Monumen Pers Nasional di Surakarta mengajak Anda menapaki lorong sejarah dengan koleksi yang mengesankan, lokasi yang megah, dan ragam aktivitas yang mendalam, merayakan peran pers dalam membentuk cerita gemilang bangsa.
Harga Tiket: Rp 7.000, Jam Operasional: 08.00-15.00 WIB, Alamat: Jl. Gajahmada No.59, Timuran, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Jika berbicara tentang Surakarta, maka pasti hal yang pertama kali di pikiran anda adalah keraton. Namun pada kenyataannya, ada banyak wisata yang ada di lokasi ini. Mulai dari alam hingga untuk kebutuhan edukasi. Salah satu wisata edukasi yang paling terkenal adalah Monumen Pers Nasional. Penasaran lebih lengka dengan wisata ini? Berikut kutipannya.
Sejarah Monumen Pers Nasional
Sebelum membahas lebih dalam lagi, kini ada kalanya anda harus tahu sejarah dari berdirinya bangan monumen pers ini. Bangunan ini mulai dibangun sekitar tahun 1918 yang didasarkan atas permintaan dari Mangkunegara VII, atau seorang Pangeran Surakarta, yang dulunya digunakan sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan.
Setelah beberapa tahun kemudian, sekitar tanggal 9 Februari tahun 1946, para Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI mulai dibentuk di gedung ini.
Pada saat pendudukan Jepang di area Hindia Belanda, gedung yang megah ini dijadikan sebagai klinik perawatan tentara, yang pada akhirnya Monumen Pers Nasional dahulu menjadi kantor Palang Merah Indonesia pada masa PNI.
Tidak lama kemudian, seorang tokoh yang bernama Tahsin menyarankan untuk mendirikan yayasan untuk menaungi Museum Pers setelah jangka waktu 15 tahun, yayasan ini mulai mendirikan museum fisik dan museum megah ini mulai di resmikan sekitar 1973 kemudian disumbangkan pemerintah tahun 1977. Lali di tahun 2012, museum ini digunakan untuk tempat pariwisata pendidikan.
Demi usaha menarik pengunjung, maka pihak museum ini mulai mengadakan serangkaian kompetisi pada di tahun 2012 serta 2013, yang di dalamnya termasuk berbagai kontes fotografi.
Tidak berhenti disitu, anda juga bisa melihat pameran keliling di berbagai kota seperti Yogyakarta dan Magelang. Dengan begitu, Monumen Pers Nasional ini dikunjungi 26.249 orang dan terus meningkat
Koleksi Monumen Pers Nasional
Asal anda tahu, pada musim ini mempunyai banyak koleksinya menarik. Salah satunya juga meliputi teknologi komunikasi serta adanya teknologi reportase, mulai dari penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon dan kentongan besar.
Pada bagian ruang pertama akan dihiasi berbagai pahatan kepala dari berbagai tokoh penting dalam dunia jurnalis. Misalnya Tirto Adhi Soerjo dan lainnya.
Bila anda mengunjungi bagian belakang ruang depan yang utama terdapat sekitar enam diorama yang telah menggambarkan komunikasi serta pers sepanjang sejarah Indonesia. Untuk diorama yang pertama akan memperlihatkan berbagai bentuk komunikasi serta berita pra kolonial. Kemudian diorama kedua Monumen Pers Nasional akan memperlihatkan pers di era kolonial.
Diorama yang ketiga akan menggambarkan sebuah pers pada masa pendudukan Jepang, sedangkan untuk bagian keempat ini akan menggambarkan pers yang ada pada masa Revolusi Nasional, termasuk pembentukan PWI. Bagian diorama kelima akan menunjukkan keadaan pers yang yang telah disensor oleh pemerintahan orde baru. Dan diorama terakhir menunjukkan pers setelah era Reformasi.
Museum pers ini juga mempunyai artefak dari berbagai zaman. Yang paling terkenal adalah mesin ketik Underwood punya Bakrie Soeraatmadja, jurnalis Sipatahoenan yang berasal dari Bandung, baju yang dimiliki Hendro Subroto.
Tidak ketinggalan, anda juga akan melihat perlengkapan parasut Trisnojuwono saat serang meliput gerhana matahari. Pada Monumen Pers Nasional juga ada artefak Mochtar.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Jika anda ingin datang dan mengunjungi kawasan wisata yang satu ini, maka lokasi lengkapnya ada di Jalan Gajah Mada, daerah Ketelan Bandar sari. Atau lebih lengkapnya ada di wilayah Surakarta Jawa Tengah.
Kawasan wisata ini banyak dikunjungi wisatawan, sebab ia berada pada lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua, empat dan lebih.
Apabila anda ingin datang ke lokasi ini dari Kota Surakarta, maka bisa langsung mengikuti arah lokasi yang sudah disediakan. Sebab sejak berada di wilayah Surakarta, anda bakal dimudahkan dengan adanya penunjuk jalan. Namun jika masih bingung, anda bisa langsung memilih menggunakan penunjuk navigasi pada gawai anda.
Harga Tiket Masuk Monumen
Tempat wisata Monumen Pers Nasional yang satu ini sama dengan destinasi lainnya. Dimana setiap wisata pasti memiliki jam operasional. Umumnya dia bakal beroperasi setiap hari dengan jam operasional mulai pukul 8 pagi hingga 3 sore. Waktu untuk wisata yang satu ini akan menggunakan zona waktu setempat atau ikut Jakarta atau waktu Indonesia Barat.
