Java Travel
No Result
View All Result
  • Home
  • Destinasi Sejarah
    • Benteng
    • Candi
    • Keraton
    • Wisata Religi
  • Lokasi Populer
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Yogyakarta
    • Sumatera
    • Kalimantan
  • Kontak
  • Write for Us
SUBSCRIBE
  • Home
  • Destinasi Sejarah
    • Benteng
    • Candi
    • Keraton
    • Wisata Religi
  • Lokasi Populer
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Yogyakarta
    • Sumatera
    • Kalimantan
  • Kontak
  • Write for Us
No Result
View All Result
Java History
No Result
View All Result

Museum Tanah dan Pertanian – Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Abd. Muththalib by Abd. Muththalib
Reading Time: 4 mins read
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: Pukul 09.00-16.00 WIB, Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.98, RT.01/RW.01, Gudang, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi

Museum Tanah dan Pertanian menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang tidak kalah menarik dari wisata lainnya di Kota Bogor. Museum yang berada tidak jauh dari pintu utama Kebun Raya Bogor tersebut, menjadi wisata edukatif yang berisikan berbagai informasi jenis tanah dan fosil batuan.

Sebagai sarana wisata edukasi, museum ini menunjukkan akan pentingnya pertanian di Indonesia. Sehingga dapat menginspirasi generasi muda untuk terlibat langsung dalam kegiatan agribisnis. Jadi berkunjung kemari adalah pilihan yang tepat bagi para kawula muda yang ingin berlibur sekaligus menambah ilmu. Penasaran apa saja koleksi yang ada di dalam museum ?

Daftar Isi

  • Sejarah Museum Tanah dan Pertanian
  • Koleksi Museum Tanah dan Pertanian
    • ✦ Jenis Jenis Tanah di Indonesia
    • ✦ Biota Tanah yang Sudah Diawetkan
    • ✦ Alat Produksi Pertanian
  • Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum
  • Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
  • Kegiatan yang Menarik Dilakukan
    • 1. Mempelajari Berbagai Jenis Tanah di Indonesia
    • 2. Memasuki Lorong Waktu Komoditas Pangan di Museum Tanah dan Pertanian
    • 3. Berburu Foto Instagramable
  • Fasilitas Wisata yang Tersedia

Sejarah Museum Tanah dan Pertanian

Sejarah Museum Tanah dan Pertanian
Photo by Achmad Farajallah / Google Maps

Museum ini dulunya merupakan laboratorium milik pemerintah Belanda, yang bernama ‘Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek’. Gedung laboratorium penelitian agrogeologi dan tanah ini didirikan sekitar tahun 1900-an, pada zaman pemerintahan Belanda di Indonesia sebagai bagian dari Lands Plantentuin atau Kebun Raya Bogor.

Di tahun 1942, laboratorium tersebut sempat berubah menjadi Bodemkundig Instituut. Namun namanya diubah menjadi Dozyoobu pada masa penjajahan Jepang. Nama Bodemkunding Instituut kembali digunakan ketika kemerdekaan Indonesia baru saja diproklamirkan.

Museum Tanah kemudian diresmikan pada tanggal 29 September 1988 oleh Balai Penelitian Tanah, bekerjasama dengan ISRIC (International Soil Reference and Information) Wageningen Belanda dan menempati gedung Bodemkundig Instituut. Museum ini didirikan dengan maksud sebagai sumber informasi mengenai sumber daya tanah, yang mampu mendukung pembangunan pertanian Indonesia.

Baca Juga:  Museum Sepuluh Nopember - Sejarah, Koleksi, Lokasi & Ragam Aktivitas

Museum Tanah sempat mengalami penutupan selama beberapa tahun, sampai pada tanggal 5 Desember 2017 diresmikan kembali di gedung yang sama setelah dilakukan renovasi. Dan di tahun 2019, Museum Pertanian di bagian belakang diresmikan oleh Kementerian Pertanian, melengkapi Museum Tanah yang sudah dibuka terlebih dahulu untuk masyarakat umum.

Rekomendasi

Museum Zoologi Bogor – Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Museum Nike Ardilla – Sejarah, Koleksi & Ragam Aktivitas

Candi Batujaya – Sejarah, Daya Tarik, Lokasi & Ragam Aktivitas

Koleksi Museum Tanah dan Pertanian

Koleksi Museum Tanah dan Pertanian
Photo by Yossi Putra / Google Maps

✦ Jenis Jenis Tanah di Indonesia

Museum yang ada di dekat pintu masuk Kebun Raya Bogor ini terbagi menjadi dua gedung, yaitu Museum Tanah di bagian depan dan Museum Pertanian di bagian belakang. Museum Tanah menyimpan jenis jenis tanah yang ada di Indonesia. Para pengunjung dapat melihat deretan jenis tanah yang berasal dari Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi, dan masih banyak lagi. Lengkap dengan nama tanahnya sampai klasifikasinya.

