Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 09.00-21.00 WIB, Alamat: Jl. Kersan No.RT.05, Jeblog, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Museum dan Tanah Liat dibangun atas dasar keinginan seorang seniman profesional untuk memperkenalkan seni ke masyarakat. Tempat yang seperti rumah milik nenek ini dahulu merupakan sebuah studio seni. Digagas oleh Ugo Untoro akibat kecintaannya pada lukisan, kini eksistensi museum unik tersebut mulai dipertimbangkan wisatawan.
Ugo Kuntoro selaku penggagas museum unik ini pada mulanya berkarier sebagai pelukis jalanan. Dia kemudian membangun studio yang dinamakan Tanah Liat untuk menyimpan koleksi lukisan pribadinya. Kemudian, orang-orang mulai berdatangan dan sebagian memutuskan untuk berguru kepada Kuntoro.
Seiring bertambahnya seniman muda yang tertarik bergabung dengan Ugo Kuntoro, tempat unik ini pun dikembangkan menjadi sebuah museum. Biasanya masyarakat umum menyebutnya MdTL, di mana ada berbagai macam pameran berlangsung di dalamnya. Bukan hanya itu, terkadang juga dijadikan sebagai lokasi pertunjukan kesenian lokal.
Daya Tarik Wisata Museum dan Tanah Liat
1. Mengandung Cerita Perjuangan
Dimulai dari kecintaan Ugo Kuntoro terhadap lukisan, dia menjajakan hasil karyanya di jalanan. Saat orang-orang mulai meliriknya dan lukisan tersebut memiliki cukup nilai di mata pecinta seni, pekerjaan Kuntoro meluas hingga membuatnya mampu mendirikan sebuah studio.
Studio tersebut dinamakan Tanah Liat dan awalnya hanya berisi karya-karya seni milik Ugo Kuntoro. Namun, ada seniman muda yang tertarik belajar melalui studio tersebut dan jumlahnya kian bertambah dari waktu ke waktu. Tak pelak, situasi ini membuat jumlah pameran di studio kecil itu bertambah dan akhirnya diperluas menjadi museum.
Museum dan Tanah Liat, atau biasanya akronim dengan MtDL, begitulah khalayak ramai menyebutnya. Tempat yang unik ini memiliki latar belakang cerita perjuangan yang panjang dan mampu membuat orang tergugah.
Tentang seorang seniman jalanan yang berhasil membangun museumnya sendiri. Bahkan, MdTL dilibatkan dalam wacana kreatif di bidang seni dengan pemerhati seni di berbagai penjuru, lokal maupun global.
Museum sederhana ini bertransformasi menjadi rujukan pembelajaran seni untuk para seniman dan awam. Apa yang membuatnya unggul adalah pembiaran terhadap idealisme setiap individu dalam menghasilkan karya seni mereka.
2. Tampilan Seperti Rumah Milik Nenek
Ada sebagian pengunjung yang merasa bahwa datang ke Museum dan Tanah Liat seperti berada di rumah nenek sendiri. Hal ini didasari oleh keberadaan lokasi di perkampungan, juga kesederhanaan di balik bangunan yang menopangnya.
Perasaan seperti berkunjung ke rumah nenek sendiri memiliki konotasi yang positif. Semasa kecil, kita pasti pernah menyambangi nenek di desa dan merasakan kenyamanan tertentu di sana.
Demikian pula saat Anda mampir ke MdTL, museum sederhana ini akan menimbulkan perasaan nyaman dan betah. Ada aneka lukisan yang menghiasi dindingnya dan semuanya mengandung idealisme setiap penciptanya.
Bukan hanya lukisan, karya seni lain seperti patung juga ikut dipajang di sini yang merupakan buah ide para seniman muda. Paling utama, eksistensi karya tersebut tidak dibiarkan tenggelam di dalam bangunan museum saja.
Lebih jauh dari itu, ada program publikasi yang dikampanyekan oleh pihak museum untuk mendukung semangat para seniman muda. Barangkali inilah alasan lain mengapa disebut seperti berada di rumah nenek sendiri. Pasalnya, nenek ada sosok yang paling senang berbagi cerita dalam keluarga kita masing-masing.
3. Kaya Akan Aktivitas Seni
Bukan hanya bertujuan untuk menyimpan koleksi karya seni, Museum dan Tanah Liat memberikan kesempatan kepada para seniman agar tetap eksis di mata masyarakat umum. Terbukti dari banyaknya program seni yang diwujudkan di museum unik ini guna mengedukasi pengunjung.
Mereka mengadakan siaran radio yang sifatnya membahas tentang seni, di mana ini dapat didengar oleh siapa saja selama mengakses saluran milik museum. Ada pula pelaksanaan pameran yang secara terbuka memperkenalkan koleksi di dalam museum beserta idealisme para pencipta karya tersebut.
Terkadang, pihak pengelola museum juga akan menyelenggarakan pertunjukan di waktu-waktu tertentu. Contohnya seperti pentas musik, pameran patung, pementasan seni jalanan, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini menambah nilai keunikan dan memperkuat eksistensi MdTL di mata khalayak luas.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Datanglah ke Kecamatan Kasihan untuk belajar lebih dalam tentang seni di bawah naungan Museum dan Tanah Liat. Terletak di Jalan Kersan Nomor 5, tempat bersejarah ini siap menyambut Anda dengan tangan terbuka.
