Museum Layang Layang di Jakarta Selatan menawarkan pengalaman mendalam tentang sejarah, daya tarik yang unik, dan fasilitas yang memukau, menjadi destinasi edukatif yang tak terlupakan untuk para pengunjung.
Harga Tiket: Rp 15.000, Jam Operasional: 09.00-16.00 WIB, Alamat: Jl. H. Kamang No.38, Pondok Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta; Map: Cek Lokasi |
Bermain layang-layang merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan. Namun sayangnya saat ini sudah jarang sekali dimainkan. Jika anda rindu dengan momen bermain layang-layang bersama teman, anda bisa coba mengunjungi museum Layang-Layang yang ada di jakarta. Di museum unik ini, anda akan menemukan banyak sekali jenis layang-layang.
Anda dapat menemukan mainan ini dengan berbagai bentuk dan ukurang yang beraneka ragam. Permainan ini cukup unik karena hanya terbuat dari bahan ringan yang bisa terbang. Bentuk dari layang-layang bisa disesuaikan dengan keinginan dan dilengkapi dengan suara. Permainan ini sangat mengandalkan angin sehingga diperlukan lahan yang luas.
Sejarah Museum Layang-Layang
Lukisan prasejarah ditemukan di dinding gua berbentuk guru di Pulau Muna, Sulawesi Selatan. Ditemukan pada lukisan di dinding gua berbentuk lubang yang memperlihatkan sedang bermain layang-layang. Lukisan itu diperkirakan berusia 5.000 – 9.000 tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa layang-layang adalah permainan yang berasal dari Indonesia.
Keberadaan Museum Layang-Layang tidak terlepas dari penampilan Endang Ernawati yang merupakan seorang ahli kosmetik dan telah menulis beberapa buku. Endang mendirikan museum ini karena tenggelam dalam kecintaannya pada layang-layang. Ketika pertama kali membeli layang-layang, beliau mulai jatuh cinta pada tahun 1970 di Amerika.
Sejak saat itu, Ahli kecantikan ini belajar banyak tentang layang-layang dan antusias mengoleksinya dari seluruh daerah yang dikunjunginya. Delapan belas tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 1988, Endang mendirikan Merindo Kites & galeri. Tujuan didirikannya galeri adalah untuk menampung para pecinta layang-layang.
Hal ini untuk memungkinkan festival layang-layang diadakan sesering mungkin di berbagai daerah. Sejak saat itu, Merindo Kites & Gallery telah menjalin kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan kemudian mengadakan festival layang-layang di dalam dan luar negeri. Festival layang-layang internasional pertama dunia diadakan di Serpong damai, Tangerang pada tahun 1993.
Endang Ernawati akhirnya membuat forum untuk pecinta layang-layang, tetapi Endang tetap tidak puas karena ingin orang lain menyukai Layang-Layang sebagai salah satu permainan tradisional Indonesia. Jadi beliau membeli tanah di sebelah rumah dan membangunnya yang saat ini berfungsi sebagai museum layang-layang di Indonesia.
Daya Tarik yang Dimiliki Museum Layang-Layang
✦ Mengetahui Informasi Tentang Layang-Layang
Di museum ini, pengunjung tidak hanya mendapatkan informasi tentang layang-layang, tetapi juga melihat berbagai bentuk Layang-Layang dari mancanegara secara langsung. Jadi bagi anda yang menyukai game ini dan ingin tahu sesuatu tentang ceritanya hingga perkembangannya maka Museum Layang-Layang adalah salah satunya tempat yang bagus untuk dikunjungi.
✦ Edukasi Tentang Layang-Layang
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa membuat, melukis dan berlatih melukis secara langsung. Melalui museum ini, Anda dapat melihat bahwa layang-layang lebih dari sekadar permainan. Tetapi bentuk ekspresi budaya suatu negara atau kelompok masyarakat tertentu juga Untuk dapat mengetahui sosial budaya suku dan bangsa melalui layang-layang.
Benda satu ini tidak hanya bertindak sebagai bentuk atau alat bermain. Namun, di beberapa tempat digunakan sebagai sarana untuk mengusir burung di ladang, mempelajari petir, membantu nelayan mencari ikan, dan memberikan informasi tentang pernikahan. Selain itu, Layang-layang membantu menumbuhkan kreativitas serta fungsi fisik Terutama anak-anak.
✦ Meningkatkan Motorik Anak
Anak usia dini membuat gambar dan mendekorasi layang-layang yang diinginkan dapat memunculkan banyak keunggulan. Dimana saraf motorik dan psikomotorik dilatih untuk rajin dan sabar dalam melakukan semuanya dengan sangat hati-hati, kreatif dan dengan imajinasi yang hebat. Fungsi edukasi inilah yang membuat museum ini ramai dikunjungi.
Sekelompok siswa didampingi oleh seorang guru serin mengunjungi museum unik ini. Di museum ini, Anda tidak hanya bisa belajar tentang layang-layang, tetapi banyak lainnya seperti memegang koleksi benda antik dan berbagai motif kain batik dari berbagai daerah di Indonesia meskipun tidak sebanyak museum lainnya.
✦ Koleksi Layang-Layang yang Dimiliki
Museum Tradisional ini memiliki koleksi lebih dari 600 layang-layang yang masih dalam proses memperoleh lebih banyak lagi. Layang-layang tersebut datang dari sumbangan pecinta Layang-Layang Indonesia atau dari karya seniman yang bekerja di rumah budaya museum. Museum Layang-Layang memiliki bangunan berbentuk ruang utama berbentuk joglo.
Selain itu, di dekat loket pembayaran terdapat ruang audiovisual untuk menonton video berukuran besar dengan kapasitas 35 orang. Ada paviliun lantai putih di depan ruang dengar yang mampu diisi 70 orang. Paviliun ini akan digunakan untuk kegiatan workshop anak-anak dan juga dapat disewa serta digunakan untuk acara pernikahan.
Jenis workshop yang ditemukan seperti pembuatan layang-layang, membatik, pesta dan berbagai acara lainnya. Bangunan lain berada di luar seperti kantor dan ruang tamu. Museum Layang-layang telah memenangkan beberapa penghargaan setelah berdiri 14 tahun yaitu Penghargaan Menteri Pariwisata Indonesia Pendidikan dan pariwisata pada tahun 2004.
Setelah itu, pada tahun 2011 Museum Permainan Tradisional Indonesia ini mendapatkan penghargaan dari MURI atau Museum Rekor Dunia. Pecahkan rekor pendiri dan penyelenggara pembuatan layang-layang belah ketupat. Hal inilah yang menjadi daya tarik wisatawna untuk berkunjung ke Museum Layang-Layang.
✦ Pemandangan Indah
Masuk ke museum ini, pengunjung pertama kali bertemu halaman yang luas dihiasi dengan pohon-pohon besar dan berbagai jenis tanaman sehingga teduh dan memberikan kesan yang indah. Ada juga beberapa paviliun dan deretan kursi untuk pengunjung beristirahat dan menikmati pemandangan.
Pengunjung yang datang ke sini setelah membeli tiket akan ditemani pemandu untuk memandu tahapan tur layang-layang. Pemandu juga menjelaskan berbagai hal yang menjadi bagian dari koleksi museum Ini. Perjalanan pertama membawa pengunjung ke ruang audiovisual. Di ruangan itu Anda dapat menonton video 15 menit untuk 35 orang.
Video tersebut berbicara tentang sejarah dan hal-hal lain. Setelah menonton video, pemandu akan membawa pengunjung masuk ke ruang utama dan ruang kecil di sebelahnya untuk melihat koleksi layang-layang dari seluruh negeri dan dari berbagai negara. Di sini Anda dapat melihat layang-layang ukuran terkecil dari 2 cm hingga yang memiliki dimensi terbesar 9×26 meter yang disebut Megaray.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum
Mengunjungi Museum Layang-Layang sebenarnya tidak terlalu sulit karena lokasinya yang strategis Anda bisa sampai di sana dengan mobil pribadi atau angkutan umum. Khususnya Alamat museum ini tertera dengan jelas di peta, Lebih Tepatnya di DKI Jakarta. Namun, lokasinya agak dalam sehingga membutuhkan sedikit waktu dan tenaga.
Bagi pengunjung yang datang dengan mobil pribadi dari jalan tol Pergilah ke JORR, Rumah Sakit Fatmawati dan menuju selatan ke Pondok Club. Kemudian melewati Giant, JL. Lebak Bulus I dan II dan One Bell park Mall atau Apartemen. tidak jauh dari tanjakan yang dekat dengan pusat perbelanjaan di depannya ada SD Pondok Club 01.
Pada akhirnya bertemu JL. H. Kaman. Setelah bertemu JL. H. Kaman berbelok dan sekitar 350 meter ada tempat yang ingin Anda tuju di sisi kanan jalan. Jalan masuk ke situs sebagian hanya cukup untuk dilewati dua mobil. Saking ketatnya yang lain harus bergantian. Anda juga dapat mengunjungi lokasi ini menggunakan transportasi umum.
Rute yang harus dilalui yaitu dengan bus menuju Lebak Bulus yang melewati JL. Raya Fatmawati, lalu keluar JL.H. Kaman. Lanjutkan perjalanan Anda dengan ojek atau berjalan kaki dari pintu masuk JL. H. Kaman sekitar 350 meter. Setelah itu, anda sampai di lokasi museum untuk menikmati liburan bersama anak dan keluarga.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Melihat koleksi layang-layang di Museum Layang-layang, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 15.000. Sepintas, harga tiketnya tampak tinggi, tetapi ketika Anda melihat layanannya maka harga ini cukup masuk akal. Pasalnya, pengunjung museum akan didampingi oleh pemandu untuk menerima informasi dan pelatihan membuat layang-layang
Selain biaya masuk, pengunjung yang tertarik untuk mengikuti workshop lainnya harus melakukan mengeluarkan biaya tambahan seperti ketika mengikuti pelatihan membuat keramik perlu membayar seharga Rp 65.000, membatik Rp 70.000, melukis layangan poliester besar Rp 60.000 dan kecil Rp 50.000 serta menggambar payung Rp 100.000.
Selain itu anda juga bisa mengikuti workshop melukis diatas keramik dengan biaya Rp 75.000, melukis kaos atau T Shirt dikenakan biaya Rp 70.000, melukis kipas Rp 70.000, kemudian melukis wayang Rp 50.000 dan Topeng dikenakan tarif Rp 50.000. anda dapat memilih berbagai pelatihan sesuai dengan keinginan.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Selain ruang audiovisual, ruang pameran, dan ruang workshop, Museum Indonesia ini juga memiliki pendopo, kursi taman, pemandian, toilet, Mushola dan tempat parkir. Tidak ada warung makan di sini selain minuman ringan yang ada di dekat pos jaga.
Oleh karena itu, pengunjung yang datang ke sini disarankan untuk membawa persiapannya atau mencari tempat makan di luar kawasan museum ini.
Dengan informasi lengkap diatas, anda bisa mempersiapkan diri untuk untuk berlibur dengan mengunjungi wisata edukasi dan bermain yang sangat unik ini. Biaya yang dikeluarkan juga relatif murah sehingga anda bisa berkunjung bersama keluarga besar atau keluarga untuk mengetahui berbagai hal menarik tentang layang-layang.