Bila anda ingin datang berwisata dengan budget yang murah, maka dengan datang ke destinasi wisata ini menjadi solusi yang tepat. sebab jika berwisata di daerah ini baka dibandrol dengan harga yang murah. Bagi anda sebagai pengunjung lokal, maka anda bakal di jual dengan harga yang terjangkau, yaitu sekitar 5 ribu rupiah di hari biasa.
Bagi anda yang datang di monumen ini pada saat weekend, maka harga tiket yang ditawarkan hanya sekitar 7 ribu rupiah saja. Harga ini berbeda dengan pengunjung yang berasal dari luar negeri. Dan harga yang diberikan belum termasuk untuk biaya parkir yang di bandrol dengan harga 2 ribu untuk roda dua, dan 5 ribu untuk roda empat.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung
✦ Melihat Berbagai Artefak
Perlu untuk diketahui, pada lokasi ini anda bisa melihat berbagai macam artefak yang ada sejak zaman dahulu kala. Artefak yang paling terkenal adalah adanya mesin ketik jenis Underwood milik tokoh Bakrie Soeraatmadja, dan adanya peninggalan bersejarah dari jurnalis Sipatahoenan asal Bandung.
Tidak ketinggalan, di Monumen Pers Nasional anda juga bisa menyaksikan artefak baju yang dipunyai oleh Hendro Subroto. Tidak hanya itu, anda juga bisa melihat berbagai macam perlengkapan parasut dari tokoh Trisnojuwono saat sedang meliput gerhana matahari pada zaman itu. Artefak lainnya juga ada yang berasal dari Mochtar Lubis.
✦ Menyaksikan Berbagai Teknologi Komunikasi
Tidak ketinggalan, anda juga bisa menyaksikan teknologi komunikasi reportase dengan berbagai jenis mulai dari penerbangan, alat pemancar, mesin ketik telepon serta adanya kentongan besar. Pada bagian ruang pertama anda akan dihiasi berbagai macam pahatan kepala dari berbagai tokoh penting yang ada dalam dunia jurnalis. Misalnya Tirto Adhi Soerjo dan masih banyak yang lainnya.
✦ Pameran Peninggalan Pers
Peninggalan pers di Monumen Pers Nasional, anda juga bisa anda lihat dengan melihat berbagai macam diorama. Pada diorama tersebut anda bakal diperlihatkan dengan adanya pers pada masa penduduk Jepang.
Anda juga akan diperlihatkan menggambarkan pers yang ada sejak masa Revolusi Nasional, termasuk adanya pembentukan PWI. Dan yang terakhir menunjukkan pers setelah Reformasi.
✦ Mengabadikan Foto
Jangan salah, anda juga bisa mengabadikan foto yang unik serta instagramable. Sebab di area tersebut banyak ditemukan spot foto yang menarik. Tidak hanya itu, bagi anda yang berada di dalam area monumen, maka di sana masih dibebaskan untuk mengabadikan momen yang ada di dalamnya.
Objek Wisata Dekat Monumen Pers Nasional
Benteng Vandenberg
Wisata dekat monumen yang pertama ada Benteng Vastenburg adalah salah satu peninggalan Belanda, yang kini berlokasi di daerah Gladak, Surakarta. Benteng yang satu ini mulai direnovasi sekitar tahun 2014. Arsitektur yang ada dalam bentang ini sangat kental dengan nuansa Eropa. Benteng Vastenburg ini dulunya merupakan garnisun dari pasukan Belanda, sehingga sangat bersejarah.
Museum Keris Nusantara
Kedua ada Museum Keris Nusantara yang ada di lokasi Bhayangkara Nomor 2, Sriwedari. Museum ini kental dengan nuansa Jawa, karena adanya berbagai jenis keris, dan senjata tradisional lainnya.Bangunan Museum Keris ini terdiri dari empat lantai. Untuk yang pertama terdapat papan informasi di lantai pertama.
Naik ke dua yang merupakan literasi perkerisan, disini pengunjung bisa memperoleh banyak berbagai informasi tentang keris. Dan wisata dekat Monumen Pers Nasional yang lantai tiga ini anda bakal bisa melihat berbagai macam proses dari pembuatan keris erha berbagai hal yang berkaitan dengan keris. Terakhir, untuk lantai keempat bisa digunakan sebagai kawasan untuk menyimpan koleksi keris.
Keraton Surakarta Hadiningrat
Kawasan wisata ketiga ada Keraton Kasunanan Surakarta yang terletak di Baluwarti, Pasar Kliwon. Tempat tinggal wisata ini banyak menyimpan sejarah. Pada kompleks keraton juga terdapat museum dengan berbagai macam peninggalan Kasunanan, mulai dari benda antik,, gamelan, senjata pusaka, hingga perlengkapan anggota Keraton.
Museum Radya Pustaka
Wisata terakhir di sekitar Monumen Pers adalah Museum Radya Pustaka. Untuk lokasinya tidak jauh dari Taman Sriwedari, atau lebih tepatnya ada di Jalan Slamet Riyadi. Bangunan ini memiliki saksi sejarah pengarsipan bagi daerah Surakarta. Museum Radya Pustaka ini memiliki koleksi yang unik, mulai dari berbagai macam pusaka adat, arca, wayang kulit, dan lainnya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas adalah bahwa kawasan Monumen Pers Nasional ini dulunya merupakan tempat biasa yang pada akhirnya diserahkan pada pemerintah untuk dijadikan monumen nasional dalam bidang pers. Ada banyak hal yang bisa anda lakukan di sana, mulai dari Melihat Artefak, Menyaksikan Teknologi Komunikasi dan Pameran Peninggalan Pers, serta berfoto.