✦ Jenis Jenis Batu

Selain jenis jenis tanah di Indonesia, di Museum Tanah juga tersimpan koleksi berbagai jenis batu yang tersusun rapi. Saat masuk ke dalam museum, pengunjung akan langsung disambut oleh kayu yang telah menjadi fosil, bahkan sudah berwujud layaknya batu yang begitu keras.

✦ Biota Tanah yang Sudah Diawetkan

Koleksi di Museum Tanah semakin lengkap dengan biota tanah yang sudah diawetkan. Seperti capung, kumbang, aneka jenis kupu kupu, dan berbagai macam biota tanah lainnya yang sudah diawetkan. Masing masing sudah ada penjelasannya, jadi anda dapat mengenali setiap biota yang ada.

✦ Alat Produksi Pertanian

Di Museum Pertanian yang terdiri atas tiga lantai, anda bisa menemukan koleksi alat produksi pertanian. Mulai dari alat alat pertanian sebelum bangsa Belanda datang, di zaman VOC menjajah, zaman penjajahan Jepang, hingga saat ini. Alat produksi pertanian yang diprediksi akan digunakan di masa mendatang juga ada di bagian lantai tiga museum, contohnya drone pestisida nabati ramah lingkungan.

Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum

Alamat Museum Tanah Pertanian
Photo by Barr Rrac / Google Maps

Museum Tanah dan Pertanian beralamatkan di Jalan Ir. H. Juanda No. 98, Gudang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Letak museum berada tidak jauh dari pintu masuk Kebun Raya Bogor. Dari Stasiun Bogor, jarak tempuh ke museum kurang lebih 3,8 kilometer. Sehingga anda yang naik kereta api dari luar daerah bisa dengan mudah mencapai museum.

Baca Juga:  Museum Sri Baduga - Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Sementara dari Terminal Baranangsiang berjarak 1,1 kilometer dan dari Alun Alun Empang Bogor berjarak sekitar 4,4 kilometer. Lokasinya termasuk sangat strategis karena berada di tengah kota. Selain itu akses jalannya mudah dan sudah mulus, sehingga dapat dilalui oleh berbagai macam kendaraan.

Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah

Bagi anda yang ingin berkunjung dan melihat lihat koleksi di dalam Museum Tanah dan Pertanian, tidak perlu merogoh kocek dalam. Pasalnya para pengunjung yang masuk ke dalam museum tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis. Lain cerita apabila anda ingin sekaligus berkunjung ke Kebun Raya Bogor yang ada di depan museum.

Jadi anda hanya perlu membayar biaya parkir jika datang menggunakan kendaraan pribadi. Tarif parkir yang berlaku standar, yakni Rp. 2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5.000 untuk kendaraan roda empat. Museumnya sendiri dibuka pada hari senin hingga Jumat mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00, jadi pastikan anda berkunjung di waktu operasionalnya tersebut.

Kegiatan yang Menarik Dilakukan

Aktivitas Menarik di Museum Tanah Pertanian
Photo by Eko Budi Utomo / Google Maps

1. Mempelajari Berbagai Jenis Tanah di Indonesia

Di Museum Tanah dan Pertanian, tepatnya di bagian Museum Tanah, anda bisa mempelajari berbagai jenis tanah di Indonesia. Di bagian kanan ruang museum bahkan terdapat peta Indonesia yang ukurannya sangat besar. Peta sumber daya tanah tersebut menggambarkan pemetaan jenis tanah yang ada di dalam negeri. Anda pun bisa melihat bagaimana proses pembentukan tanahnya.

2. Memasuki Lorong Waktu Komoditas Pangan di Museum Tanah dan Pertanian

Meski Museum Tanah dan Pertanian merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, namun konsep yang ditawarkan sedikit berbeda. Dimana terdapat empat galeri utama yang telah ditata sedemikian rupa di Museum Pertanian. Anda akan dibawa memasuki lorong waktu komoditas pangan di Museum Pertanian ini.

Di lantai 1 terdapat diorama sejarah komoditas pangan dan peradabannya, kemudian di lantai 2 anda akan menemukan galeri perkembangan pertanian Indonesia dari masa ke masa, dan lantai 3 menyimpan galeri pertanian masa depan serta lumbung pangan dunia 2045. Selain itu, terdapat galeri peternakan di gedung D yang menjadi spot edukasi dengan visualisasi yang menarik.

