Klenteng Poncowinatan merupakan klenteng tertua di Yogyakarta. Bangunan klenteng ini menggunakan arsitektur khas perpaduan China dan Jawa.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 07.30-16.00 WIB, Alamat: Jl. Poncowinatan No.12-18, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Dinamakan sebagai Klenteng Poncowinatan, memang karena lokasinya yang terletak di Jalan Poncowinatan. Klenteng yang tertua di Kota Yogyakarta ini, telah berdiri sejak tahun 1881 silam pada saat pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII. Bangunan klenteng didirikan di tanah Sultan Hamengkubowono VII yang dihibahkan kepada masyarakat Tionghoa pada saat itu.
Ya, bagi masyarakat Tionghoa, klenteng menjadi tempat suci untuk beribadah. Mereka datang ke klenteng untuk melakukan ritual dan berdoa sesuai dengan keyakinan yang dianut. Nah, masyarakat Yogyakarta sendiri tentu saja sudah tidak asing dengan klenteng yang dibangun menghadap ke arah selatan ini.
Bukan tanpa sebab, pembuatan bangunan klenteng yang menghadap selatan ditujukan untuk menghormati Keraton Yogyakarta. Jika dulunya klenteng tertua ini hanya digunakan sebagai sarana untuk beribadah saja, namun untuk saat ini masyarakat umum non Tionghoa pun bisa berkunjung untuk berwisata.
➤ Periksa Tiket History of Java Museum Yogyakarta
Daya Tarik yang Dimiliki Klenteng Poncowinatan


Banyak wisatawan yang berkunjung ke Klenteng Poncowinatan, tentu saja karena terpikat oleh daya tarik yang dimilikinya. Sebagai klenteng dengan umur paling tua di wilayah Yogyakarta, menjadikannya sebagai objek wisata dengan ciri khasnya tersendiri. Nah, di bawah ini ada beberapa hal yang mampu membuat wisatawan terpikat untuk berkunjung.
✦ Ruang Suci Klenteng
Sesuai dengan fungsi utamanya yakni untuk beribadah, pastinya klenteng punya ruang suci. Dimana di dalam ruang suci tersebut bisa menemukan patung besar Kwan Tie Koen. Selain itu, di ruangan ini juga ada sebuah lonceng, bedug, dan juga beberapa alat untuk beribadah Umat Tionghoa yang lainnya.
Ada sebuah ruang pemujaan yang berisikan patung Fuk Ten Cen Sen di bagian timur ruang suci utama. Sementara di bagian utara ruang suci utama, pengunjung dapat menemukan ruang pemujaan yang berisikan Sidharta Budha Gautama sebelah kanan, Dewi Kwan Im di tengah, serta Manjusri Bodhisatwa di sebelah kiri.
✦ Ruang Pendidikan Klenteng
Tidak hanya untuk melakukan ritual suci pemujaan kepada dewa dewi saja, Klenteng Poncowinatan nan unik ini juga memiliki bangunan yang digunakan untuk pendidikan. Ruangan-ruangan pendidikan sendiri terletak di bagian barat. Di sana, akan menemui beberapa ruang kelas dan juga ruang guru yang diperuntukkan bagi masyarakat Tionghoa di sekitar.
Ruangan-ruangan pendidikan tersebut digabungkan dan dibentuk menjadi bangunan persegi panjang. Keunikan dari bangunan ini bisa dilihat dari sudut-sudut pada bagian atap yang dibuat dengan bentuk melengkung ke atas. Ya, pembuatan sudu atas yang melengkung ke atas memang menjadi ciri khas bangunan ala Tionghoa.
✦ Lapangan Terbuka Klenteng
Jika di bagian barat terdapat ruangan-ruangan yang digunakan untuk pendidikan, di bagian timur ada sebuah lapangan terbuka. Nah, lapangan terbuka pada klenteng tersebut sering digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas fisik. Misalnya saja seperti latihan kungfu, latihan tari khas China, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bisa dibilang jika lapangan ini memang menjadi bagian yang paling menarik, terlebih lagi apabila datang pada saat ada latihan. Para pengunjung akan dimanjakan dengan penampilan dari para siswa yang sedang berlatih kesenian khas dari China. Tentu saja ini adalah momen yang sangat menarik dan langka, bukan?
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Klenteng


