Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Siti Inggil, Bejijong, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Pada hari hari yang dianggap keramat oleh masyarakat Jawa, seperti Jumat Legi dan malam satu Suro, Makam Raden Wijaya nyaris tidak pernah sepi didatangi oleh para peziarah. Makam yang ada di kawasan Mojokerto ini bahkan pernah dikunjungi para petinggi negara sekelas presiden.
Beberapa presiden yang pernah berziarah ke makam tersebut di antaranya yaitu Soekarno, Soeharto, Gus Dur, serta Susilo Bambang Yudhoyono. Dipercaya bahwa tempat ini merupakan petilasan Raden Wijaya yang memiliki banyak cerita mistis, atau sering disebut situs Siti Inggil (tanah tinggi). Tidak sedikit pula orang yang datang untuk tujuan wisata kemari.
Sejarah Makam Raden Wijaya


Situs Siti Inggil diyakini sebagai tempat pembaringan terakhir dari Raden Wijaya, yaitu pendiri Kerajaan Majapahit, sekaligus raja pertamanya yang berkuasa sekitar tahun 1293 hingga 1309 Masehi. Mengingat bahwa kepercayaan Hindu mengenal adanya kremasi, apakah raden Wijaya yang menganut Hindu mengikuti tradisi dimakamkan ?
Menjawab hal tersebut, juru kunci situs menjelaskan bahwa yang dimakamkan di sini hanya sebagian dari abu jenazah Raden Wijaya. Konon, para punggawa Kerajaan majapahit membawa abu dari jenazahnya ke sini setelah upacara ngaben dilakukan di Candi Brahu.
Versi lain, ada yang menyebutkan bahwa Siti Inggil atau yang disebut sebagai Lemah Geneng (tanah yang tinggi) oleh masyarakat setempat, merupakan tempat pertapaan Raja I Kerajaan Majapahit. Dan di luar pendopo Makam Raden Wijaya terdapat 2 makam lainnya, tempat bersemayamnya Kyai Sapu Angin dan Kyai Sapu Jagad.
Di area parkiran juga konon ada makam yang merupakan keturunan para wali. Jadi meskipun diketahui bahwa Raden Wijaya merupakan seorang raja yang menganut agama Hindu, namun area makam ini sangat khas dan kental dengan nuansa Islam.
Situs ini sendiri ditemukan sekitar tahun 1965, berupa tumpukan batu bata kuno yang memiliki luas sekitar 15 meter persegi dan tinggi 1,5 meter. Oleh pemerintah desa setempat kemudian diperbaiki pada tahun 1968. Setelah diperbaiki, ada banyak orang berziarah ke makam ini.
Daya Tarik yang Dimiliki Makam Raden Wijaya


✦ Nisan di Kompleks Siti Inggil
Nisan Raden Wijaya bukan satu satunya yang dapat ditemukan di Kompleks Siti Inggil. Karena di dalam kompleks tersebut para pengunjung dapat menyaksikan lima nisan. Pertama ada nisan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana.
Lalu ada makam permaisuri Raden Wijaya yaitu Ghayatri, serta dua orang selirnya bernama Dhoro Jinggo dan Dhoro Pethak. Makam kelima yang bisa ditemukan di Kompleks Siti Inggil adalah milik Abdi Kinasih. Selain itu, di luar kompleks Siti Inggil terdapat dua makam pengawal Raden Wijaya, yang bertuliskan Sapu Angin dan Sapu Jagad.
✦ Sumur Tua & Lumpang Kesucian
Di Kompleks Makam Raden Wijaya, terdapat sebuah sumur tua dan lumpang kesucian yang masih sering dipakai sampai sekarang. Lumpang adalah perkakas yang berlekuk di tengahnya, digunakan untuk menumbuk beras dan lain sebagainya. Air dari sumur biasanya dimasukkan ke dalam lumpang suci tersebut.
Kemudian para pengunjung akan menggunakannya untuk minum atau sekadar membasuh muka. Banyak orang yang tertarik untuk melakukan hal ini karena air dari sumur tersebut dipercaya mampu menyembuhkan segala penyakit. Terlepas dari benar tidaknya mitos ini, namun airnya memang sangat jernih dan segar sehingga patut dicoba.
✦ Dipercaya Bisa Mengabulkan Doa
Bukan tanpa alasan kenapa banyak orang yang datang untuk berziarah ke Makam Raden Wijaya. Pasalnya Raden Wijaya dianggap agung karena berhasil menyatukan nusantara. Putra dari keturunan raja Kerajaan Sunda Galuh dan Kerajaan Singhasari tersebut dahulu dikatakan sering melakukan meditasi.
Ia juga bersemedi untuk mendapatkan wahyu Keprabon. Kebiasaannya inilah yang konon membuatnya mampu mendirikan Kerajaan Majapahit yang sangat kuat. Hal itu pula yang menjadikan petilasan Raden Wijaya dianggap keramat, bahkan dipercaya bisa mendatangkan tahta bagi siapa pun yang sering berziarah kemari.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Makam


