yang dipercaya memiliki ilmu sakti mandraguna. Konon ceritanya, Baru Klinting lahir dari istri Ki Hajar Salon Kotoro ini merupakan titisan ular naga. Selama masa hidupnya, ia selalu diperlakukan buruk oleh penduduk desa karena memiliki bentuk tubuh yang berbeda dan aromanya yang tidak sedap.
Merasa sakit hati atas perlakuan yang diterimanya, Baru Klinting mengadakan sebuah sayembara untuk mencabut lidi yang telah ditancapkan ke dalam tanah. Hampir semua penduduk desa mengikuti sayembara tersebut, sayangnya tidak ada satupun orang yang berhasil mencabut lidi selain Baru Klinting.
Siapa yang menyangka, ketika lidi dicabut dari tanah, tiba tiba saja dari dalam tanah muncul air dalam jumlah banyak hingga menenggelamkan Desa Malwapati. Luapan air tersebutlah asal muasal Rawa Pening. Meskipun hanya sebuah legenda masa lalu dan belum pasti kebenarannya, namun kisah ini telah dipercaya sebagian besar masyarakat.
Bahkan legenda satu ini pernah diangkat untuk difilmkan di layar televisi. Masyarakat pula meyakini bahwa Baru Klinting masih hidup namun menjelma menjadi seekor ular naga yang konon mendiami danau hingga saat ini. Karena keyakinan ini pula, tidak jarang masyarakat setempat melakukan ritual penyerahan sesajen dengan tujuan agar tidak menimbulkan bencana.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Danau Rawa Pening

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, jika Rawa Pening ini terletak diantara empat kecamatan. Sehingga anda bisa menjangkaunya dari salah satu kecamatan tersebut. Namun sebetulnya, kawasan wisata ini berada di Jalan Lingkar selatan kilometer 3 Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Jarak antara Kota Semarang dengan lokasi wisata awalnya berkisar 42,4 kilometer dengan perkiraan waktu 1 jam 18 menit, melalui Jalan Ungaran – Mranggen. Akan tetapi, kini anda bisa melalui Jalan Tol Tembalang – Ungaran dan Jalan Tol Semarang – Solo atau Jalan Tol Ungaran – Bawen dengan kurun waktu sekitar 49 menit saja.
Beda lagi jika anda berasal dari luar daerah dan turun di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani. Pasalnya, jarak yang harus ditempuh sekitar 51 kilometer dengan perkiraan waktu 58 menit jikalau melalui Jalan Tol Semarang – Solo atau Jalan Tol Ungaran – Bawen. Atau melalui Jalan Semarang – Surakarta dengan waktu tempuh 1 jam 11 menit.
Karena berlokasikan di daerah yang cukup strategis, sehingga anda bisa menjangkaunya menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang saat ini sudah banyak melayani perjalanan wisata menuju Rawa Pening. Jalur yang kerap digunakan yakni jalur Lingkar Selatan Ambarawa. Menariknya jika melalui jalur ini, anda akan disuguhkan indahnya pemandangan.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional Rawa Pening Semarang

Untuk bisa menikmati keindahan di sekitar danau, anda harus datang dikala jam operasionalnya. Yakni dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Bila ingin dapatkan panorama yang epik, cobalah datang ketika pagi atau sore hari. Karena di waktu tersebut anda bisa menyaksikan bagaimana epiknya panorama danau serta alam sekitarnya.
Berdasarkan penuturan dari kanal wisatabagus.com, harga tiket masuk yang harus dibayarkan oleh para pengunjung hanya berkisar Rp. 2.500 saja. Namun tiket tersebut belum termasuk biaya retribusi parkir terhadap kendaraan yang digunakan. Yang mana, untuk kendaraan roda dua biaya parkir yang dibebankan sekitar Rp. 3.000 dan kendaraan roda empat sekitar Rp. 5.000.
Beberapa wahana yang disediakan pun perlu disewakan dengan biaya tertentu. Untuk berkeliling danau dengan perahu misalnya, pengunjung hanya perlu membayar sewa sekitar Rp. 30.000 per 30 menit. Kemudian untuk wahana lainnya seperti ATV ataupun becak mini, tarif sewa yang dibebankan cukup terjangkau yakni sekitar Rp. 15.000 hingga Rp. 30.000 tergantung durasi.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan di Rawa Pening

