Keberadaan museum sebagai wadah untuk melestarikan serta mengembangkan budaya masyarakat. Jika Anda berada di Kota Solo, mengunjungi museum menjadi ide yang menarik, karena ada banyak museum bersejarah bisa dieskplor.
Kota Solo yang berada di Jawa Tengah, memiliki segalanya untuk menarik minat wisatawan. Keberhasilannya dalam dunia wisata memang tidak main-main. Selain tempat wisata kekinian, Solo juga memiliki beberapa museum yang tak kalah menarik. Tak hanya berwisata, anda juga bisa belajar mengenai berbagai macam sejarah apabila berkunjung ke museum. Berikut beberapa museum terbaik di Solo yang tak boleh anda lewatkan. Simak ulasan lengkapnya.
1. Museum Keris Nusantara

Museum pertama yang bisa anda kunjungi terletak di daerah Sriwedari. Digagas langsung oleh Presiden Joko Widodo ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo, Lokasi museum Keris Nusantara terbilang sangat strategis. Anda tidak akan sulit menemukannya karena letaknya yang berada di jantung Kota Solo. Museum Keris Nusantara dibangun dengan memiliki 4 lantai yang terkesan sangat modern karena di dalamnya dilengkapi eskalator.
Meski memiliki arsitektur yang terkesan modern, museum ini masih sangat kental memancarkan nuansa Jawa. Begitu anda masuk ke ruang pertama, anda akan disuguhkan plakat wayang Petruk dengan tulisan selamat datang dalam Bahasa Jawa. Di sisi kiri dan kanan juga terdapat banyak ornamen dan ukiran yang indah. Dua patung buto tampak gagah terpajang dengan pose duduk siaga.
Museum Keris Nusantara menyimpan beraneka ragam keris dengan berbagai macam bentuk dan usia. Dari awal berdirinya pun, tempat ini sudah menyimpan sekitar 346 keris. Lama kelamaan, banyak masyarakat yang menyumbangkan koleksi keris pribadinya untuk disimpan di dalam museum. Selain keris, museum satu ini juga menyimpan beberapa benda budaya seperti gamelan dan baju-baju daerah Jawa Tengah.
Lokasi: Jl. Bhayangkara No.2, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
2. Keraton Surakarta Hadiningrat

Belum lengkap rasanya melihat-lihat museum di Solo, tanpa mendatangi Keraton Surakarta Hadiningrat. Dulunya tempat ini berfungsi sebagai kerajaan, namun kini beralih fungsi menjadi museum. Terdapat koleksi kerajaan seperti tandu, patung, kereta kencana, serta senjata kuno yang dapat anda lihat di museum satu ini. Namun ada beberapa tempat yang tidak boleh anda masuki, salah satunya yaitu kediaman Raja Pakubuwono.
Selain keindahan bangunannya, Keraton Surakarta Hadiningrat juga menyuguhkan wisata warisan budaya seperti tarian sakral, musik, hingga upacara adat seperti sekaten. Sekaten ini merupakan upacara perayaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad yang dilakukan selama 7 hari. Pada hari terakhir ditutup dengan Gunungan Maulud. Satu bulan sebelumnya pun sudah diselenggarakan pasar malam sekaten di area alun-alun utara Keraton.
Lokasi: Baluwarti, Kec. Pasar Kliwon, Surakarta.
3. Museum Batik Danarhadi

Selanjutnya, ada museum Batik Danarhadi. Museum ini didirikan oleh perusahaan batik Danar Hadi pada tahun 2008 lalu. Di sini anda bisa menemukan aneka rupa koleksi batik dari zaman ke zaman. Ada sekitar 10.000 lembar kain batik yang dijadikan koleksi di museum Danarhadi. Dengan mendatangi museum batik tersebut, anda akan belajar banyak hal tentang batik mulai dari sejarah, cara pembuatan hingga filosofi dari setiap jenis batik yang ada.
Karena banyaknya koleksi batik yang dimiliki museum satu ini, mereka kemudian tercatat dalam rekor MURI. Tak hanya jumlahnya yang banyak, koleksi batik di museum tersebut juga memiliki kualitas terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Diantaranya ada batik Jawa Hokokai, batik Sumatera, batik China, batik Belanda, batik Pesisir seperti Lasem, Kudus, hingga Pekalongan, yang memiliki harga fantastis bahkan tak ternilai.
Tak hanya melihat-lihat saja, anda bisa mengikuti workshop pembuatan batik secara langsung. Pengunjung juga diajari bagaimana cara membedakan batik asli dengan kain motif batik printing yang diproduksi oleh pabrik. Kain motif batik printing jika dibalik maka kain baliknya berwarna putih polos, berbeda dengan batik asli. Karena batik asli sudah melalui banyak proses seperti proses canting, cap, pewarnaan, hingga pengikatan warna.
Lokasi: Jl. Slamet Riyadi No.261, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
4. Museum Lokananta

