Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan besar dan sangat masyhur di Indonesia pada zaman dahulu. Kerajaan legenda yang berpusat di tanah Jawa Tengah ini diduga mulai terbentuk pada zaman abad ke-8. Dijelaskan bahwa Mataram Kuno terletak di tempat yang dikelilingi oleh gunung dan sungai, namun belum diketahui secara pasti dimana letak tersebut.
Menurut catatan, Kerajaan Mataram Kuno awalnya bercorak Hindu. Namun menjadi bercorak Hindu-Budha setelah mengalami perpecahan, dan pada abad ke-9 pusatnya ada di Jawa Timur. Sebagai salah satu kerajaan maritim terbesar, Mataram Kuno punya banyak peninggalan termasuk candi. Adapun candi peninggalan Mataram Kuno meliputi daftar berikut.
1. Candi Borobudur


Mengenal Candi Borobudur candi terbesar di dunia dan merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi yang terletak di Magelang tersebut sangat fenomenal karena pernah masuk ke dalam salah satu keajaiban dunia. Tidak heran jika Borobudur menjadi destinasi wisata sejarah yang begitu populer, baik di kalangan turis lokal maupun internasional.
Seperti lapisan misteri yang terungkap satu per satu, candi ini menjelma sebagai sebuah karya arsitektur yang menakjubkan. Dari jauh, kita bisa melihat keenam terasnya yang berbentuk bujur sangkar, dihiasi oleh tiga pelataran melingkar yang menari di atasnya. Semua ini tercipta sebagai surga suci, tunduk pada panggilan penghormatan kepada Sang Buddha.
Di zaman di mana raja-raja Syailendra berkuasa, kehebatan Candi Borobudur merambat ke permukaan. Dibangun dengan cermat, tubuhnya membentang sepanjang 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan menjulang gagah setinggi 35,40 meter.
Harga Tiket: Rp 50.000, Jam Operasional: Pukul 06.30-16.30 WIB, Alamat: Jl. Badrawati, Kawasan Candi Borobudur, Desa Borobudur, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
2. Candi Sewu


Candi peninggalan Mataram lainnya yaitu Candi Sewu, yang dibangun pada abad ke-8 Masehi. Setelah Candi Borobudur, Candi Sewu ini merupakan kompleks candi Budha terbesar kedua di Indonesia. Letaknya kurang lebih 800 meter dari arca Roro Jonggrang, tepatnya di sebelah selatan arca tersebut.
Dalam bahasa Jawa, Sewu sendiri memiliki arti Seribu. Itu karena di sini terdapat banyak sekali bangunan candi. Meski jumlah sebenarnya hanya sekitar 249 candi, namun masyarakat tetap menyebutnya Sewu karena jumlahnya yang sangat banyak di satu kompleks. Bila dibandingkan dengan Candi Borobudur atau Prambanan, Candi Sewu tersebut punya usia yang jauh lebih tua.
Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: Pukul 06.00-17.00 WIB, Alamat: Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.KM.16, Bugisan, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
3. Candi Prambanan


Candi Prambanan yang tercatat sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia merupakan salah satu situs peninggalan Mataram Kuno. Pembangunan candi dilakukan pada pertengahan abad ke-9, saat itu adalah masa pemerintahan Rakai Pikatan. Candi Prambanan terpendam oleh letusan Gunung Merapi sejak Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur.
Namun pada tahun 1930 sampai 1953, candi kembali dipugar dan sekarang menjadi destinasi wisata yang tidak pernah luput dikunjungi oleh wisatawan saat berlibur ke Sleman. Apalagi Candi Prambanan dianggap sebagai candi terindah yang pernah ada di Asia Tenggara. Lokasinya ada di timur Yogyakarta, sekitar 17 kilometer dari pusat kota.
Harga Tiket: Rp 55.000, Jam Operasional: Pukul 06.30-17.00 WIB, Alamat: Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
4. Candi Gedong Songo


Candi Gedong Songo dianggap sebagai salah satu candi tertua yang ada di Jawa Tengah. Walaupun begitu umur bangunan serta siapa pendirinya belum diketahui karena tidak ditemukan prasasti yang menjelaskan hal tersebut. Thomas Stamford Raffles menemukannya pada tahun 1804, dan candi peninggalan Mataram Kuno tersebut dikategorikan sebagai candi bercorak agama Hindu.
Candi yang berada di puncak Gunung Ungaran dan terdiri dari sembilan candi unik dan yang meiliki nilai sejarah masing-masing, berderet dari bawah ke atas yang dihubungkan oleh jalan setapak. Letak candi kesembilan sangat tersembunyi, pengunjung bahkan dilarang untuk melihatnya. Sebab orang yang melihat candi kesembilan konon tidak akan mempunyai umur yang panjang.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: Pukul 06.30-18.00 WIB, Alamat: Krajan, Desa Banyukuning, Kec. Bandungan, Kab. Semarang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
5. Candi Dieng


Sama seperti Candi Gedong Songo, Candi Dieng juga termasuk sebagai salah satu candi tertua yang ada di daerah Jawa Tengah. Diprediksi bahwa candi dibangun sekitar abad ke-7 sampai akhir abad ke-8. Para sejarawan menyebutkan bahwa bangunan candi awalnya berjumlah 400 buah di kompleks tersebut, namun kini hanya tersisa beberapa.
Candi bercorak Hindu di dataran tinggi Dieng tersebut ada yang berkelompok dalam kawasan yang kecil dan ada juga yang terpisah sendiri. Setiap candi diberi nama serupa dengan tokoh wayang. Seperti Candi Arjuna, Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Semar, Candi Puntadewa, dan Candi Srikandi.
Harga Tiket: Rp 15.000, Jam Operasional: Pukul 04.00-12.00 WIB, Alamat: Jl. Dieng No.km 19, Sidorejo, Desa Tieng, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
6. Candi Kalasan