1. Mengabadikan Momen
Abadikan momen terbaik ketika berada di salah satu destinasi wisata mengagumkan memang terdengar sangat menyenangkan. Apalagi di Rawa Pening ini terdapat pemandangan alam sungguh menakjubkan. Dimana pemandangan tersebut berasal dari indahnya air danau yang jernih, pegunungan yang mengelilingi danau, dan area persawahan di sampingnya.
Memanfaatkan panorama sebagai latar belakang foto menjadi pilihan paling tepat. Pasalnya, potret yang dihasilkan tentunya jauh lebih bagus. Terlebih lagi, jikalau anda menggunakan kamera DSLR. Namun anda tak perlu khawatir, hanya berbekal kamera smartphone saja sudah cukup menghasilkan potret instagenik untuk diunggah di sosial media pribadi.
2. Menyaksikan Kegiatan Nelayan
Karena warga setempat berprofesi sebagai nelayan, yang mana melakukan pekerjaannya di Rawa Pening. Jadi terdapat banyak sekali perahu yang bersandar di danau ini. Untuk itu, ketika berada disini anda bisa menyaksikan secara langsung bagaimana rutinitas para nelayan dalam melakukan pekerjaannya di area danau. Bahkan jika perlu, anda pun bisa turut langsung mencari ikan.
3. Menikmati Wahana yang Disediakan
Selain suguhkan pemandangan alam yang memukau, pihak pengelola pula telah sediakan berbagai wahana untuk memanjakan para pengunjung yang datang. Bila ingin berkeliling danau sembari menikmati sejuknya suasana dan indahnya panorama alamnya, anda bisa menggunakan perahu yang telah disewakan oleh warga setempat.
Tersedia pula wahana bermain air seperti ATV, bebek air, hingga becak mini. Keberadaan berbagai wahana tersebut tentunya menambah pengalaman berlibur terbaik bagi para pengunjung. Bahkan jika anda termasuk orang yang gemar memancing, cobalah menyewa alat pancing di sekitar danau dan nikmati sensasi melempar umpan serta menangkap ikan di rawa ini.
4. Menyantap Makanan di Rumah Makan Apung
Aktivitas menarik lainnya yang tak bisa dilewatkan ketika di Rawa Pening yakni menyantap olahan kuliner khas di rumah makan apung. Memiliki ciri khas pada cita rasanya, membuat rumah makan ini kerap digunakan sebagai salah satu alasan kuat untuk mengunjungi danau eksotis ini. Olahannya pun terkenal menyegarkan karena merupakan hasil tangkapan langsung dari danau.
Penginapan Murah Dekat Dari Rawa Pening Ambarawa

Melakukan perjalanan jauh dari luar daerah hanya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana keindahan Rawa Pening memang sangat melelahkan. Untuk itu, alangkah baiknya jika anda menginap di salah satu hotel atau penginapan di sekitar kawasan wisata ini. Misalnya saja di Hotel Bagus Jaya yang berada di Jalan Renas Alam Rawa, Katang, Tambakboyo, Ambarawa, Semarang.
Terdapat pula penginapan yang jaraknya cukup dekat dengan lokasi danau, yakni Hotel Empat Saudara yang berada di Jalan Kartini Tambakboyo, Ambarawa, Semarang. Namun jika anda berasal dari luar daerah Jawa Tengah dan gunakan moda transportasi pesawat, cobalah untuk bermalam di Hotel New Puri Garden yang terletak di Jalan Ariloka Blok D4, Tawangsari, Semarang, Kota Semarang.
Fasilitas Wisata yang Tersedia di Rawa Pening

Layaknya wisata pada umumnya, pengelola Rawa Pening pula telah sediakan beberapa fasilitas umum untuk para pengunjungnya. Meski masih kurang memadai, namun fasilitas berupa Perahu, tempat ibadah, tempat istirahat, toilet, lahan parkir, hingga rumah makan sudah tersedia di kawasan wisata ini. Salah satu fasilitas yang menarik perhatian pengunjung yakni rumah makannya.
Karena mengusung konsep rumah makan apung, membuat para pengunjung harus menggunakan rakit terlebih dahulu untuk mencapainya. Perjuangan tersebut menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan berkesan bagi setiap pengunjung yang datang. Menyantap makanan sembari menikmati keindahan alam pun menjadi nilai tambahan tersendiri.
Tidak jauh beda dengan Jogja, Semarang pula digadang gadang sebagai kota seribu kenangan. Hal ini bisa dibuktikan dengan beragam destinasi wisatanya yang patut dikunjungi. Salah satunya di Rawa Pening, yang terkenal akan kisahnya yang telah melegenda seantero nusantara. Keindahan alam yang jarang ditemukan, membuat destinasi wisata ini selalu dipadati pengunjung.