Harga Tiket: -, Jam Operasional: Pukul 08.30 – 15.00 WIB, Alamat: Jl. HOS Cokroaminoto TR-III/430, Tegalrejo, Kec. Tegalrejo, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan nasional yang memiliki banyak jasa selama masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang jasa dan perjuangannya, dibangunlah sebuah museum dan monumen. Museum Monumen Pangeran Diponegoro di Yogyakarta berisikan peninggalan peninggalan yang berkaitan dengan Pangeran Diponegoro.
Bahkan lahan tempat museum dibangun merupakan asli peninggalan Pangeran Diponegoro di abad XIX, sehingga sangat menarik untuk mengeksplor seisi museum. Koleksi unggulannya adalah tembok jebol, yang mana diyakini sebagai jalan bagi Pangeran Diponegoro untuk meloloskan diri dari kepungan Belanda. Yuk cari tahu koleksi lainnya yang tersimpan di dalam museum.
Sejarah Museum Monumen Pangeran Diponegoro
Berkat jasa jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Pangeran Diponegoro menerima berbagai penghargaan setelah kematiannya. Bahkan nama Diponegoro pun banyak digunakan sebagai nama jalan di berbagai kota di Indonesia. Bukan itu saja, ada juga universitas dan stadion yang menggunakan nama sama.
Agar generasi generasi muda mengetahui lebih dalam mengenai perjuangan Pangeran Diponegoro, sebuah monumen dan museum pun dibangun. Museum Monumen Pangeran Diponegoro tersebut dibangun di kediaman terakhir Pangeran Diponegoro, sebelum ditangkap oleh Belanda. Letaknya berada di sebelah kiri rumah dinas Karesidenan Kedu.
Pembangunan museum sekaligus monumen diprakarsai oleh Mayjen TNI Surono, kemudian Mayjen TNI Widodo melanjutkannya. Hingga dibentuk panitia persiapan perencanaan pelaksanaan pembangunan monumen pada tanggal 2 Juli 1968. Dengan persetujuan dari ahli waris Pangeran Diponegoro, museum (monumen) pun dibangun di tanah peninggalan tersebut.
Presiden Soeharto meresmikan monumen setelah tahap pertama bangunan induk telah selesai dibangun, tepat pada tanggal 9 Agustus 1969. Sedangkan museumnya sendiri baru diresmikan pada tanggal 11 Agustus 1977, bersifat memorial untuk mengenang Pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda saat sedang berunding.
Koleksi Museum Monumen Pangeran Diponegoro
✦ Tembok Jebol
Tembok jebol merupakan salah satu koleksi unggulan di Museum Pangeran Diponegoro. Diyakini bahwa tembok tersebut merupakan jalan yang digunakan oleh pasukan Pangeran Diponegoro untuk meloloskan diri dari kejaran Belanda, yang melakukan serangan pada tanggal 20 Juli 1825. Masyarakat percaya bahwa Pangeran Diponegoro menggunakan tangan kosong untuk menjebol tembok tersebut.
✦ Peninggalan Peninggalan Pangeran Diponegoro
Karena lahan ini dulunya merupakan tempat tinggal beliau, peninggalan peninggalan Pangeran Diponegoro disimpan dengan rapi di dalam museum. Seperti jubah dari kain santung dari Tiongkok yang sering digunakannya, cangkir cangkir yang dulu digunakan untuk minum teh, hingga seperangkat meja dan kursi jati yang memiliki bekas garukan kuku Pangeran Diponegoro.
✦ Kitab Taqrib
Di dalam Museum Monumen Pangeran Diponegoro, tersimpan pula Kitab Taqrib peninggalannya yang ditata rapi di dalam lemari kaca supaya kondisinya tetap terjaga dengan baik. Kita yang diterjemahkan oleh Kyai Mlangi dari Sleman ini berisikan tulisan arab gundul, hasil karya dari Kyai Nur Iman.
✦ Kereta Kepangeranan
Kereta kepangeranan yang tersimpan di dalam museum merupakan peninggalan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, sebagai duplikat milik Pangeran Diponegoro. Kereta kepangeranan tersebut diperoleh pada tahun 1971 dari Kraton Yogyakarta, kemudian disimpan di museum.
✦ Padasan dan Comboran
Padasan adalah tempayan air yang memiliki fungsi untuk menampung air, sehingga nantinya bisa digunakan untuk melakukan wudhu. Sedangkan comboran atau disebut juga komboran, adalah tempat makan serta minum yang digunakan untuk kuda kuda milik Pangeran Diponegoro. Dimana dalam Bahasa Jawa, ngombor artinya yaitu campuran pakan hewan.