Persisnya di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, lokasinya agak memasuki perkampungan di Dusun Jeblog. Akan cukup sulit untuk menemukan bangunan pastinya sebab tersembunyi di antara rumah-rumah di Desa Tirtonirmolo.
Harga Tiket Masuk Museum dan Tanah Liat
Tidak ada tiket masuk yang diberlakukan atas Museum dan Tanah Liat sebab tujuan dibangunnya adalah edukasi. Anda bisa datang ke sini selama waktu operasional sekitar pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Namun, di luar itu Anda juga bisa tetap datang asal membuat janji terlebih dahulu dengan pengelola museum. Entah untuk sekadar mengamati, menyelenggarakan pertunjukan, atau motivasi belajar, cobalah lakukan saja!
Aktivitas yang Menarik Dilakukan Pengunjung
1. Belajar Seni
Museum dan Tanah Liat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapa pun untuk tahu lebih dalam tentang seni. Bukan hanya para seniman muda, amatir seni, tetapi juga yang awam sama sekali.
Saat memutuskan mampir ke sini, Anda bisa bertanya-tanya kepada penjaga museum jika memungkinkan, mengikuti pagelaran seni, atau sekadar melihat-lihat dan membaca informasi yang disediakan. Cara lain, Anda bisa mengikuti siaran radio mereka apabila terkendala akses sehingga sulit datang langsung ke MdTL.
Ada banyak kesempatan untuk belajar seni, terlepas dari apakah Anda berbakat atau tidak. Terlebih di masa ini, informasi terbuka seluas-luasnya melalui internet. Namun, tidak ada yang mengalahkan langsung pengalaman berkesan saat Anda belajar dan mengobrol face to face dengan para seniman.
2. Ngopi
Ngopi merupakan istilah yang sering kali digunakan anak muda untuk mendeskripsikan aktivitas mengobrol sambil menikmati secangkir kopi. Ngopi juga diidentikkan dengan kegiatan menongkrong yang didasari tujuan menambah wawasan.
Aktivitas semacam ini bisa Anda wujudkan secara optimal saat mengunjungi Museum dan Tanah Liat. Pasalnya, di bagian depan museum terdapat sebuah kedai kopi yang dapat digunakan untuk membeli makanan.
Terkadang, orang-orang juga memutuskan untuk mampir sejenak di kedai tersebut sambil bercakap-cakap. Barangkali, selepas keluar dari museum, Anda dapat mengajak teman ngopi tentang pengalaman berharga di hari itu.
3. Ikut Berkarya
Anda memiliki bakat seni? Memiliki minat terhadap seni dan segala hal tentangnya? Ingin bakat terpendam Anda terasah dan dikenal oleh lebih banyak orang?
Bukan hanya belajar, cara paling tepat agar seorang seniman memiliki nilai di mata khalayak luas adalah dengan publikasi. Anda dapat mengandalkan Museum dan Tanah Liat sebagai sarana memulai perjalanan Anda di bidang ini.
Tentu cara yang bisa ditempuh adalah dengan belajar terlebih dahulu di museum edukasi tersebut. Kemudian, membiarkan diri Anda berkembang seiring pengajaran teori dan praktik yang dilakukan di bawah pengawasan seniman profesional.
Cara semacam ini memang terdengar klasik mengingat betapa mudahnya kini kita melakukan publikasi autodidak. Namun, bergabung di MdTL tidak hanya menawarkan edukasi dan publikasi, melainkan pula relasi di bidang yang sama.
Anda bisa bertemu dengan orang-orang yang lebih dulu menjajaki dunia seni. Lalu, tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding berguru langsung kepada ahlinya, betul?
Fasilitas di Kawasan Museum dan Tanah Liat
Ngopi adalah hal pertama yang bisa Anda lakukan di luar melihat-lihat pameran seni. Ada sebuah kedai di dekat museum dengan suasana sederhana namun memberikan kenyamanan ekstra bagi pengunjung. Anda bisa mampir ke sana sejenak jika merasa sedang haus atau lapar selama berkeliling di dalam museum edukasi ini.
Selanjutnya, hall yang luas juga turut ditawarkan oleh Museum dan Tanah Liat kepada khalayak luas. Anda bisa menjadi sponsor atas suatu pertunjukan atau mengajukan proposal kerja sama dengan venue di dalam gedung yang nyaman ini. Tampilannya dari luar memang terlihat kuno, tetapi akan disambut ruangan yang cukup luas setelah melewati pintu masuk.
Kesempatan belajar seni disediakan pula oleh pihak pengelola agar kunjungan Anda jadi lebih bermakna. Lebih dari sekadar melihat-lihat pajangan karya seni seperti patung dan lukisan, orang-orang bisa melakukan eksplorasi minat yang lain. Terkadang, ada pula obrolan terkait seni yang diadakan secara langsung di hall bangunan sederhana ini.
Suka seni tapi tidak tahu harus mulai dari mana jika ingin mengembangkannya? Mampirlah ke museum bersejarah ini dengan harapan untuk mendapatkan bimbingan. Atau setidaknya, Anda bisa melihat karya cipta milik seniman muda demi sebuah inspirasi, yang menjadi titik tolak para pemerhati seni.