Candi berikutnya yaitu Candi Kalasan yang terletak di Sleman. Tepatnya berada di Desa Tirtomartani Kalasan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. Bangunan candi mempunyai tiga bagian dengan tinggi sekitar 34 meter, yaitu bagian kaki atau bawah candi, tubuh, dan atap.
Candi Kalasan dibangun sebagai tempat persembahan untuk Dewi Tara, merupakan candi bercorak Budha yang dibangun pada tahun 778 Masehi. Meskipun bercorak Budha, namun pendiri candi ini seorang penganut agama Hindu dari wangsa Sanjaya yaitu Rakai Panangkaran. Ia mendirikan candi atas bujukan guru gurunya dari wangsa Syailendra yang menganut ajaran Budha.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-17.00 WIB, Alamat: Desa Suryatmajan, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, DI. Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
7. Candi Sambisari


Candi Sambisari juga bisa anda temukan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Seorang petani secara tidak sengaja menemukan candi tersebut pada tahun 1966. Setelah itu dilakukan pemugaran hingga tahun 1986.
Kisah waktu membelah tirai zaman, dan di dalamnya, muncul kisah yang mengisahkan tentang lahirnya Candi. Menurut jejak catatan sejarah, saat abad ke-9 Masehi menggelar keajaiban, dan dalam naungan pemerintahan Raja Rakai Garung dari wangsa Syailendra, Candi ini tumbuh di tanah Jawa.
Kemungkinan bangunan candi tertimbun oleh letusan Gunung Merapi, sehingga bagian dasarnya ada di bawah permukaan tanah sekitar 6,5 meter. Hal ini membuat bangunan candi tampak sangat unik. Sehingga Candi Sambisari selalu tidak pernah sepi akan pengunjung.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-17.00 WIB, Alamat: Jl. Candi Sambisari, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
8. Candi Plaosan


Ada banyak sekali candi peninggalan Mataram Kuno, salah satunya yaitu Candi Plaosan yang ada di Kabupaten Sleman. Tepatnya candi menakjbukan ini berada di Dusun Bugisan, Kec. Prambanan. Dikenal juga sebagai candi kembar karena terdiri atas dua bangunan candi yang arsitektur bentuknya sama.
Sepanjang lorong waktu, bangunan candi ini berdiri megah dengan 116 stupa sebagai mahkota keindahan, dan 50 candi perwara menyertai dengan cinta. Raja Mataram Kuno, Rakai Pikatan, membawa mimpi menjadi kenyataan saat candi ini diukir dari batu sebagai simbol cinta kepada sang istrinya, Pramudyawardani.
Dalam pelukan batu, dua keyakinan yang berbeda berkumpul. Dalam keluarga yang harmonis, Rakai Pikatan mengamini kepercayaan Hindu, sementara Pramudyawardani menaruh hati pada ajaran Budha. Maka dari sana, corak Hindu dan Budha tumbuh dalam harmoni, melingkupi candi ini dalam satu dekapan yang indah.
Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: Pukul 07.30-16.30 WIB, Alamat: Jl. Candi Plaosan, Plaosan Lor, Bugisan, Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
9. Candi Mendut


Sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur, Jawa Tengah. anda bisa menemukan Candi Mendut di bagian timurnya. Candi bercorak Budha ini diperkirakan sudah berdiri lebih dulu dari Borobudur, yaitu pada tahun 824 Masehi. Menurut catatan sejarah pendirinya adalah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya dari Dinasti Syailendra.
Di kawasan Candi Mendut terdapat tiga patung besar yang merupakan symbol di masa lalu yaitu Maitreya, Sakyamuni, dan Avalokitesvara. Saat ini Candi Mendut menjadi destinasi wisata sejarah yang begitu populer. Di lain sisi, umat Budha masih menjadikannya sebagai tempat beribadah sampai sekarang.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-19.00 WIB, Alamat: Mendut, Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
10. Candi Ngawen


Candi bercorak Buddhisme ini terletak sekitar 5 km sebelah selatan dari Candi Mendut. Termasuk sebagai salah satu situs peninggalan Mataram Kuno yang dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, dibuktikan dalam Prasasti Karang Tengah.
Sepintas, Candi Ngawen hampir mirip dengan bangunan candi Hindu lantaran bagian atapnya sedikit meruncing. Namun candi mempunyai stupa dan teras berundak yang menjadi simbol pada candi candi Budha. Adanya hiasan patung singa di keempat sudut juga membuatnya menjadi unik.
Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: Pukul 08.00-16.00 WIB, Alamat: Ngawen, Kec. Muntilan, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
11. Candi Pawon


Candi Pawon diperkirakan didirikan oleh Dinasti Syailendra antara abad ke-8 sampai ke-9 Masehi. Menurut para sejarawan, bangunan candi ini digunakan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra. Letaknya cukup uni karena berada di antara Candi Borobudur dan Candi Mendut, sehingga diperkirakan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dimana relief candi menwan ini adalah permulaan dari Candi Borobudur.
Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-16.00 WIB, Alamat: Desa Wanurejo, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Sampai sekarang, deretan candi peninggalan Mataram Kuno di atas masih dirawat dengan baik sebagai cagar budaya. Bukan hanya itu saja, namun candi candi tersebut sangat populer di kalangan wisatawan sebagai destinasi liburan. Sudah pernah mengunjungi salah satunya ?