Harga Tiket: Rp 4.000, Jam Operasional: Pukul 09.00 – 16.00 WIB, Alamat: Jl. Lingkar Maskumambang, Pojok, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Sebagai salah satu kota tertua di Jawa Timur, Kediri punya banyak peninggalan bersejarah yang bisa disaksikan. Anda bisa melihat berbagai peninggalan sejarah yang menarik di Museum Airlangga. Museum ini menyimpan berbagai koleksi dengan nilai sejarah tinggi, seperti berbagai arca dan peninggalan dari zaman kejayaan Mataram Hindu.
Sehingga membuat museum yang berada dekat dengan Gua Selomangleng ini sangat cocok dijadikan destinasi wisata edukasi. Jadi anda dan keluarga bisa berlibur sambil menambah wawasan. Maka dari itu, jangan sampai anda melewatkan berkunjung ke museum apabila sedang berlibur di daerah Kediri.
Sejarah Museum Airlangga
Nama museum diambil dari nama Raja Airlangga, pendiri Kerajaan Kahuripan yang memerintah sejak tahun 1009 hingga 1042. Museumnya sendiri baru didirikan pada tanggal 30 November 1991. Sebelumnya, situs purbakala di Kota Kediri disimpan di Museum Tirtoyoso yang terletak di Jalan A. Yani.
Akan tetapi, sarana dan prasarana yang ada di Museum Tirtoyoso tersebut dinilai kurang memadai. Sehingga didirikan museum baru di kawasan Gunung Klotok, dekat dengan Goa Selomangleng pada tahun 1991. Peresmiannya baru dilakukan tanggal 6 Februari 1992 oleh Drs. Soelarso, Gubernur Jawa Timur kala itu.
Bangunan museum mempunyai atap berbentuk limas dengan dinding kaca yang memenuhi di sekelilingnya. Di bagian depan tampak menempel papan nama museum yang terbuat dari kayu sederhana. Di pojok bagian kanan luar museum ada arca yang menghiasi, arca di pojok kiri merupakan arca penjaga berupa raksasa dengan naga di kakinya, dan di kanan menyerupai singa dengan kaki depan terangkat.
Koleksi Museum Airlangga
✦ Koleksi Arca
Ada banyak koleksi arca yang bisa anda temukan di museum Kediri ini. Beberapa di antaranya yaitu Arca Agastya, Arca Ardhanari, Arca Dewa Hok Teng Ceng Sin, Arca Dewa Wisnu, Arca Siwa, Arca Terakota Naga, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang bahwa koleksi di dalam museum didominasi oleh arca arca dalam berbagai bentuk ini.
✦ Alat Membajak (Luku)
Selain arca, Museum Airlangga juga menyimpan benda benda peninggalan sejarah lainnya. Seperti alat membajak (luku), sebuah alat di bidang pertanian yang digunakan untuk menggemburkan tanah. Alat ini sangat sederhana, masyarakat pada zaman dahulu menggunakannya sebelum penanaman dan penaburan benih.
✦ Gentong Batu
Di dalam museum juga ada koleksi gentong batu berbentuk bulat yang dikaitkan dengan asal mula kehidupan, sebagai wadah air suci. Sejumlah prasasti batu dengan ukuran yang sangat besar pun menjadi bagian dari koleksi museum. Prasasti batu tersebut terbuat dari batu andesit, tulisan huruf Jawa Kuno termuat di dalamnya dan masih terlihat cukup jelas dengan hiasan flora pada bagian bawahnya.
✦ Batu Limas Segi Empat Terpancung
Koleksi lainnya yang berasal dari batu andesit yaitu batu limas segi empat terpancung. Batu ini berukuran panjang 136 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 35,5 cm, bentuknya mirip pipisan berukuran besar. Pada bagian bidang datar di salah satu sisinya terlihat lebih luas dari sisi lainnya. Dimana sisi sisi samping batu berpelipit ganda, semakin ke bawah atau ke atas akan semakin mengecil.
✦ Celurit
Celurit di dalam Museum Airlangga mempunyai bentuk lonjong melengkung menyerupai huruf ‘L’. Pada bagian sisi dalam celurit lebih tipis dibandingkan bagian sisi luarnya. Celurit ini punya pangkal berbentuk lancip dengan warna hitam keabu abuan. Kondisi keseluruhannya sudah berkarat, menunjukkan usianya yang sudah tua.
