Harga Tiket: Rp 2.500, Jam Operasional: Pukul 09.00-16.00WIB, Alamat: Jl. Raya Pd. Gede, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta; Map: Cek Lokasi |
Sebagai bangsa yang besar dan menanamkan ideologi untuk terus mencintai tanah air Indonesia, maka mengerti kisah sejarah juga jadi bagian yang begitu penting. Salah satu bukti sejarah yang sampai kini masih terjaga adalah Museum Lubang Buaya di Jakarta Timur. Pada museum ini, terdapat banyak benda peninggalan sebagai saksi bisu atas kehebatan Jenderal besar TNI.
Untuk mengenal lebih jauh tentang museum yang satu ini, berikut adalah penjabaran singkat mengenai museum ini.
Sejarah Museum Lubang Buaya

Jika menelisik pada sejarah, maka tempat ini tepat berada di daerah Pondok Gede. Lebih tepatnya terletak di kawasan bernama Lubang Buaya.
Museum ini pertama kali diresmikan oleh Presiden kedua Indonesia, yaitu bapak Soeharto. Dibangun pada lahan seluas 15 hektar dan tepatnya 2 tahun setelah kejadian G30S, yakni pada 1967.
Seperti namanya, museum ini dibangun untuk mengingat sejarah mengenai pemberontakan yang dilakukan oleh gerakan G30S. Ketika tragedi itu terjadi, kawasan Lubang Buaya dikenal sebagai markas besar dari gerakan G30S.
Sebelum dikenal sebagai tempat bersejarah, Lubang Buaya juga menyimpan fakta lain. Yaitu penyebutan nama Lubang Buaya berasal dari keyakinan warga jika di daerah sekitar, dahulu berkeliaran banyak buaya putih.
Warga percaya jika para buaya putih yang berkeliaran tersebut bukanlah buaya biasa. Sehingga pada kemudian hari, daerah ini dinamakan dengan penyebutan yang diucapkan oleh warga.
Koleksi Museum Lubang Buaya

Bagi pengunjung yang ingin melakukan wisata sejarah di Lubang Buaya. Jangan sampai melewatkan berbagai koleksi yang ada di dalam museum ini.
✦ Foto Bersejarah
Ada banyak koleksi foto bersejarah yang dipajang pada dinding dan beberapa sudut di bagian tertentu museum. Pengunjung bisa melihat dan mengikuti jejak dari peninggalan sejarah tersebut.
Koleksi foto-foto yang ada di museum ini tentu memiliki kejadian tersendiri dibaliknya. Hal tersebut dapat membuat pengunjung lebih memahami dan mengerti tentang sejarah bangsa.
✦ Diorama Bercerita
Di museum ini juga terdapat banyak diorama yang menceritakan kisah tentang pemberontakan G30S yang pernah terjadi. Diorama tersebut dibuat untuk mengingatkan pengunjung tentang kepedihan yang dialami oleh para pejuang.
Pengunjung bisa ikut melihat kilas balik cerita dari pemberontakan G30S. Juga bagaimana para pejuang telah membebaskan bangsa Indonesia dari Ideologi tersebut.
✦ Pakaian dan Baju
Maksud dari pakaian yang jadi koleksi museum adalah pakaian yang dahulu dikenakan oleh para Jenderal. Dengan adanya koleksi tersebut, pengunjung bisa lebih berempati dan bersimpati terhadap korban.
Pakaian-pakaian tersebut ditata rapi dalam bingkai dan figura museum. Pengunjung dapat melihatnya pada bagian dalam gedung museum.
✦ Sumur Tua di Museum
Sumur ini dahulu menjadi saksi bisu dari kekejaman G30S atas perlakuan mereka terhadap para Jenderal. Sumur yang jadi tempat penampungan tubuh korban dapat pengunjung temui di bagian belakang museum.
Saat ini, sumur telah dipugar dengan pagar yang membentengi bagian dalam. Sehingga pengunjung dapat lebih merasa aman ketika melakukan perjalanan di sekitar sumur.
✦ Dapur Bersejarah
Dapur yang pernah digunakan oleh anggota G30S untuk memasak dan menyantap makanan ini juga menjadi koleksi dari museum. Dahulu dapur ini adalah rumah milik seorang warga.