✦ Lukisan Lukisan
Beberapa lukisan bernilai sejarah juga dipajang di dalam Museum Monumen Pangeran Diponegoro. Seperti lukisan karya Raden Saleh yang terkenal, menceritakan tentang penangkapan Pangeran Diponegoro. Kemudian lukisan penyerbuan Tegalrejo, yang menggambarkan Belanda membakar kediaman Diponegoro karena tidak berhasil menangkapnya.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum
Alamat Museum Pangeran Diponegoro ada di Jalan HOS Cokroaminoto TR III/430, Tegalrejo, DIY Yogyakarta. Dari Stasiun Tugu Yogyakarta jaraknya cukup dekat, bisa ditempuh dalam waktu 5 menit saja berkendara. Anda bisa mengarahkan kendaraan menuju ke timur, lurus saja saat bertemu persimpangan.
Kemudian masuk ke Jalan Pembela Tanah Air sampai belok kiri di pertigaan sebelum pom bensin. Setelah itu ikuti jalan yang ada sampai menemukan museum bersejarah ini. Rutenya mudah ditempuh dan jalannya sudah beraspal. Meskipun jalan sedikit sempit, namun cukup dilalui oleh berbagai macam kendaraan.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Museum Monumen Pangeran Diponegoro tidak benar benar memberlakukan tiket masuk bagi pengunjung. Sebab harga tiketnya sukarela, jadi anda bisa menyumbang berapa saja sebagai bentuk kontribusi perawatan museum.
Bagi yang ingin berkunjung, museum beroperasi hari Senin sampai dengan Jumat. Hari Senin-Kamis buka pukul 08.30 hingga 15.00 WIB, sementara khusus hari Jumat buka pukul 08.30 hingga 13.30 WIB. Jadi hari Minggu dan libur nasional tutup, kecuali ada reservasi terlebih dahulu.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Mengenal Sosok Pejuang Perang Jawa
Museum Diponegoro didirikan secara khusus untuk mengenang jasa jasa sosok pejuang perang Jawa tersebut. Di dalamnya tersimpan berbagai benda peninggalan beliau, serta sejarah perjuangannya. Sehingga pengunjung dapat mengenal lebih dalam pahlawan nasional yang memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo tersebut, putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono III.
2. Melihat Monumen Diponegoro
Gedung museum menempati bangunan bekas kediaman dari Pangeran Diponegoro bersama dengan keluarganya. Di tengah kompleks museum tersebut dibangun sebuah monumen yang menyatu dengan pendopo. Monumen Diponegoro ini adalah pahatan relief setinggi 4 meter dengan panjang 20 meter, menceritakan keadaan tempat tinggal sang pangeran hingga beliau tertangkap.
3. Berburu Foto
Selain melihat pameran koleksi di dalam Museum Monumen Pangeran Diponegoro dan monumen di kompleks museum, para pengunjung tidak boleh ketinggalan berburu foto di sini. Bangunan museum bergaya Jawa Limasan ini dapat menjadi spot foto ala vintage yang memukau. Dengan pintu masuk berupa semar tinandu dan sebuah bungalow, membuatnya semakin apik.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Fasilitas yang disediakan di Museum Diponegoro bisa dibilang standar. Fasilitasnya memang tidak serba lengkap, namun masih mampu memenuhi kebutuhan para pengunjung yang datang. Seperti area parkir luas bagi wisatawan yang membawa kendaraan sendiri hingga toilet di area museum.
Ada pula mushola bagi pengunjung muslim yang ingin melakukan ibadah. Area museum juga dilengkapi oleh bangunan pendopo Jawa yang memiliki gamelan, karena biasanya sering dipakai sebagai tempat untuk acara pernikahan. Sementara di sekeliling lapangan samping museum, sering dimanfaatkan oleh warga untuk jogging atau senam.
Saat museum sudah tutup di sore hari, biasanya banyak pedagang kaki lima yang akan berjualan di kawasan Museum Monumen Pangeran Diponegoro. Jadi anda bisa wisata kuliner setelah puas berkunjung dan melihat lihat koleksi museum. Selain itu, ada banyak warung dan restoran yang lokasinya juga tidak jauh dari museum.
Sebagai salah satu pahlawan nasional yang memiliki banyak jasa bagi kemerdekaan Indonesia, sudah sepatutnya para penerus bangsa menghargai jasa Pangeran Diponegoro dengan mengenal dan mengenang sosoknya. Dimana anda bisa lebih mengenal sosok beliau dengan berkunjung ke Museum Diponegoro yang ada di Yogyakarta ini. Yuk jadwalkan kunjungan ke museum.