✦ Cermin Perunggu
Cermin perunggu berbentuk dan bertangkai ini dapat berkilat apabila belum aus. Seperti halnya kaca, cermin mampu memantulkan bayangan. Hal ini membuat benda tersebut digunakan sebagai vermin oleh nenek moyang, baik untuk keperluan sakral maupun profan pada masa lampau.
✦ Ghanta
Ghanta berukuran kecil yang ada di dalam museum merupakan peralatan yang digunakan oleh pendeta saat mengadakan upacara. Sehingga banyak yang menyebutnya dengan istilah ghanta pendeta. Bentuknya setengah bulat dan bertangkai hiasan vajra atau ckra, yang mana di dalamnya terdapat anak ghanta.
✦ Ghanta Gantung
Bila dibandingkan ghanta pendeta, ghanta gantung punya ukuran yang lebih besar. Adapun fungsi dari ghanta gantung ini yaitu sebagai alat untuk mengumpulkan umat. Biasanya dipakai saat akan mengadakan upacara. Ghanta gantung juga dimanfaatkan sebagai pelengkap bunyi bunyian ketika upacara berlangsung.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Museum Airlangga berada di Jalan Lingkar Maskumambang, Kelurahan Pojok, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur. Dari pusat kota jaraknya tidak terlalu jauh, sehingga cukup mudah untuk menuju museum. Anda bisa melewati Jalan KH Wahid Hasyim dari arah kota, yang merupakan rute tercepat menuju museum. Alternatifnya, anda bisa lewat Jalan Raya Kediri-Pare dan Selongmangleng.
Harga tiket masuk museum termasuk sangat murah meriah, karena anda hanya perlu membayar Rp. 4.000 saja untuk memasuki kawasan museum tersebut. Harga tiket belum termasuk biaya parkir, berlaku tarif normal yaitu Rp. 2.000 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk mobil. Museum Airlangga sendiri buka untuk umum Senin sampai dengan Jumat pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Melihat Berbagai Koleksi Museum
Koleksi yang ada di dalam museum ini telah ada sejak tahun 1951, yang mana sebelumnya ditempatkan di paseban alun alun. Kemudian dipindahkan ke Museum tirtoyoso pada tahun 1982, baru kemudian ke museum ini di tahun 1991. Dimana ada lebih dari 100 benda bisa anda temukan, hasil pengumpulan benda cagar budaya di alun alun Kota Kediri. Koleksi tersebut didominasi oleh puluhan arca batu.
2. Hunting Foto Kekinian di Museum Airlangga
Hal yang tidak boleh dilewatkan saat berlibur yaitu mengabadikan momen di objek wisata. Di museum pun dapat menjadi spot yang ciamik untuk hunting foto kekinian. Pada Museum Airlangga, spot berfoto yang paling digemari oleh pengunjung adalah dengan latar belakang arca dan berbagai peninggalan sejarah. Bahkan di depan museum ada patung arca yang bisa anda ajak berfoto.
3. Mengikuti Tur Sejarah dan Workshop
Di museum ini, anda bisa mengikuti tur sejarah dan workshop yang tentunya dapat memberikan pengalaman spesial. Tur sejarah akan membawa pengunjung menjelajah ruang pameran bersama dengan pemandu wisata. Saat museum mengadakan workshop, pengunjung dapat bergabung untuk belajar tentang kerajinan, seni, tari, dan lain sebagainya.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Fasilitas yang ada di Museum Airlangga bisa dibilang standar, tidak terlalu jauh berbeda dari museum pada umumnya. Telah tersedia area parkir yang cukup luas untuk pengunjung yang membawa kendaraan pribadi. Toilet tersedia di beberapa tempat dan cukup bersih serta terawat. Bagi wisatawan yang membutuhkan tempat untuk beribadah, di kawasan museum sudah tersedia mushola.
Selain itu, museum juga menyediakan area bermain anak untuk mengakomodasi pengunjung yang membawa anak kecil. Dan jika ingin membawa oleh oleh khas Kediri, ada toko souvenir yang menyediakan berbagai macam barang seperti kerajinan tangan. Jika merasa lapar, ada restoran di sekitar museum yang dapat dituju.
Apabila ingin melihat peninggalan peninggalan bersejarah di Kediri, Museum Airlangga adalah destinasi yang tepat untuk dikunjungi. Di sini anda bisa belajar dengan melihat secara langsung puluhan arca dan peninggalan lainnya. Ada pemandu tur sejarah yang siap mendampingi, jadi anda bisa menanyakan berbagai informasi selama kunjungan ke museum.