Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 05.00-16.00 WIB, Alamat: Mayangan, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Tapak sejarah Benteng Mayangan di Probolinggo menjadi cerminan kehidupan di masa penjajahan Belanda. Meski tidak lagi tampak sempurna bak benteng pertahanan yang kokoh, Benteng yang masih berdiri tinggi ini menjadi saksi bisu perkembangan dan kelahiran Kota Probolinggo.
Saat ini, benteng yang identik dengan batu bata merah ini menjadi sebuah situs wisata sejarah yang penuh dengan arti dan cerita. Warga dan pemerintah menjaga lokasinya agar tetap tampak asli. Lantas apa yang membuatnya layak dikunjungi? Simak ulasan berikut ini.
Sejarah Benteng Mayangan


Bangunan peninggalan Belanda di tanah Probolinggo ini ternyata memiliki kisah sejarah yang cukup kental. Disebutkan, bahwa saat penjajahan kota Probolinggo masih belum terlahir. Karena itulah, Benteng yang sangat luas ini menjadi bangunan buatan VOC yang digunakan sebagai pusat perdagangan hasil laut.
Benteng Mayangan ini sendiri memiliki desain bangunan yang luas karena digunakan banyak fungsi. Menurut ceritanya, bangunan benteng ini dibangun untuk pusat aktivitas dan perdagangan. Namun kemudian beralih menjadi pusat pemerintahan yang nantinya menjadi seluk beluk kelahiran Probolinggo.
Namun di masa penjajahan Inggris, bangunan yang kokoh ini berubah fungsi menjadi benteng pertahanan tentara laut. Sampai saat ini, bentuknya masih tampak layaknya bangunan besar. Yang mana menggambarkan kekuatan bangunan di masanya.
Menariknya, bangunan benteng pertahanan oleh Belanda ini juga sempat menjadi markas TNI. Yang bisa dilihat dari kehadiran lubang meriam di bagian atas bangunan. Jika ditilik lebih jauh, ternyata bangunan benteng ini dibangun juga tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo.
Daya Tarik yang Dimiliki Benteng Mayangan


✦ Sejarah Yang Kental
Cagar budaya sejarah di Probolinggo ini punya banyak sekali cerita sejarah. Terlihat dari bangunannya, model benteng layaknya bangunan pabrik yang tinggi dan besar. Batu bata merah ini pun menjadi ciri khas desain bangunannya.
Menariknya, Benteng Mayangan dibangun sebagai bagian pemerintahan VOC. Namun, bangunan ini kerap beralih fungsi dari pusat perdagangan, benteng pertahanan, hingga tempat bermukim TNI. Semua kisah ini ditorehkan dari informasi sejarah yang terlampir.
Bagi para penggemar sejarah, tapak cerita ini memberikan kesan yang luar biasa. Dari keindahan dan kokohnya bangunan, hingga beberapa area khusus punya cerita tersendiri. Bahkan, bangunan besar yang tinggal puing ini pun menjadi saksi sejarah seluk beluk kota Probolinggo.
✦ Lokasi Bangunan Puing Yang Estetik
Seakan menjadi sentuhan unik di segi penampilan, desain jadul bangunan ala belanda menjadi nilai plus tersendiri. Puing bangunan yang tinggi memperlihatkan kekokohan arsitek jaman dulu yang menggunakan batu merah. Bahan, bangunan ini cukup unik dengan dua lantai luas yang terbuat dengan dinding dan kayu yang masih kokoh.
Tampilan puing Benteng Mayangan ini justru menjadi daya tarik tersendiri yang berkesan estetik. Tidak sedikit wisatawan yang datang untuk berfoto dengan latar belakang area benteng. Belum lagi dengan kontras taman hingga bangunan yang luas tersebut.
✦ Kawasan Wisata Sekitar
Agar menarik perhatian wisatawan dan memberi daya tarik tambahan, area sekitar benteng pun ikut diperbaiki. Beberapa pelengkap yang diberikan adalah gedung kesenian, sarana permainan, dan penampungan sampah. Menariknya, kawasan wisata sekitar juga diberdayakan menjadi kampung 3 dimensi dengan banyak wall art di dinding pemukiman sekitar.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk


Aksesnya juga cukup baik karena terletak di tengah perkotaan. Namun, kawasan dari Benteng Mayangan di Jawa Timur ini cukup tersembunyi di tengah area pemukiman. Jadi perlu memperhatikan jalan dengan baik. Lokasi tepatnya sekitar 1 km sebelah selatan pelabuhan Tanjung Tembaga, yang mana bisa ditemukan melalui peta daring.
Anda bisa mencapainya dengan menggunakan Cabang Dinas Kelautan sebagai patokan. Benteng bersejarah ini akan sangat dekat dengan melalui jalan ikan Cucut atau Ikan Kerapu menuju Jl Lumba Lumba. Dari Jl ikan Lumba lumba, Anda perlu belok kanan masuk ke area perkampungan.
Karena minimnya pengelolaan dan fasilitas, maka benteng peninggalan zaman belanda ini terbuka untuk umum. Anda tidak perlu membayar biaya tiket masuk karena bisa diakses secara langsung dari area permukiman. Namun siapkan saja uang tambahan untuk biaya parkir di sekitar area.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan


1. Melihat Dan Eksplorasi Area Kampung Wisata
Jika Anda berkunjung, jangan malu untuk melihat dan eksplorasi area kampung wisata dan Benteng Mayangan. Tentunya masih perlu berhati hati jika berdekatan dengan bangunan utama. Namun Anda bebas melihat area ini tanpa harus membayar apapun.
Pasalnya, wisata benteng ini tidak hanya terbatas pada bangunan utama saja. Ada area lain seperti kantor pos Belanda, makam orang inggris di sekitarnya, dan juga sumur belanda. Area pemukiman sekitarnya juga dipenuhi wall art dengan gaya 3 dimensi yang layak diabadikan.
2. Menyaksikan Cerita Sejarah Yang Tinggal Puing
Ada beberapa spot yang menyediakan lembaran berisi informasi sejarah bangunan yang masih berdiri kokoh ini. Mulai dari benteng, sejarah penggunaan, hingga cerita seluk beluk pemukiman sekitar yang disebut sebut merupakan keluarga anggota TNI yang dulu tinggal di Benteng. Anda bisa bertanya warga sekitar atau bertanya pada guide.
3. Berfoto Di Area Benteng
Meski hanya sebuah puing, keindahan bangunan seakan menarik para penggemar fotografi. Model bangunan yang jadul dan khas Belanda memberikan kesan estetika yang unik. Apalagi dengan ukuran bangunan yang seba megah dan besar.
Tidak heran jika wisatawan kerap membawa kamera untuk berfoto. Kesan nostalgia dan sentuhan sejarah juga kerap menjadi incaran para fotografer. Apalagi dengan gambaran bangunan yang masih kokoh, sedikit misterius, dan indah karena sentuhan warna bata merah.
4. Menyaksikan Pertunjukan Budaya
Salah satu yang menarik dari Benteng Mayangan adalah lokasinya sering menjadi tempat pertunjukan budaya. Pertunjukan ini tentu menjadi momen unik dan berkesan, mengingat perlu adanya izin yang tidak sedikit untuk mendapat kesempatan untuk menampilkan pertunjukan tersebut.
Jika beruntung Anda bisa melihat pertunjukan tari tradisional di area wisata benteng bersejarah tersebut. Area benteng juga sempat mendapat pemugaran yang mana diikuti dengan pembangunan gedung kesenian dan wahana permainan yang siap menemani pengunjung.
Fasilitas Wisata yang Tersedia


Satu hal yang cukup disayangkan adalah pengelolaan wisata sejarah itu sendiri. Saat ini, area Benteng Mayangan hanya tinggal puing dan bekas bangunan tinggi saja. Kawasan sekitarnya pun menjadi area pemukiman, yang mana membatasi pengembangan area wisata.
Karena hal itu pula, fasilitas dan amenitas yang diberikan oleh tempat wisata sangat kurang. Bisa dikatakan sangat minim dengan bahkan tanpa sentuhan pengelolaan yang terorganisir. Tidak ada bantuan dan informasi yang tepat untuk menjelaskan sejarah si benteng.
Hanya ada beberapa secarik kertas yang menjelaskan seluk beluk dan cerita singkat bangunan tua tersebut. Fasilitas umum yang tersedia hanyalah gazebo dan mushola yang juga digunakan warga setempat. Bahkan akses ke Benteng Mayangan pun terbatas melalui jalan atau gang sempit di antara pemukiman warga.
Itulah sedikit informasi yang bisa digali dari wisata sejarah Benteng di kota Probolinggo. Meski kini tampilannya terbatas pada puting dan bangunan lapuk, tapi keindahannya dan kekokohan bangunannya masih menakjubkan. Berkunjung ke area ini bisa menjadi pengalaman unik bak menemukan harta karun di tengah pemukiman.