Baca Juga:  15 Tempat Bersejarah di Bandung yang Menarik Dikunjungi

3. Berburu Foto Instagramable

Sejarah komoditas pangan dan peradaban yang menyertainya di Museum Tanah dan Pertanian disajikan dalam bentuk diorama yang begitu menarik. Sehingga area tersebut seringkali dijadikan sebagai spot foto Instagramable bagi para pengunjung. Ada banyak zona Instagramable di dalam museum yang pastinya akan menggugah anda untuk terus berfoto.

Fasilitas Wisata yang Tersedia

Fasilitas di Museum Tanah Pertanian
Photo by Konten Random Official / Google Maps

Fasilitas yang disediakan di dalam Museum Tanah dan Pertanian termasuk cukup memadai, apabila berkaca pada museum secara umum. Apalagi Museum Pertanian yang baru diresmikan pada tahun 2019, dibuat dengan konsep yang lebih kekinian. Di lantai 2 museum bahkan terdapat area coffee corner, dimana pengunjung bisa mencicipi produk kopi dan teh dari berbagai daerah di Indonesia.

Selebihnya, fasilitas yang disediakan tidak jauh berbeda dari museum lainnya. Di bagian depan ada tempat untuk menuliskan buku tamu dan penitipan barang bawaan, tempat sampah, hingga toilet. Selain itu, pengunjung akan mendapat fasilitas pemutaran video pendek yang menyajikan perkembangan teknologi peternakan.

Siapa yang mau berwisata sambil menambah wawasan gratis ? Jika anda salah satunya, Museum Tanah dan Pertanian adalah pilihan yang pas. Karena tempatnya ada di depan pintu masuk Kebun Raya Bogor, anda bisa sekaligus melepas penat di sana. Di dalam museumnya sendiri anda bisa belajar mengenai berbagai macam jenis tanah di Indonesia, serta perkembangan pertanian di tanah air.

Tags: Wisata Museum
ShareTweetSend

Related Posts

Sejarah Wisata Museum Zoologi

Museum Zoologi Bogor – Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Harga Tiket: Rp 14.000, Jam Operasional: Pukul 07.30–16.30 WIB, Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.9, Paledang, Kec. Bogor Tengah, Kota...

Koleksi di Museum Nike Ardilla

Museum Nike Ardilla – Sejarah, Koleksi & Ragam Aktivitas

Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: Pukul 11.00-15.00 WIB, Alamat: Jl. Aria Utama No.5, Cipamokolan, Kec. Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat;...

4 Museum Batik di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

4 Museum Batik di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Anda bisa bangga menjadi orang Indonesia. Karena negara ini diberkahi tidak hanya dengan sumber daya alamnya yang kaya, tetapi juga...

Museum Fosil Sangiran - Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Museum Fosil Sangiran – Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Harga Tiket: Rp 8.000, Jam Operasional: 10.00-16.00 WIB, Alamat: Kebayanan II, Desa Krikilan, Kec. Kalijambe, Kab. Sragen, Jawa Tengah; Map: Cek...

Museum Taman Prasasti - Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Museum Taman Prasasti – Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 09.00-15.00 WIB, Alamat: Jl. Tanah Abang, Petojo Selatan, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI...

Museum Seni Rupa dan Keramik - Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Museum Seni Rupa dan Keramik – Sejarah, Koleksi, Tiket & Ragam Aktivitas

Harga Tiket: Rp 2.000, Jam Operasional: 09.00-15.00 WIB, Alamat: Jl. Pos Kota, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, DKI...



Populer

  • Candi Dermo - Sejarah, Daya Tarik, Lokasi & Ragam Aktivitas

    Candi Dermo – Sejarah, Daya Tarik, Lokasi & Ragam Aktivitas

    5 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gedung Indonesia Menggugat – Sejarah, Daya Tarik, Lokasi & Ragam Aktivitas

    2 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Tempat Bersejarah di Bandung yang Menarik Dikunjungi

    3 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keraton Kaprabonan – Sejarah, Daya Tarik, Lokasi & Ragam Aktivitas

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Candi di Jogja yang Paling Cantik & Wajib Dikunjungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About Us
  • Contact
  • Privasi
  • S & K

© 2022 Java History.

No Result
View All Result
  • Home
  • Destinasi Sejarah
    • Benteng
    • Candi
    • Keraton
    • Wisata Religi
  • Lokasi Populer
    • DKI Jakarta
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Yogyakarta
    • Sumatera
    • Kalimantan
  • Kontak
  • Write for Us

© 2022 Java History.