Candi Angin adalah reruntuhan yang terletak di Kabupaten Jepara, yang masih menyimpan misteri tentang siapa pendirinya dan dari zaman apa candi tersebut berasal.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Dudakawu, Kec. Kembang, Kab. Jepara, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Candi Angin kini merupakan tempat tujuan wisata bersejarah yang terletak di Jepara yang bisa Anda kunjungi. Candi ini cukup unik dan menyimpan segudang pertanyaan bagi pengunjungnya. Tentunya ini disebabkan bentuk candi yang tidak seperti pada umumnya.
Tapi di tempat tersebut terkenal dengan pemandangan alam yang sangat luar biasa indah untuk dinikmati. Kesejukan yang dirasakan saat menuju Candi ini membuat kalian takjub! Saat mendekati tempat ini, kalian akan melihat bentuk candi yang terbuat dari sebuah reruntuhan dengan suasana yang khas dari tempat tersebut.
Meskipun jauh dari bentuk normal candi pada umumnya, candi ini seringkali digunakan sebagai meminta permohonan saat bulan Suro hingga Maulud! Wah cukup menarik yah!
Sejarah Candi Angin di Jepara


Candi Angin ini adalah sebuah reruntuhan yang bertumpuk hingga membentuk sebuah candi. Candi ini menurut para penelitian sudah berdiri sebelum Candi Borobudur dan termasuk peninggalan Kerajaan Kalingga. Terdapat juga beberapa anggapan yang mengatakan bahwa candi ini buatan manusia purba. Hal ini disebabkan tidak adanya ornamen baik Hindu maupun Buddha pada candi tersebut.
Tidak seperti candi-candi yang sudah cukup terkenal di Indonesia, candi ini memiliki bentuk unik berupa tumpukan batu-batu andesit dan berbentuk menumpuk atau berundak-undak. Tidak hanya itu, terdapat undakan tertinggi yang seperti mengisyaratkan struktur kehidupan pada manusia. Tentunya candi ini sangat menarik dan wajib untuk kalian kunjungi.
Tidak ada yang tahu secara jelas asal mula terbentuknya candi ini. Penamaan candi tersebut juga dibuat oleh masyarakat didasari dari letaknya yang berada di ketinggian, dengan angin yang cukup kencang menerpa tumpukan batu ini, tapi masih tetap kokoh hingga saat ini.
Legenda setempat dari zaman dahulu mengatakan bahwa Candi Angin di Jepara didirikan sebagai tempat pemujaan kepada dewa angin. Pada pewayangan, Dewa Angin ini dengan nama yaitu Dewa Bayu. Selain itu, dipercaya bahwa pada Candi ini terdapat sebuah pusaran angin yang tepat berada pada lubang Candi ini.
Dipercaya juga masih ada bangunan lain yang tersembunyi di bawah gundukan tanah yang ditutupi candi. Tentunya beragam kepercayaan datang, karena belum jelas asal dari candi tersebut.
Candi tersebut seringkali dijadikan sebagai tempat permohonan ramai dikunjungi saat bulan Suro dan Maulud. Hal ini dipercaya bahwa permohonan ini di Candi ini sering dikabulkan. Masyarakat yang telah dikabulkan doanya akan kembali lagi ke candi tersebut dengan membawa ketupat dan lepet untuk dijadikan sebagai tanda terima kasih dan rasa syukur.
Legenda Candi


Dikisahkan bahwa Candi Angin dan Candi Bubrah muncul dari kisah mistis yang memikat. Legenda mengatakan bahwa Resi Wigotoyoso tiba di Desa Tempur dan dengan kekuatan mistisnya, ia membuat candi.
Seolah memiliki kehendak sendiri, batu-batu besar bergerak tanpa disentuh, merangkai diri mereka menjadi struktur megah yang kini dikenal sebagai Candi Angin dan Candi Bubrah – sebuah fenomena ajaib yang menantang penjelasan logis dan mengundang kekaguman setiap yang mendengar.
Candi Angin, Situs Bersejarah yang Misterius


Masyarakat menganggap Candi Angin ini sebagai salah satu barang peninggalan purbakala yang cukup misterius. Pada candi ini terdapat sebuah peninggalan berupa punden berundak yang di dalamnya terdapat sumur batu.
Tapi sumur ini tergolong cukup aneh karena pada musim hujan tidak terendam dan pada musim kemarau tidak mengering. Banyak masyarakat sekitar yang mengambil air dari sumur ini tapi tetap penuh.
Tempat bersejarah pasti memiliki berbagai macam hal yang harus dipatuhi seperti pantangan atau aturan-aturan lainnya. Sebelum memasuki Candi Angin di Jepara ini kalian harus meminum air kelapa muda terlebih dahulu.
Dan saat melewati makam atau petilasan yang berada di sekitar candi, kalian wajib membawa minyak telon dan kembang telon. Menurut masyarakat juga terdapat berbagai pantangan untuk menuju candi seperti tidak boleh kencing dan buang air besar sembarangan. Aturan tersebut sangat wajib untuk ditaati demi keamanan para pengunjung.
Pada jalan menuju candi juga ada beberapa perempatan yang harus dilalui dan perjalanannya cukup jauh. Perjalanan ke sana tentu akan terasa cukup melelahkan. Pantangan lainnya yaitu tidak boleh mengeluh kelelahan. Nah, ini biasanya cukup sulit ditaati karena memang perjalanan menuju 1.200 Mdpl itu tidak mudah.
Dengan sejarah yang masih sangat misterius ini, kalian harus merasakan secara langsung suasana khas yang ada di Candi tersebut. Tentunya sambil memperhatikan pantangan-pantangan yang ada yah! Pantangan yang ada ini apabila dilanggar akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Rute Lokasi Candi Tertua di Jawa


Candi Angin ini terletak di desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Tempat ini cukup tersembunyi dan berada pada ketinggian kurang lebih 1.200 Mdpl.
Waktu tempuh yang cukup lama dan jauh ini membuat candi ini tidak banyak dikunjungi masyarakat maupun wisatawan. Candi tersebut berada di tengah-tengah jajaran Pegunungan Muria, yang berlokasi di desa Tempur.
Candi ini berada dipuncak dan harus masuk dulu kemudian melewati perempatan jalan yang cukup jauh. Dalam perjalanan menuju lokasi ini, terdapat beberapa pantangan yang harus ditaati, seperti tidak boleh mengeluh kelelahan, tidak boleh kencing dan buang air besar sembarangan.
Tempat bersejarah ini tidak akan membuatmu kecewa! Karena kawasan Candi Angin Jepara ini benar-benar sangat sejuk dengan pemandangan alam yang sangat hijau dan asri. Berada di ketinggian, pasti kalian sudah bisa membayangkan keindahannya sendiri. Candi ini juga terletak di antara Candi Aso dan Candi Bubrah. Jadi kalian bisa mengunjungi Candi ini sekaligus melihat keindahan candi-candi di sekitarnya.