Klenteng Poncowinatan sendiri terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Poncowinatan, Gowongan, Jetis, Yogyakarta. Sehingga akses yang harus dilalui untuk bisa sampai ke klenteng tertua di Yogyakarta tersebut sangat mudah. Wisatawan bisa berkunjung dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum seperti Transjogja.
Jika perjalanan wisata dimulai dari Tugu Jogja, maka bisa mengambil Jalan A. M. Sangaji ke arah utara. Maju beberapa meter, nantinya akan menemukan pertigaan Jalan Pocowinatan. Nah, belok ke kiri masuk ke Jalan Poncowinatan, lalu maju selama beberapa meter, nantinya klenteng dapat ditemukan di bagian kanan jalan.
Apabila perjalanan berasal dari barat atau utara, maka bisa menuju ke Jalan Magelang terlebih dahulu. Silahkan maju sampai ke arah Jetis, dan berhenti di pertigaan Red Doors near Kranggan Tugu Jogja. Masuk ke dalam pertigaan Jalan Poncowinataan, dan nantinya klenteng berada di bagian kiri jalan.
Harga Tiket Masuk Wisata Religi
Pihak pengelola resmi dari Klenteng Poncowinatan ini mengatakan jika sebenarnya saat ini klenteng tertua tersebut belum dijadikan sebagai wisata religi yang memang dikelola dengan tujuan pariwisata.
Akan tetapi, pihak klenteng tetap ramah pengunjung dan memperbolehkan mereka untuk melihat-lihat sekitar. Hal itulah yang juga membuat para pengunjung tidak dikenakan biaya apapun jika ingin masuk dan berkunjung.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan


Walaupun begitu, bukan berarti berwisata di klenteng adalah pilihan yang tidak tepat. Wisatawan tetap bisa melakukan beberapa hal menarik di Klenteng Poncowinatan ini. Nantinya para pengunjung akan didampingi oleh petugas guide yang akan membantu untuk berkeliling dan menikmati aktivitas menarik sebagai berikut.
1. Beribadah
Bagi masyarakat Tionghoa yang datang berkunjung ke klenteng, tentu saja hal utama yang harus dilakukan adalah beribadah. Seperti halnya berdoa dan melakukan ritual secara lebih khusyuk. Bukan tanpa alasan, suasana dari klenteng yang terasa sangat khas akan membuat para jamaah bisa melakukan ibadah dengan lebih tenang.
2. Mengenal Sejarah dan Budaya
Sebagai klenteng dengan usia tertua di Yogyakarta, pastinya bangunan tersebut menyimpan sejarah dan budaya yang sangat kental. Nantinya guide yang mendampingi tur akan menjelaskan secara rinci mengenai sejarah terbentuknya Klenteng Poncowinatan hingga saat ini. Dan tentunya sejarah tersebut sangat berkaitan erat dengan budaya Jawa dimana klenteng tersebut berdiri.
3. Menyaksikan Aktivitas di Klenteng Poncowinatan
Seperti yang dikatakan sebelumnya, jika bangunan klenteng juga berisikan tempat-tempat untuk pendidikan, baik itu ruang kelas, ruang guru, hingga lapangan terbuka. Nah, di tempat-tempat tersebut, bisa disaksikan secara langsung proses pendidikan khas Tionghoa, termasuk pembelajaran secara teori dan latihan fisik.
4. Hunting foto unik
Arsitektur bangunan yang sangat unik hasil perpaduan kebudayaan Tionghoa dan Jawa, membuatnya sangat cocok dijadikan untuk objek fotografi. Para wisatawan dapat mengambil foto dari bagian-bagian bangunan klenteng, hanya saja harus meminta izin kepada guide terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan gambar.
Fasilitas Wisata yang Tersedia


Klenteng Poncowinatan mempunyai fasilitas yang terbilang sangat lengkap, mulai dari area parkir, tour guide, ruang kelas, ruang guru, lapangan terbuka, toilet umum, dan tentu saja ruang untuk beribadah. Setiap pengunjung diperbolehkan untuk mengunjungi semua tempat dengan syarat telah disetujui dan didampingi oleh guide.
Selain itu, para wisatawan yang berkunjung juga akan mendapatkan souvenir berupa kalender. Nah, kalender tersebut memang akan diberikan secara gratis kepada siapa saja yang ingin mengambilnya. Jadi jika berkunjung, jangan lupa untuk mengambil souvenir tersebut sebagai kenang-kenangan.
Di wilayah Yogyakarta sendiri memang bisa ditemukan banyak sekali klenteng. Akan tetapi, berkunjung ke klenteng tertua di Kota Yogyakarta tentu akan memberikan sensasi dan pengalaman tersendiri. Jadi jangan lupa untuk menjadikan Klenteng Poncowinatan sebagai salah satu destinasi wisata saat berada di Yogyakarta.