Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 06.00–18.00 WIB, Alamat: Dusun Candi, Desa Jabung Candi, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo, Jawa Timur; Map: Cek Lokasi |
Jawa Timur punya banyak tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi saat liburan. Salah satu contoh penting adalah Candi Jabung yang terletak di Kabupaten Probolinggo. Candi ini adalah sebuah situs bersejarah yang merupakan warisan megah dari Kerajaan Majapahit, yang pada masanya menjadi salah satu kerajaan terbesar dengan cakupan wilayah yang luar biasa. Bahkan, wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit dipercayai mencapai seluruh kepulauan Nusantara.
Jadi meskipun pusat pemerintahannya konon ada di Mojokerto, peninggalan Kerajaan Majapahit bisa ditemukan di banyak tempat di Jawa Timur. Seperti candi yang ada di Kabupaten Probolinggo ini, yang sampai sekarang sering dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Sejarah Candi Jabung
Menurut sejarahnya, candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini sudah dibangun pada tahun 1354 Masehi. Disebutkan dalam kitab Nagarakertagama, Raden Hayam Wuruk melakukan semedi setelah beberapa bulan menjadi raja. Ketika Raden Hayam Wuruk menjalankan meditasi mendalam, dia menemukan sebuah wilayah yang memiliki potensi luar biasa untuk pengembangan lebih lanjut.
Pada tahun 1359, dengan tekad yang kuat, Raden Hayam Wuruk memutuskan untuk melakukan perjalanan ke wilayah kerajaan yang terletak di sebelah timur Jawa. Perjalanannya membawanya ke sebuah desa yang bernama Kelayu, di mana dia merencanakan untuk melakukan upacara persembahan.
Namun, apa yang membuat perjalanan ini begitu istimewa adalah bangunan yang ditemuinya di Desa Kelayu, yang dikenal sebagai Sugata Prasista. Bangunan ini dianggap sebagai tempat suci yang memiliki makna spiritual yang mendalam. Dengan langkah-langkah yang penuh penghormatan, Raden Hayam Wuruk mengeksplorasi dan menghormati warisan budaya yang ditemuinya di desa ini.
Bangunan itulah yang sekarang dikenal sebagai Candi Jabung. Candi ini punya gelar Bajrajina Paramitapura yang berasal dari bahasa Sansekerta. “Bajra” merupakan istilah yang merujuk kepada seorang dewa dalam ajaran Buddhis, yang dikenal sebagai “Jina.” Dalam keyakinan Buddha, istilah ini mengandung makna tiga dewa yang memiliki peran penting dalam doktrin Buddha.
“Paramita,” di sisi lain, merupakan bagian dari ajaran Buddha Mahayana Tantra yang memperdalam pemahaman tentang ajaran agama Buddha. Sedangkan “Pura” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bangunan candi yang sakral dan khas dalam konteks keagamaan. Menariknya, dalam buku Pararaton, nama candi tersebut disebut sebagai “Sajabung,” yang memiliki makna sebagai tempat pemakaman bagi Bhra Gundal.
Bhra Gundal, yang merupakan tokoh wanita, memiliki kedekatan keluarga dengan Raja Hayam Wuruk, sehingga candi ini menjadi sebuah situs yang mengandung nilai sejarah dan budaya yang kaya. Hingga pemugaran dilakukan pada tahun 1980 oleh Pemkab Probolinggo dan pada tahun 1987 sudah mulai dibuka untuk umum.
Daya Tarik yang Dimiliki Candi Jabung
✦ Arsitektur Candi
Arsitektur Candi Jabung menunjukkan kemiripan dengan Candi Bahal yang terletak di Sumatera Utara. Candi ini menghiasi sebidang tanah seluas 35 meter x 40 meter, menjulang tinggi hingga mencapai 8 meter di atas permukaan laut. Struktur candi ini terdiri dari dua bangunan utama yang mencakup satu bangunan besar dan sebuah Candi Sudut yang berfungsi sebagai pelengkap dengan ukuran yang lebih kecil.
Candi utama ini dibangun dengan menggunakan batu bata merah, memberikan kesan yang kokoh dan elegan. Tubuh utama candi memiliki bentuk bulat dengan tiga tingkat bertingkat yang berbentuk persegi, menciptakan tampilan yang mengesankan. Atap candi ini memiliki bentuk stupa yang khas, sementara pintu masuk ke bilik candi terletak di sisi baratnya, memberikan pandangan yang mengagumkan kepada para pengunjung.
Dengan desain yang begitu mengesankan, Candi Jabung menjadi salah satu contoh indah dari arsitektur klasik yang mempesona di Indonesia. Sementara Candi Sudut ada di sisi sebelah barat daya candi utama, tingginya sekitar 6 meter dan juga terbuat dari batu bata merah.
✦ Relief Candi Jabung
Di atas batur candi yang memiliki ukuran 13,11 meter x 9,58 meter, terdapat selasar keliling yang tidak begitu luas. Di dalam Candi Jabung, Anda akan menemukan relief yang memukau yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa lalu. Salah satu relief yang mencolok di candi ini mengisahkan dua singa yang berdiri berhadapan satu sama lain, menciptakan sebuah gambaran yang memukau tentang pertemuan dua makhluk kuat ini.
Selain itu, ada juga relief yang menggambarkan dua pria yang sedang berada di dekat sebuah sumur. Salah satunya terlihat sedang memegang tali timba, mengisyaratkan aktivitas mereka yang terkait dengan pengambilan air dari sumur. Relief ini menghadirkan potret nyata kehidupan sehari-hari masyarakat masa lalu, membawa kita kembali ke zaman yang berbeda dengan cara yang sangat menarik.
