Kampung Dolmen Bondowoso adalah desa unik yang memukau dengan hiasan benda-benda zaman prasejarah, menghadirkan nuansa historis yang kental dalam kehidupan modern.
Harga Tiket: -, Jam Operasional: 06.30-16.00 WIB, Alamat: Krajan, Maskuning Kulon, Kec. Pujer, Kab. Bondowoso, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Kampung Dolmen merupakan sebuah desa di Bondowoso yang memiliki nilai sejarah, karena terdapat beberapa benda peninggalan era megalitikum. Kampung ini menjadi sebuah tempat yang menyimpan jejak masa lalu yang megah dan terkenal mistis. Setidaknya terdapat 90 benda megalitikum yang tersebar di kampung ini.
Uniknya, letak dari benda megalitikum ini berdekatan satu sama lain dan tertata begitu rapih. Warga sekitar memang melakukan perawatan secara rutin untuk menjaga benda-benda tersebut.
Dari 90 benda megalitikum tersebut, terdapat sekitar 60 batu yang berbentuk seperti kuburan dolmen. Mari simak lebih lanjut mengenai sejarah Kampung Dolmen Bondowoso berikut ini.
Apa itu Batu Dolmen?
Di Kampung Dolmen Bondowoso memiliki batu dolmen yang dipahat oleh manusia pada zaman megalitikum. Terdapat beberapa buah batu yang terletak di bawah sebagai penyangga dan terdapat satu buah batu yang terletak diatas batu penyangga tersebut.
Dolmen sendiri memiliki ukuran yang cukup besar, menurut para peneliti batu dolmen digunakan sebagai pintu masuk dari sebuah makan manusia. Hal ini dikarenakan para peneliti menemukan beberapa kerangka manusia kuno di dekat batu dolmen.
Apabila dilihat dari bentuknya, batu dolmen memiliki ukuran panjang hingga 325 cm dengan lebar sebesar 145 cm dan tinggi sebesar 115 cm.
Di Indonesia, batu dolmen ditemukan pada zaman bercocok tanam. DI Indonesia batu dolmen banyak ditemukan di daerah Jawa Timur dan Sumatera Barat.
Keunikan Sejarah Kampung Dolmen Bondowoso
1. Keunikan Batu Dolmen
Kampung Dolmen Bondowoso terletak di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Kecamatan Pujer memang menjadi sentral adanya batu dolmen di Bondowoso. Batu dolmen yang terdapat di kampung ini terbuat dari batuan jenis andesit basaltis.
Uniknya, jenis batu tersebut diperkirakan terbentuk dari bekas letusan Gunung Ijen Purba yang terjadi sekitar 70 ribu tahun lalu. Memang wilayah Bondowoso memiliki banyak sekali situs atau benda peninggalan zaman prasejarah.
2. Kemegahan Batu Dolmen Dengan Ukuran Yang Besar
Situs megalitik batu dolmen telah menjadi ikon tersendiri di Kampung Dolmen Bondowoso ini, batu megah ini memiliki ukuran yang besar dan cukup berat. Masyarakat sekitar mempercayai bahwa batu dolmen dulunya digunakan sebagai penanda kuburan para leluhur.
Terdapat batu-batu kecil dibawah batu dolmen besar yang disebut sebagai kaki. Kaki tersebut digunakan untuk melindungi jenazah yang ada di dalamnya agar tidak dimakan oleh binatang buas atau dicuri orang. Pasalnya, terdapat beberapa perhiasan atau sejenisnya di dalam kuburan dolmen. Belum diketahui secara pasti kapan batu-batu ini mulai ada.
3. Batu Dolmen Menghadap Ke Gunung
Jika Anda pernah mengunjungi Kampung Dolmen di Bondowoso ini, maka Anda akan mengetahui bahwa batu dolmen di kawasan tersebut menghadap dari arah timur ke arah barat. Di Bagian timur terdapat gunung Ijen Purba dan di bagian barat terdapat gunung Argopuro.
Memang kehidupan prasejarah masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Kemungkinan di zaman itu orang-orang masih menganggap gunung sebagai media dalam bersemayamnya roh leluhur mereka.
4. Ditetapkan Sebagai Culture Site Ijen Geopark
Bondowoso termasuk dalam bagian Ijen Geopark yang telah ditetapkan UNESCO Global Geopark pada sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris. Salah satu item yang ada dalam Ijen Geopark adalah culturesite atau budaya.
Kampung Dolmen Bondowoso memang menjadi jujukan budaya, sebab di desa ini terdapat pusat megalitikum dalam satu wilayah dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam dunia pendidikan terutama budaya dan sejarah.
5. Terdapat Batu Dolmen Raksasa
Terdapat batu dolmen terbesar di Jawa Timur yang dapat Anda jumpai di Kampung Dolmen Bondowoso ini. Bahkan batu ini sudah terdaftar di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB daerah Jawa Timur di tahun 1997 lalu dengan nomor registrasi yang tertulis di batu tersebut adalah 29.MKK.97.
6. Kepercayaan Masyarakat Sekitar
Masyarakat di Kampung Dolmen Bondowoso meyakini bahwa batu dolmen yang terdapat di kampung mereka memiliki kekuatan spiritual dan energi khusus. Mereka masih melakukan beberapa tradisi untuk menghormati leluhur yang dimakamkan di batu dolmen tersebut.
Mereka juga masih melakukan upacara adat di sekitar batu dolmen tersebut. Adanya budaya seperti ini membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung. Tidak hanya sejarahnya, namun Anda juga bisa menyaksikan upacara adat yang digelar oleh masyarakat sekitar loh.
Upaya Pelestarian yang Dilakukan
Kampung Dolmen di Bondowoso ini tidak hanya menjadi destinasi wisata saja, tetapi juga mengemban tanggung jawab dalam melestarikan warisan sejarah leluhur mereka.
Masyarakat sekitar dan pemerintah telah berusaha dalam menjaga dan mengupayakan agar batu dolmen tetap terawat dengan baik.
Selain itu, para pengunjung juga harus berpartisipasi dalam upaya melestarikan sejarah batu dolmen. Pengunjung harus menjaga kebersihan dan tidak merusak peninggalan prasejarah ini.
Selain upaya pelestarian, pemerintah juga dapat menjadikan tempat ini sebagai tempat edukasi mengenai sejarah dolmen.
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Sekitar
Pemerintah telah berupaya dalam mengoptimalkan potensi dari batu-batu dolmen, mereka telah menciptakan desa berdaya yang bertujuan untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Batu dolmen telah menjadi destinasi wisata dan aset wisata satu-satunya yang ada di Kampung Dolmen Bondowoso.
Bahkan pemerintah telah berupaya untuk membangun homestay atau penginapan untuk menunjang fasilitas wisata batu dolmen ini. Masyarakat sekitar juga dapat membuka warung makan atau toko untuk menambah penghasilan mereka.
Kampung Dolmen telah menjadi saksi sejarah yang harus kita lestarikan, kita dapat menggali lebih dalam tentang makna budaya dari nenek moyang kita. Mari kita jaga keindahan warisan Indonesia bersama-sama!