Lokananta diklaim sebagai studio musik pertama yang ada di Indonesia, yang juga menyimpan rekaman suara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Studio rekaman yang berada di Laweyan ini menjadi tempat lahirnya para musisi legendaris seperti Gesang, Titiek Puspa, Waldjinah, hingga Bing Slamet. Mereka pernah merekam suara emasnya di tempat ini. Hingga kini, sejumlah musisi tanah air mulai merekam kembali lagu-lagu mereka di sini.
Selain menyimpan banyak rekaman bersejarah dan sebagai studio rekaman, Lokananta juga menyimpan ribuan koleksi terkait industri musik dan seni budaya di Indonesia. salah satunya yaitu set gamelan Lokananta Kyai Sri Kuncoro Mulyo, yang konon sudah ada sejak jaman Pangeran Diponegoro diboyong ke Solo. Tak hanya itu, ada juga piringan hitam yang bertajuk Asian Games IV : Souvenir From Indonesia yang berisi rekaman lagu-lagu daerah nusantara.
Lokasi: Jl. A. Yani No.379 A, Kerten, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
5. Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka yang didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV, merupakan museum tertua yang ada di Indonesia. Bangunan ini dulunya merupakan bangunan yang dijadikan tempat penyimpanan surat-surat kerajaan. Seiring berjalannya waktu, yang disimpan pun tidak hanya surat. Berbagai benda penting yang berhubungan dengan kerajaan juga disimpan di sana. Semakin bertambahnya jumlah koleksi yang dimiliki, tempat ini pun menjadi museum.
Terdapat tujuh ruang di dalam Museum Radya Pustaka. Dimana ruang pertama menyimpan berbagai jenis wayang sementara ruang kedua, anda bisa melihat barang yang terbuat dari logam dan miniatur Rumah Joglo. Di ruang ketiga tersimpan berbagai jenis keramik dan di ruang keempat adalah perpustakaan. Koleksi yang terbuat dari perunggu disimpan di ruang kelima. Pada ruang keenam anda akan disuguhkan gamelan agung dan alat tenun, serta patung Rojomolo di ruang ketujuh.
Lokasi: Slamet Riyadi St No.275, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
6. Museum UNS

Museum UNS atau museum Universitas Sebelas Maret merupakan museum yang baru diresmikan pada tahun 2017 silam. Museum ini berada di gedung perpustakaan lantai 7 kampus UNS. Memiliki berbagai koleksi mengenai sejarah perjalanan UNS mulai dari perencanaan pendirian hingga kondisi UNS saat ini. membuat anda akan lebih mengenal kampus UNS. Berbagai koleksi seperti cangkul yang dijadikan simbol dari pencangkulan pertama pembangunan UNS.
Tak hanya itu saja, piagam hingga foto-foto rektor UNS dari yang pertama hingga sekarang pun berjejer rapi di museum tersebut. Terdapat pula panel linimasa yang menjelaskan secara rinci tentang sejarah UNS semenjak awal penggagasan hingga orientasinya sebagai World Class University. Mesin ketik kuno, beberapa piala, serta alat olahraga juga bisa anda temukan di museum UNS tersebut.
Lokasi: Jl. Ir Sutami No.36A, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta.
7. Museum Pers Nasional

Apabila anda ingin mempelajari mengenai sejarah pers nasional, Museum Pers yang berada di Solo ini patut anda kunjungi. Di sini, anda bisa menemukan berbagai dokumentasi tentang sejarah pers nasional. Ada dokumen-dokumen kuno, hingga hal-hal yang menyangkut teknologi reportase dan teknologi komunikasi seperti telepon, pemancar, majalah, kumpulan koran, serta transkrip kuno mulai tahun 1821 hingga saat ini.
Di depan gedung anda dapat membaca secara gratis surat kabar Suara Merdeka, Solopos, dan Republika yang terdapat di papan baca. Kemudian memasuki museum, anda dapat menilik enam diorama yang menggambarkan perkembangan dunia jurnalistik dari zaman ke zaman. Tak hanya itu saja, museum ini sangat dijaga oleh Dinas Kebudayaan. Mereka menyediakan sekitar 15 ribu koleksi buku yang bisa anda akses dalam perputakaan yang berada di dalam museum.
Lokasi: Jl. Gajahmada No.76, Timuran, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
8. Museum Prasejarah Klaster Dayu

Museum terakhir yang tidak boleh anda lewatkan, yaitu museum Prasejarah Klaster Dayu. Museum ini merupakan salah satu bagian dari komplek Situs Purbakala Saringan di Karanganyar. Terdapat berbagai lapisan tanah dari zaman prasejarah ratusan ribu tahun yang lalu, dan berbagai macam artefak kuno yang dipamerkan di Klaster Dayu. Museum ini cocok anda kunjungi , jika anda ingin memperdalam ilmu arkeologi dan ilmu geologi.
Secara bangunan, Klaster Dayu berkesan modern di tengah-tengah pedesaan yang terpencil. Pemerintah cukup all out dalam membangun museum satu ini, tidak hanya bangunannya yang modern, teknologi museum ini juga sudah canggih. Terdapat penunjang multimedia yang atraktif di dalam museum. Pengunjung juga akan menemui ruang film tiga dimensi dan komputer pada tiap bangunan, cocok untuk pembelajaran murid-murid sekolah.
Lokasi: Dayu, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar.
Demikian ulasan lengkap mengenai museum yang dapat anda kunjungi ketika berada di Kota Solo. Selain bisa berwisata, anda juga bisa mendapatkan wawasan baru yang mungkin tidak anda dapatkan di bangku sekolah. Solo memiliki cukup banyak museum yang seru untuk anda jelajahi. Beberapa diantaranya bahkan memiliki desain bangunan yang modern dan estetik, sehingga membuat anda betah berlama-lama.