Semua ini membuat Candi Jabung menjadi situs bersejarah yang menghadirkan cerita visual yang memikat dan berharga untuk dilihat. Lalu ada pula relief yang menggambarkan seorang pertapa memakai sorban tengah mengajar murid muridnya, hingga gambar seorang perempuan naik seekor ikan.
✦ Dibangun oleh 4 Bidadari
Menurut legenda yang beredar di masyarakat, konon candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini tidak dibangun oleh manusia. Proses pembangunannya dipercaya memiliki campur tangan putri kayangan. Bahkan ada 4 bidadari sekaligus yang ikut membangun candi, yaitu Nawang Wulan, Nawang Sari, Nawang Sukma, dan Nawang Sito.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Nama ‘Jabung’ diambil dari tempat candi ini berada, yaitu di Desa Jabung. Tepatnya anda dapat menemukan Candi Jabung di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya tersebut dekat dengan jalur pantura, jadi sangat mudah bagi wisatawan untuk menjangkaunya.
Dari Kabupaten Probolinggo, anda bisa menuju Kecamatan Kraksaan. Jarak candi dari Kraksaan sekitar 5 kilometer dan kurang lebih 500 meter dari Kolam Renang Jabung Tirta. Dari kolam renang ini, anda bisa mengarahkan kendaraan ke arah tenggara. Letaknya yang berada di pinggir jalan raya Surabaya-Banyuwangi.
Sehingga dapat dengan mudah dilalui oleh berbagai macam kendaraan. Apalagi akses jalannya termasuk sudah mulus dan tidak banyak jalan berlubang. Namun karena tidak banyak transportasi umum yang lewat, sebaiknya anda membawa kendaraan pribadi atau menyewa terlebih dahulu.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan
1. Mengagumi Keunikan Arsitektur Candi
Dengan arsitekturnya yang unik, anda dapat mengagumi Candi Jabung dari luar bangunan. Sebab pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam candi, guna menjaga kekuatannya supaya tidak cepat rusak. Di sini anda bisa melihat bahwa candi terdiri dari empat bagian, yakni bagian batur, kaki, tubuh, dan atap.
Candi Batur mengesankan dengan ukuran yang mengukur 13,11 meter dalam panjang dan 9,58 meter dalam lebar, serta dihiasi dengan sejumlah relief yang memukau. Sementara kaki candi punya dua tingkat, tingkat pertama berbentuk agief dengan hiasan daun padina dan tingkat kedua berhiaskan daun padma serta lis datar.
Bagian tubuh candi ini memamerkan relief yang menggambarkan adegan kehidupan manusia, rumah, dan hutan yang rimbun. Namun, yang paling mencolok adalah relief wanita yang terletak di sudut tenggara, yang sedang naik di punggung seekor ikan, menciptakan gambaran yang menakjubkan.
Yang mana pada sudut tenggara terdapat relief wanita naik di punggung seekor ikan. Dalam agama Hindu, relief wanita tersebut menceritakan pelepasan jiwa Sri Tanjung sebagai simbol kesetiaan pada suaminya. Pada bagian atap candi, sebagian besar mungkin telah hilang seiring berjalannya waktu.
Namun, kemungkinan besar atap ini memiliki bentuk stupa yang elegan, didekorasi dengan motif sulur-suluran yang mempesona. Candi Batur adalah contoh yang memukau dari keindahan arsitektur dan seni relief, yang memancarkan daya tarik sejarah yang mendalam dan menawan.
2. Mencari Tahu Sejarah Candi Jabung
Para pengunjung mencari tahu sejarah Candi Jabung dengan melihat papan keterangan berisi informasi candi yang sudah diletakkan di depannya. Candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Buddha ini memang usianya bisa dibilang sudah sangat tua. Tentunya ada sejarah panjang di balik pembangunannya yang sangat menarik untuk dibahas.
3. Melihat Pertunjukan Budaya
Sebagai salah satu saksi nyata adanya peradaban Majapahit, tentu membuat candi ini memiliki daya tarik tersendiri. Tidak heran jika banyak pertunjukan budaya yang dilakukan di sekitar wisata candi ini. Selain itu, perayaan Waisak juga biasanya dilaksanakan di pelataran candi. Dimana pembagian sembako untuk warga sekitar sering dilakukan dalam rangkaian perayaan tersebut.
4. Menikmati Keindahan Alam
Wilayah Kabupaten Probolinggo punya banyak tempat yang masih alami, termasuk di Desa Jabung. Bahkan di sekitar candi anda bisa menemukan pohon jabung dan pohon maja yang berbuah hijau. Jika beruntung, anda bisa melihat saat buahnya sudah berukuran sebesar buah melon. Rasanya pahit tapi banyak yang mengolahnya untuk dikonsumsi karena khasiatnya yang baik untuk kesehatan.
Fasilitas Wisata yang Tersedia
Sebagai cagar budaya yang dibuka untuk umum, di sini tidak dilengkapi oleh banyak fasilitas. Karena para pengunjung diperkenankan melihat candi sebagai bahan edukasi, sehingga tidak dikenakan tarif masuk.
Itulah kenapa tidak banyak fasilitas yang dapat anda temukan di lokasi. Tidak ada area parkir khusus yang luas, tapi sudah disediakan tempat apabila anda membawa kendaraan kemari. Biasanya ada penjaganya, jadi tidak perlu khawatir akan keamanan.
Bagi anda yang suka wisata sejarah, mengeksplorasi berbagai peninggalan kerajaan masa lampau tentu menjadi kegiatan yang menarik. Jadi tidak boleh melewatkan berkunjung ke Desa Jabung yang ada di Kabupaten Probolinggo. Karena di sini ada candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang sudah dibangun ratusan tahun lalu. Yuk rencanakan.