Situs Siti Inggil berada di Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Tempatnya tersebut berada tidak jauh dari Candi Brahu, Maha Vihara Majapahit, serta Kampung Majapahit yang juga menjadi destinasi wisata sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan Majapahit.
Jarak situs dari pusat kota kurang lebih 14,5 kilometer atau membutuhkan waktu sekitar 25 menit perjalanan. Sesampainya di wisata, anda bisa melihat di pintu masuk bangunan utama sudah tertulis Pertapaan Siti Inggil Raden Wijaya Kertarajasa Jayawardhana Brawijaya I.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Untuk memasuki Makam Raden Wijaya, pengunjung tidak akan dikenakan tarif apapun alias gratis. Namun sudah disediakan kotak amal bagi para pengunjung yang ingin bersemedi atau sekadar melihat lihat di Situs Siti Inggil. Nantinya dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki bangunan situs.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan


1. Berziarah
Situs Siti Inggil biasanya dipenuhi oleh para peziarah. Jadi anda juga bisa ikut ziarah saat berkunjung kemari. Namun karena area makam dibatasi oleh tembok dan pintu masuk kecil yang digembok, maka anda harus ijin kepada juru kunci yang menjaga area makam terlebih dahulu.
Masuk ke area berkeramik yang ada di bawah pohon tinggi, suasana mistis akan sangat terasa. Itu karena bau dupa akan langsung menyapa indra penciuman semakin dekat anda dengan area tersebut.
2. Bersemedi di Kawasan Makam Raden Wijaya
Tidak hanya sekadar berziarah singkat, anda juga dapat bersemedi di Makam Raden Wijaya. Suasananya yang cukup sejuk dan sunyi memang membuat tempat ini cocok sebagai tempat bersemedi maupun menyepi. Pengunjung bahkan dapat menginap di sini, namun dibatasi hanya dalam waktu 3 hari saja.
3. Membasuh Muka di Sumur Suci
Di kompleks Situs Siti Inggil, terdapat sebuah sumur dengan lumpang yang airnya dipercaya sebagai air suci. Konon, air sumur tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Jadi tidak ada salahnya untuk sekadar membasuh muka atau minum sedikit air tersebut. Apalagi airnya terasa begitu segar saat mengenai wajah.
Fasilitas Wisata yang Tersedia


Karena Situs Siti Inggil merupakan tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar, tidak banyak fasilitas yang dibangun di sini. Uang yang diperoleh dari kotak amal pun kebanyakan digunakan untuk membangun situs yang rusak atau sekadar perawatan, bukan untuk menambah fasilitas.
Jadi sebaiknya jangan mengharapkan fasilitas memadai layaknya objek wisata pada umumnya saat berkunjung kemari. Sebab kebanyakan orang yang datang ke sini memang bertujuan untuk berziarah atau bersemedi. Selain itu, wisatawan dari Candi Brahu biasanya juga mampir sekadar untuk melihat lihat.
Satu satunya fasilitas yang mungkin dapat ditemukan yaitu area parkir yang sengaja dibangun untuk para pengunjung. Kemudian ada juru kunci yang siap menemani anda dan menjawab berbagai pertanyaan seputar Makam Raden Wijaya.
Bagaimana, tertarik berkunjung ke komplek Siti Inggil di Mojokerto ? Di sini ada banyak tempat wisata sejarah berkaitan dengan Kerajaan Majapahit, sehingga sayang sekali untuk dilewatkan bagi para pecinta sejarah. Bahkan beberapa mantan presiden pun pernah datang kemari, termasuk mendiang presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno.