Candi Morangan di Sleman adalah situs peninggalan budaya dengan corak khas agama Hindu dan merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 07.00-17.00 WIB, Alamat: Argomulyo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Candi Morangan merupakan salah satu situs peninggalan budaya yang berada di Jawa Tengah. Situs candi merupakan peninggalan sejarah yang tidak boleh dilupakan. Mengenal candi akan membuat kita paham tentang sejarah masyarakat di masa lampau.
Candi peninggalan ini berada di Desa Morangan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs peninggalan budaya ini terletak di tengah-tengah warga. Jadi mudah ditemukan dan bisa bertanya kepada warga setempat.
Lantas, apa saja yang menjadi daya tarik Candi Morangan? Baca selengkapnya di bawah ini!
Candi Morangan, Peninggalan Kerajaan Mataram


Candi morangan di Sleman ini sebenarnya sudah ditemukan sejak masa penjajahan, namun tidak banyak orang yang mengetahui perihal candi ini karena memang belum terlalu terkenal. Bahkan candi ini ditemukan sejak abad 9 atau 10.
Situs peninggalan budaya ini memiliki corak khas agama Hindu dan merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Para peneliti juga menemukan corak unik yang biasanya ada pada peninggalan Budha.
Ini menunjukkan bahwa candi yang berada di desa Morangan ini sangat penting dan wajib dipelajari. Melalui corak candi, kita jadi bisa melihat cerita atau pesan dari kerajaan Mataram Kuno dahulu, sangat menarik bukan?
Candi Terdiri dari Dua Bangunan
Candi Morangan ini terdiri dari Candi Perwara dan Candi Induk yang menggunakan bahan baku batuan andesit. Untuk candi induknya memiliki ukuran 7,98 meter di tiap sisinya dengan jumlah satu bilik ketika dilihat dari denah bujur sangkar. Untuk ukuran selasarnya seluas 90 meter.
Nah, untuk di bagian induk terdapat yoni dan beberapa arca yang dijadikan bukti bahwa orang di masa lampau itu beragama Hindu. Sementara untuk Candi Perwana memiliki ukuran 4 meter di tiap sisinya dan menghadap ke bagian timur. Jumlah yoni yang ditemukan sebanyak tiga buah.
Arca Kendaraan Dewa Siwa


Selain ditemukan yoni yang berlatar belakang umat Hindu, terdapat pula arca yang membuat Candi Morangan Sleman ini unik. Arca yang ditemukan ini ternyata berupa kendaraan Dewa Siwa. Arca ini disebut dengan Nandi dan terdapat pada Candi Perwana.
Dewa Siwa merupakan salah satu dewa tertinggi di dalam agama Hindu. Siwa memiliki kendaraan terpercaya bernama Nandi. Kendaraan ini berupa sapi jantan yang menjadi simbol Dewa Siwa. Nandi terkenal sebagai pelindung dan berkaki empat.
Menggunakan Nandi, Dewa Siwa melaksanakan tugasnya sebagai dewa perusak dan penghancur. Atau lebih tepatnya Dewa yang bisa membuat segalanya terlahir kembali.
Jika kamu pernah melihat patungnya, maka Dewa Siwa sering digambarkan membawa trisula dan menaiki Nandi. Kisah paling terkenalnya yaitu saat memenggal kepala Ganesha dengan trisula.
Karena Parvati, ibu dari Ganesha murka, dia berusaha untuk menghidupkan Ganesha kembali dengan kepala gajah. Nah, jika kamu berkunjung ke Candi Morangan, maka bisa menemukan sebagian kisah tentang Dewa Siwa ini.
Biasanya kisah-kisah akan terlihat dari relief ataupun bahasa-bahasa kuno. Selain itu, kamu juga bisa bertanya ke para sesepuh di sana atau penjaga candi yang pasti lebih paham. Jadi menambah wawasan, bukan?
Memiliki 6 Relief Unik


Pada Candi Morangan Sleman DI Yogyakarta, terdapat 6 relief yang bisa kamu temukan. Relief merupakan kesenian menggunakan alat pahat yang berbentuk 3 dimensi. Relief biasa dibuat di atas batu dan bisa kita lihat di kuil, candi dan monumen sejarah.
Setiap relief memiliki cerita dan makna yang bisa dipelajari. Untuk relief yang pertama terdapat gambar dua laki-laki yang membawa bunga. Relief yang ini dimaknai sebagai proses upacara dalam agama Hindu.
Sementara pada relief kedua memiliki makna bahwa kendi merupakan benda untuk menyimpan air suci dan dipercaya bisa menghapus dosa. Hal ini karena pada relief kedua terdapat gambar wanita yang membawa kendi.
Pada relief ketiga terdapat gambar wanita yang menaiki gajah. Yang berarti gajah menjadi simbol kehormatan kerajaan dan kemegahan. Kemudian, pada relief keempat terdapat tiga orang resi dengan lontar dan bunga teratai biru di tangan. Sementara relief yang terakhir terdapat gambar ayam jantan yang disangga Gana.
Gana sendiri merupakan makhluk kecil yang senantiasa berada di dekat Dewa Siwa. Sedangkan ayam digunakan untuk persembahan. Sayangnya tidak terdapat informasi mengenai wujud gana ini, jadi jika kamu penasaran, bisa berkunjung langsung ke tempat wisata, ya!
Tiket Masuk Candi Morangan Gratis
Jika kamu membutuhkan tempat wisata yang low budget, maka Candi Morangan merupakan wisata yang tepat. Karena untuk memasuki candi ini tidak perlu membayar tiket masuk.
Kamu bisa berkunjung mulai hari senin sampai minggu, pada pukul 8 pagi sampai 4 sore. Kamu hanya harus mengisi buku tamu yang sudah disediakan oleh petugas.
Dalam Masa Pembangunan


Berbeda dengan candi lainnya yang sudah berdiri megah, Candi yang berada di Morangan ini berbentuk reruntuhan yang perlu diperbaiki. Meski dalam masa penyusunan, candi bersejarah ini juga tidak kalah penting dengan candi yang ada di Yogyakarta lainnya.
Seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Kalasan dan Candi Sambisari. Meski tidak megah, gambaran relief juga tetap dipelajari dan dicatat dalam sejarah.
Setelah membaca hal-hal menarik tentang Candi Morangan di atas, kamu dapat mengetahui garis besar tentang peninggalan sejarah yang ada di Jawa. Khususnya tentang situs peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Jika kamu ingin melihat gambaran reliefnya bisa menelusuri di internet atau datang ke tempat langsung. Jadi, mana hal menarik dari candi yang ingin kamu lihat?