Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: Pukul 08.00–17.00 WIB, Alamat: Desa Babadan, Kec. Paron, Kab. Ngawi, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Tidak sedikit rana wisata di tanah Ngawi yang memiliki kisah mistis dan sejarah yang begitu pekat. Selain menjadi sebuah wisata alam, wisata religi ini pun kerap disambangi untuk mengulik sejarah dan cerita menarik dari kisah tersebut. Sebuah hutan dengan kisah petilasan Brawijaya V bernama Alas Ketonggo Srigati adalah contohnya.
Dari kasat sejarah, legenda, hingga mitos Tanah Jawa yang begitu kental, area wisata sejarah hutan legendaris ini cukup ramai dikunjungi. Beberapa alasannya adalah nilai sejarah, namun ada juga yang mampir karena area hutan asri hingga melakukan ritual mencari wangsit. Apakah Anda penggemar sejarah? Simak dulu ulasan berikut.
Sejarah Alas Ketonggo Srigati


Diartikan sebagai hutan yang dihuni oleh makhluk halus yang tidak terlihat, Alas Ketonggo Srigati memang area hutan sakraldi tanah Ngawi. Tidak hanya kesan mistisnya, tapi juga sejarahnya. Disebutkan bahwa kawasan hutan seram ini berkaitan dengan legenda dan sejarah Tanah Jawa.
Seperti tempat peristirahatan penguasa Prabu Brawijaya V, yang disebut sebagai raja terakhir di Majapahit. Diceritakan bahwa Raja lari dari kawasan Majapahit karena serangan pasukan Raden Patah dan Walisongo dari kerajaan Demak. Tujuannya adalah ke Puncak Gunung Lawu, namun beristirahat di Alas Ketonggo Srigati.
Di hutan inilah, mitos bahwa Prabu Brawijaya V melepas semua atribut kerajaannya berada. Atribut tersebut adalah mahkota, jubah, hingga benda pusaka lain. Setelah itu, Raja pun menyucikan diri di sungai Kali Tempur dekat punden.
Kemudian tempat yang pernah disinggahi atau petilasan itu pun menjadi area yang dikeramatkan. Petilasan tersebut pun disebut punden dan situs utama yang sering diziarahi yakni tempat bertapa Raja Brawijaya, Tugu Mas, Watu dakon, Petilasan Bung Karno, Kori gapit, dan Lepen tempur.
Daya Tarik yang Dimiliki Alas Ketonggo Srigati


✦ Mitos Yang Memikat Rasa Penasaran
Tidak lepas dari melekatnya tradisi jaman dulu dan kepercayaan yang begitu kental, maka tidak heran jika mitos kerap menarik rasa penasaran. Sebagian besar pengunjung wisata bersejarah ini pun adalah mereka yang percaya mitos, wangsit, dan lain lain. Benar saja, memang wisata ini pun kerap dijadikan tempat bertapa dan ritual berkaitan dengan mahluk halus dan sejarah tersebut.
✦ Adanya Ritual Tahunan
Masih berkaitan dengan mitos dan kepercayaan, Alas Ketonggo Srigati pun menjadi salah satu area yang ramai dikunjungi pada hari tertentu. Hari tersebut adalah Jumat Legi dan Jumat pon pada bulan Suro, yang mana banyak peziarah datang untuk berdoa dan mencari wangsit. Tapi di waktu tersebut pun terdapat ritual tahunan yang dipimpin oleh Marji, si juru kunci.
✦ Area Hutan Yang Rindang Dan Mistis
Dibalik kelamnya cerita dan kesan dari hutan bersejarah tersebut, Anda pun akan disuguhi sebuah area hutan yang rindang. Area hutan atau alas alami tersebut seakan masih belum tersentuh tangan manusia. Alhasil, memiliki pesona alam yang rupawan dipadu kesan mistis yang begitu kental.
Kesan mistis Alas Ketonggo Srigati tersebut tidak lepas dari arti kata dan kepercayaan penduduk setempat. Selain menjadi tempat ziarah dan ritual, kawasan hutan keramat ini pun disebut warga sebagai pusat keraton lelembut /makhluk halus. Saat Anda menginjakkan langkah di hutan seram ini, pastinya akan merasakan pengalaman yang unik.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk


Terletak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. tepatnya di Dusun Brendil Provinsi, desa Hutan. Kecamatan Babadan Paron, atau setidaknya berjarak 12 km dari pusat kabupaten. Anda tidak akan kesulitan menemukan hutan dengan hutan mistis seluas 4.835 m2 ini karena pamornya yang luar biasa.
Aksesnya sudah cukup bagus dan cukup mudah ditelusuri dengan bantuan peta online. Sebut saja jika ambil rute Ngawi – Jogorogo atau Ngawi – Paron, tinggal lanjutkan perjalanan sampai ke pertigaan dusun Kenep. Kemudian ke Desa Babadan dan menuju arah selatan dan belok kiri sebelum sampai ke tempatnya.
Untuk masuk ke area hutan, Anda hanya perlu membayar biaya tiket mulai dari Rp 10 ribu per orangnya. Nantinya Anda bisa masuk dan menikmati hutan mistis atau bertapa di jam operasional. Hutan mistis Ngawi ini buka setiap hari dari jam 7 sampai jam 5 sore saja.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan


1. Belajar Sejarah Yang Unik
Mengenal sejarah Alas Ketonggo Srigati bisa menjadi nilai plus tersendiri. Anda bisa belajar bagaimana cerita Tanah Jawa, keterkaitan area dengan kerajaan jaman dahulu, hingga alasan hutan ini dikeramatkan. Tentunya pelajaran ini akan membuat Anda kagum dan paham dengan apa yang terjadi atau dilakukan oleh penduduk sekitarnya.
2. Melihat Atau Melakukan Ritual di Alas Ketonggo Srigati
Berkunjung di hari biasa ke Alas Ketonggo Srigati ini mungkin tidak begitu banyak daya tarik dan seram. Tapi di waktu tertentu Anda bisa menyaksikan sebuah ritual unik yang dilaksanakan di bulan Suro (tanggalan Jawa). Ritual tersebut dipimpin oleh juru Kunci kawasan.
Di dalam ritual tersebut, pengunjung akan menyalakan dupa dan menaburkan bunga di Sungai Tempuk tempat Raja Brawijaya V mandi. Nantinya, para pelaku ritual pun akan mandi di sungai tersebut untuk membuang sial. Menurut kepercayaan lokal, sungai tersebut memiliki daya kekuatan tertentu karena merupakan pertemuan aliran sungai dari Gunung Lawu.
3. Bermeditasi
Alas Ketonggo Srigati juga menjadi tempat favorit untuk bermeditasi dan bertapa. Tujuan aktivitas ini kerap kali disebutkan untuk mendapatkan wangsit, petunjuk untuk kebutuhan membangun negeri, atau tujuan tertentu agar keinginan tersebut terwujud. Di hutan mistis ini ula terdapat total 54 tempat bertapa yang disebut punya aktivitas paranormal.
4. Menantang Diri Di Hutan Mistis
Bagi para turis yang sekedar penasaran dan ingin berkunjung pun boleh saja mampir. Anda bisa menantang diri di hutan mistis yang ada di tanah Ngawi ini. Kendati demikian, tetap ingat adab dan aturan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Fasilitas Wisata Alas Ketonggo Srigati


Meski memiliki tampilan sebuah hutan atau alas yang mistis, tidak bisa dipungkiri jika wisata bersejarah ini banyak jadi tujuan wisata dan turis. Alhasil, fasilitas wisatanya pun diperbaiki dan dimaksimalkan agar lebih memadai. Dengan begitu, kawasan hutan dan sekitarnya pun akan lebih ramah pengunjung.
Beberapa fasilitas tersebut cukup mendasar tapi cukup. Seperti kebutuhan toilet, kamar mandi, dan lahan parkir yang sudah tersedia. Ada juga beberapa tempat makan dan warung yang dijalankan oleh warga lokal. Dengan demikian, pengunjung pun tidak perlu jauh jauh untuk mencari fasilitas di luar area pesanggrahan.
Bahkan, Alas Ketonggo Srigati juga sudah dilengkapi dengan beberapa gazebo dan tempat duduk. Anda bisa bersantai dan menikmati pemandangan pepohonan yang masih asri dan belum terusak oleh tangan manusia. Meski tidak masuk ke area alas, tapi ada juga beberapa penginapan on-budget yang bisa dituju jika ingin bermalam.
Tidak bisa dipungkiri jika beberapa area wisata di Jawa Timur memiliki kelekatan pada sejarah Tanah Jawa. Alas Ketonggo ini sendiri pun memiliki kesan mistis, alam yang masih terjaga nan asri, dan tapak sejarah yang unik. Bagi penggemar sejarah atau sekedar wisatawan, pastinya hutan mistis dan angker ini akan memberi pengalaman yang unik.