Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: Pukul 08.00-14.00 WIB, Alamat: Jl. Gatot Subroto, Kel. Kauman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Mengunjungi Museum Anjuk Ladang menjadi pilihan tepat untuk mengisi waktu liburan anda. Karena di sini ada banyak benda benda bersejarah masa lalu yang akan mengajak anda berwisata sambil belajar. Apalagi bagi anda yang ingin mengetahui cikal bakal berdirinya Kabupaten Nganjuk.
Karena di dalam museum tersimpan sebuah prasasti yang memuat mengenai informasi tersebut. Menarik bukan ? Dan masih ada banyak lagi benda bersejarah lainnya yang bisa disaksikan di dalam museum. Yuk cari tahu apa saja sebelum anda melihatnya langsung saat berkunjung ke museum.
Sejarah Museum Anjuk Ladang
Museum yang ada di Nganjuk, Jawa Timur, ini dibangun antara tahun 1993-1996. Pada saat itu, Soetrisno Rachmadi yang menjabat sebagai Bupati Nganjuk memprakarsai pembangunan museum umum tersebut. Hingga museum secara resmi dibuka pada tanggal 10 April 1996. Yang mana tanggalnya bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Nganjuk yang ke-1059.
Namun saat itu bangunan yang berada di Jalan Gatot Subroto tersebut belum berfungsi sepenuhnya menjadi museum. Tapi masih digunakan sebagai kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk. Setelah tahun 2003, baru Museum Anjuk Ladang sepenuhnya difungsikan sebagai museum untuk menyimpan semua penemuan dan benda cagar budaya di Kabupaten Nganjuk.
Koleksi Museum Anjuk Ladang
✦ Prasasti Anjuk Ladang
Prasasti Anjuk Ladang merupakan salah satu penemuan paling populer yang tersimpan di dalam museum. Prasasti ini yang terbuat dari batu andesit ini ditemukan di Candi Lor, Desa Candirejo, dengan ukuran lebar 102 cm dan tinggi 209 cm. Prasasti setebal 74 cm tersebut menggunakan huruf dan bahasa Jawa Kuno.
Pembuatannya dilakukan atas perintah Seri Maharaja Mpu Sindok Sri Isana Wikrama Dharmatunggadewa. Isi prasasti memuat penetapan tanah dan sawah yang ada di Desa Anjuk Ladang, menjadi tanah Sima Swatantra. Alasannya karena penduduk desa telah berjasa pada raja ketika peperangan terjadi. Prasasti warisan Raja Sindok tersebut yang asli saat ini disimpan di Museum Nasional, Jakarta.
✦ Batu Dakon
Batu Dakon merupakan koleksi Museum Anjuk Ladang yang menjadi peninggalan masa megalithik. Disebut pula dengan nama ‘Batu Bertanggal’, koleksi ini adalah alat penanggalan atau alat astronomi yang digunakan di zaman prasejarah. Nenek moyang memakainya sebagai media untuk menentukan musim yang berkaitan dengan masa bercocok tanam.
✦ Arca Kura Kura
Dalam mitologi Hindu, ada sebuah peristiwa mengenai asal usul Arca Kura Kura ini. Peristiwa tersebut dinamakan ‘Samudera Mantana’ atau pengadukan samudera, yang bertujuan untuk mencari air keabadian (tirta amerta). Saat peristiwa tersebut berlangsung, Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura kura dan dalam wujud Kurma Awatara mengapung di laut.
✦ Arca Lainnya
Selain Arca Kura Kura, Museum Anjuk Ladang menyimpan banyak arca peninggalan di zaman Buddha dan Hindu. Sebut saja seperti Arca Dwarapala, Arca Jaladwara, Arca Singa, Aca Brahma, Arca Ganesha, dan masih banyak lagi. Arca arca ini dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan, seperti sarana memuja dewa dewi.
✦ Keris dan Tombak
Meski tidak sebanyak koleksi arcanya, namun ada pula koleksi keris dan tombak di dalam museum. Sebagian masyarakat meyakini bahwa keris dan tombak yang tersimpan di dalam museum mempunyai daya magis yang kuat. Seperti Keris Warangka Ladrangan, Keris Warangka Gayaman, Patrem, dan lain lain. Adanya peninggalan tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Nganjuk punya strategi pertahanan diri yang kuat.
✦ Alat Musik Tradisional
Di Museum Anjuk Ladang, tersimpan alat musik tradisional berupa gamelan. Gamelan kuno tersebut merupakan perwujudan dari tingginya peradaban masyarakat Nganjuk pada zaman dahulu, yang dimanifestasikan dalam bentuk sebuah karya seni. Dimana gamelan sering dipakai sebagai instrumen penyiaran agama dengan tembang yang maknanya sangat dalam.
✦ Hiasan Penolak Bala
Hiasan penolak bala yang tersimpan di dalam museum disebut dengan nama ‘Kala’. Sejenis binatang dalam mitologi Hindu, dengan penggambaran berbentuk kepala raksasa yang memiliki ekspresi menakutkan. Matanya terlihat melotot dengan gigi bertaring dan mulut menganga.
Dalam mitologi Hindu, Kala biasanya digambarkan lengkap dengan telapak yang bercakar dan tanduk di bagian atas kepalanya. Secara umum, Kala ditempatkan di pintu masuk bangunan candi di tengah bingkai bagian atas. Penggambaran Kala yang dikombinasikan dengan hiasan kepala kijang disebut Kala-mrga. Sementara kala yang dikombinasikan dengan hiasan makara disebut Kala-makara.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Museum Anjuk Ladang beralamatkan di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Kauman, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Lokasinya tersebut tidak jauh dari pusat kota, ada di sebelah timur Terminal Bus Nganjuk. Jadi anda yang berasal dari luar kota pun bisa dengan mudah menemukan tempatnya. Anda bisa memanfaatkan peta digital apabila masih kesulitan menemukannya.
Berwisata ke museum yang ada di Nganjuk ini adalah pilihan liburan yang murah meriah. Pasalnya tarif masuknya sangat terjangkau, yaitu Rp. 3.000 untuk dewasa dan Rp. 2.000 saja untuk anak anak. Selain itu, anda perlu membayar retribusi parkir dengan biaya Rp. 2.000 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk mobil. Murah sekali bukan ?
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Melihat Pameran Koleksi Museum
Museum ini termasuk sebagai salah satu museum yang aktif. Karena tercatat bahwa beberapa kali ada kegiatan pameran koleksi museum yang dibuka untuk umum. Tidak jarang pameran diikuti oleh museum daerah dari kabupaten dan kota lainnya di Jawa Timur. Dan biasanya ada komunitas sejarah serta komunitas benda kuno/antik yang turut serta meramaikan acara.
2. Pameran Lainnya di Museum Anjuk Ladang
Selain memamerkan koleksi Museum Anjuk Ladang, biasanya sering diadakan pameran lainnya di area Museum Anjuk Ladang. Seperti pameran kontemporer jejak kerajaan di Jawa Timur yang sangat menarik untuk disaksikan. Jadi jangan sampai ketinggalan update informasi tentang museum, sehingga anda dapat berkunjung saat pameran dilangsungkan.
3. Hunting Foto
Bagi anda yang memiliki hobi fotografi, pemandangan dari berbagai benda bersejarah yang ada di dalam museum tentu menjadi objek foto yang apik. Namun pastikan terlebih dahulu kepada petugas museum terkait koleksi apa saja yang boleh dipotret. Selain itu, beberapa spot dapat dijadikan sebagai latar belakang foto yang menarik.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Fasilitas Museum Anjuk Ladang tergolong standar, memang tidak banyak namun dapat memenuhi kebutuhan para pengunjung. Seperti toilet, yang tentunya bisa ditemukan di sekitar area museum. Kemudian ada lahan parkir yang cukup luas bagi para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi.
Jika ada yang ingin ditanyakan, anda bisa langsung menuju kantor informasi. Petugas di sana akan dengan senang hati membantu anda yang ingin tahu lebih dalam mengenai museum. Apabila sudah lelah melihat lihat atau sedang menunggu giliran masuk, anda dapat memanfaatkan gazebo yang disediakan untuk duduk duduk.
Dan jika merasa lapar, di sekitar museum bisa ditemukan beberapa warung yang menjual aneka makanan dan minuman. Jadi tidak perlu khawatir apabila tidak membawa perbekalan. Bagi anda yang berasal dari luar daerah juga bisa bermalam di tempat penginapan yang berada tidak jauh dari museum.
Siapa bilang museum itu membosankan ? Di Anjuk Ladang, ada banyak koleksi menarik yang bisa anda saksikan. Di sini anda dapat berwisata sambil belajar, sehingga dapat memberikan pengalaman yang menarik. Apalagi jika anda datang saat museum sedang menggelar acara pameran, tentunya akan lebih menarik lagi.