Namun karena ancaman dari anggota G30S, warga tersebut harus merelakan rumahnya diubah menjadi dapur. Warga tersebut sering menemui keadaan rumah sudah tidak lagi tertata tiap kali pulang dari bekerja.
✦ Kompleks Paseban
Museum ini masih terletak di sekitar Museum Lubang Buaya, yang kemudian juga diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai koleksi museum. Kompleks Paseban tentu menyimpan banyak cerita.
Diantaranya adalah pernah dijadikan sebagai rapat persiapan dan perencanaan penculikan para Jenderal. Kompleks ini menjadi penting karena begitu banyak rekam jejak sejarah yang pernah terjadi didalamnya.
✦ Pos Perencanaan
Tempat ini dahulu pernah diubah menjadi sebuah pos perencanaan oleh Kolonel Untung ketika mengatur siasat penculikan para Jenderal. Pos ini sebenarnya adalah milik warga lokal yang direbut begitu saja.
Kini pos tersebut dibuat menjadi saksi bisu dari sejarah kekejaman gerakan G30S. Pengunjung dapat mengunjungi tempat ini ketika melakukan wisata sejarah di daerah sekitar museum.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum

Pengunjung yang ingin datang ke Museum Lubang Buaya bisa menggunakan berbagai moda transportasi. Bagi pengunjung yang datang dari dalam kota, bisa memanfaatkan kendaraan roda dua dan empat.
Sedangkan bagi pengunjung yang datang dari luar kota, bisa menggunakan moda transportasi seperti kereta api dan pesawat. Waktu pemberangkatan tergantung dari stasiun dan bandara lokal.
Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum seperti bus dan angkot agar bisa sampai. Pemerintah juga mengadakan moda transportasi bus wisata yang dapat membawa pengunjung tiba di museum yang ada di DKI Jakarta ini.
Bagi pengunjung yang datang menggunakan kendaraan umum, pengunjung bisa menuju rute Cawang hingga Pinang Ranti. Lalu pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju kawasan daerah Asem Nirbaya.
Selanjutnya pengunjung harus melakukan perjalanan ke SMPN 272. Setelah sampai di daerah tersebut, pengunjung akan melihat tanda markah jalan yang mengarahkan pengunjung ke museum.
Untuk pengunjung yang datang dengan moda kereta api, pengunjung bisa naik dari stasiun terdekat. Lalu kemudian turun di stasiun Lubang Buaya, dan jalan sebentar hingga menemukan titik bernama jalan Lubang Buaya nomor 6A.
Nah, bagi pengunjung yang datang menggunakan kendaraan pribadi. Pengunjung bisa memanfaatkan aplikasi seperti Google Maps untuk bisa datang ke tempat ini. Selain itu, tanda markah jalan juga tersedia di banyak titik. Sehingga lebih memudahkan pengunjung untuk bisa sampai.
Harga Tiket Masuk Wisata Sejarah
Kawasan Museum Lubang Buaya mematok harga sebesar Rp 2.500,00 untuk tiap pengunjung yang datang. Selain itu, pengunjung juga harus merogoh kocek ketika datang menggunakan kendaraan pribadi.
Biaya parkir untuk kendaraan roda dua adalah sebesar Rp.2.000,00. Sedangkan untuk roda empat berkisar antara Rp 5.000,00 hingga Rp 8.000,00 per kendaraan.
Jika pengunjung ingin membeli buku panduan ketika masuk ke dalam museum. Maka pengunjung harus menambah biaya sebesar Rp 15.000,00 per pengunjung.
Biaya itu adalah untuk buku yang diedarkan untuk membantu pengunjung. Tujuannya adalah agar pengunjung tidak tersesat, dan juga bisa mengetahui secara lebih rinci mengenai seluk beluk museum.
Biaya lain seperti kamar mandi umum tidak dipungut. Pengunjung bebas menggunakan kamar mandi yang ada di dalam museum.
Selain biaya masuk dan berbagai biaya lain, pengunjung juga harus memperhatikan waktu buka museum. Museum ini buka pada jam 9 pagi hingga 4 sore dari hari Selasa sampai Minggu.
Sedangkan pada hari Senin, museum ini tutup untuk pemeliharaan. Namun pengunjung tetap bisa menikmati wisata di museum pada hari besar, sebab museum ini tidak tutup pada waktu tersebut.
Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Banyak kegiatan menarik yang dapat pengunjung lakukan di Museum Lubang Buaya. Diantaranya seperti melihat rekam jejak sejarah, dan juga berswafoto ria.
1. Melihat Rekam Jejak Sejarah
Karena memiliki koleksi yang cukup banyak, maka museum ini juga dapat dijadikan sebagai tempat rekam jejak. Sebab pengunjung akan melihat cerita dari masa lalu yang masih terekam hingga kini.
Selain itu, pengunjung juga bisa lebih mengerti tentang kejadian saat itu. Sehingga diharapkan pengunjung bisa mencintai tanah air Indonesia dengan lebih baik.
2. Berkeliling Bangunan Museum Lubang Buaya
Pengunjung bisa melakukan wisata ketika datang ke museum cantik ini dan berkeliling di sekitar. Karena dibangun pada lahan luas, maka pengunjung dapat melihat banyak sudut pandang.
Pengunjung juga bisa berkeliling ke daerah kompleks yang masih berada di lingkup museum. Pengunjung tidak akan dibuat bosan dengan pemandangan dari daerah sekitar.
3. Memotret Koleksi
Ketika berada di dalam museum, pengunjung bisa memotret berbagai koleksi yang ada di dalam. Pengunjung dapat memotret objek tertentu yang ada di sisi gedung.
Pengunjung juga bisa memotret koleksi yang berada di luar gedung. Karena sumur dan dapur berada di bagian luar, membuat pengunjung bisa menghasilkan foto dari berbagai sudut kamera.
4. Berswafoto Ria
Selain memotret objek dan koleksi yang ada di dalam Museum Lubang Buaya. Pengunjung juga bisa melakukan swafoto bersama teman atau orang terkasih.
Banyak spot yang mampu mendukung kegiatan pengunjung untuk berfoto ria. Pengunjung dapat memilih salah satu dari sekian banyak bagian gedung guna dijadikan sebagai latar belakang.
5. Belajar Sejarah
Belajar sejarah dari langsung dari tempat kejadian kejadian berlangsung, mampu membangkitkan momen spesial. Sebab pengunjung yang biasa hanya dapat melihat dari internet atau televisi, sudah bisa langsung melihat ke museum.
Dengan buku yang tersedia di depan pintu masuk museum. Pengunjung bisa membaca dan menjelajahi kisah sejarah pada museum ini secara langsung dan lebih dalam.
Objek Wisata Terdekat dari Museum Lubang Buaya

Jika pengunjung belum merasa puas setelah berkunjung ke Museum Lubang Buaya. Lalu ingin melanjutkan wisata ke tempat lain, maka pengunjung tidak perlu merasa khawatir.
Sebab di daerah sekitar museum, terdapat banyak tempat wisata lokal. Diantaranya adalah Taman Burung dan Taman Legenda Keong Emas.
1. Taman Burung Cipayung
Taman ini terletak tak jauh dari Jalan Cipayung dan memiliki banyak koleksi satwa indah. Jenis burung yang tinggal di taman ini dibagi menjadi unggas dan jenis burung liar.
Pengunjung bisa melakukan wisata di taman burung Cipayung pada awal pekan. Sebab pada akhir pekan taman ini akan ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
2. Taman Legenda
Taman yang satu ini berada tak jauh dari museum, sehingga memudahkan akses pengunjung untuk datang. Memiliki berbagai wahana edukatif dan juga menantang, tentu tidak boleh pengunjung tinggalkan.
Taman ini cocok untuk usia anak-anak hingga remaja. Sebab wahana yang ada di dalam taman memang dibuat khusus untuk mengajari anak tentang petualangan.
3. Museum Listrik
Jika pengunjung ingin melihat bagaimana proses bangunan listrik tercipta, maka tempat ini tepat untuk pengunjung datangi. Museum ini memiliki berbagai koleksi yang berhubungan dengan listrik dan energi.
Pengunjung tidak akan dibuat bosan oleh pemandangan dari sekitar museum. Sebab daerah ini terkenal asri dan indah.
Itulah beberapa kegiatan, koleksi, dan juga tempat wisata yang berada di sekitar Museum Lubang Buaya. Kita wajib bersyukur dan berbahagia dengan adanya museum ini, sebab tempat tersebut mampu membuat kita kembali mengingat sejarah.