Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: Pukul 07.00-17.00 WIB, Alamat: Desa Tambak, Kec. Ngargoyoso, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
Indonesia punya sisi sejarah yang begitu kental, termasuk di antaranya adalah kehadiran candi di Jawa Tengah. Di balik banyaknya candi yang ternama, ternyata terdapat pula situs candi yang penuh misteri dan menarik perhatian sejarawan, yakni Candi Planggatan. Situs candi yang kini hanya tertinggal puing tersebut ada di Karanganyar.
Sejarah Candi Planggatan

Melihat dari penemuan relief dan reruntuhan candinya, situs yang tidak banyak diketahui wisatawan ini adalah peninggalan kerajaan Majapahit. Latar belakang agama hindu pun tersirat dari banyaknya relief atau patung temuan yang menyerupai Ganesa hingga Lingga-yoni serta bokor batu untuk sesaji.
Belum lagi dengan Candi Cetho dan Candi Sukuh yang masih berdekatan dengan Candi Planggatan, alhasil indikasi keterkaitan dengan Kerajaan Majapahit pun semakin kuat. Bahkan, Candi ini pun memiliki tinggalan bangunan berupa anak tangga yang menggambarkan bentuk seperti bangunan berteras.
Situs purbakala ini juga disebut memiliki sejarah yang jauh lebih tua dari beberapa candi sekitarnya karena ditemukannya prasasti sangkalan bertulis Gajah Wiku Hanahut (mangan) Wulan (diperkirakan tahun 1456 M atau 1378 S). Sangkalan tersebut menggunakan aksara kwadrat pasca-Kediri.
Daya Tarik yang Dimiliki Candi Planggatan

✦ Keunikan Penemuan Situs Dan Relief
Meski sudah tidak lagi memiliki bentuk berupa candi yang megah layaknya beberapa tempatnya lainnya, Candi Planggatan memiliki relief yang unik dan menarik. Beberapa batu reruntuhan pun berserakan di bidang tanah yang luas. Dan beberapa relief memiliki pahatan cantik menggambarkan kehidupan di masanya.
Salah satu relief yang menjadi daya tarik adalah bentuk manusia berkepala gajah atau Gajah Wiku yang di bagian mulutnya membawa bulan sabit seakan memakannya. Pahatan tersebut diikuti dengan huruf kuno yang menggambarkan tanggal dibuatnya candi tersebut.
✦ Indikasi Peninggalan Kerajaan Majapahit
Menurut relief dan penemuan yang ada di situs bersejarah tersebut, terdapat indikasi candi adalah peninggalan kerajaan Majapahit. Hal tersebut tampak dari kemiripan desain dan teknik pahat yang serupa dengan Candi Cetho dan Candi Sukuh.
Terdapat pula indikasi bahwa Candi Planggatan adalah peninggalan dari Prabu Brawijaya V, yang mana menjadi raja terakhir Majapahit sebelum moksa atau wafat beserta raganya. Hal tersebut pun ada kaitannya dari perkiraan bahwa pembangunan candi Sukuh dan Planggatan pun masih berdekatan.
✦ Lokasi Yang Kerap Digunakan Untuk Upacara Bersih Desa
Meski rupa dan bentuknya sudah tidak begitu terlihat, Situs Planggatan menimbun sejarah yang begitu kental. Wisata hits ini sudah menjadi reruntuhan candi yang ditumbuhi pohon beringin besar dan rimbun. Tidak heran jika warga pun mensakralkan area dan sering menjalankan upacara bersih desa di area tersebut.
✦ Lokasi Sekitar Situs Yang Begitu Asri
Candi Planggatan memang tinggal puing saja. Namun kehadiran alam yang hijau yang seakan menimbun situs bersejarah tersebut pun menjadi nilai plus tersendiri. Kesan alamnya masih begitu kental, apalagi dengan minimnya sentuhan tangan pengunjung.
Pepohonan tinggi menjulang diikuti dengan lahan hijau yang luas. Alhasil, memberi kesan yang tenang dan segar saat dikunjungi. Tidak hanya itu, alam seakan menyembunyikan beberapa bagian dari candi yang tampak dari lubang lubang gua dan relief yang setengah terpendam.
Terdapat juga Telaga Mardida sekitar 2 km dari area situs. Danau alami ini masih begitu asri dikelilingi hutan hijau dengan akses jalan yang masih kurang maksimal. Keindahannya memanjakan mata dan bisa menjadi tempat beristirahat sejenak bersama warga yang beraktivitas di sekitarnya.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk

Situs Candi Planggatan yang misterius ini tepatnya di Dusun Tambak dan Desa Planggatan. Kurang lebih jaraknya sekitar 6 km dari Candi Sukuh, yang mana bisa menjadi titik awal perjalanan. Pasalnya, dari area parkir Candi Sukuh terdapat papan penunjuk arah untuk mencapai situs bersejarah yang asri tersebut.
Jika mengikuti rute tersebut, bersiaplah dengan kendaraan yang tepat dan fisik yang maksimal. Jalannya masih belum terlalu baik, jadi perlu berhati hati untuk mencapai destinasi wisata ini. Selebihnya Anda hanya perlu mengikuti petunjuk jalan saja.
Apabila Anda memulai perjalanan dari Candi Sukuh, ikuti petunjuk jalan sampai persimpangan jalan berbentuk K. Nantinya lanjut belok serong kiri menuju arah Desa Tambak dan lanjutkan ikuti jalan cor dari desa. Kemudian belok kanan di gang ketiga dan sampailah ke area situs.
Situs Candi Planggatan tidak memiliki harga tiket masuk atau biaya apapun, karena memang masih belum dikelola dengan maksimal. Tidak ada juga jam operasional, tapi lebih baik menggunakan jam umum mulai dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Namun bisa saja informasi ini berubah jika terdapat pengelolaan tambahan di wilayah situs dan candi.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan

1. Wisata Religi
Hampir sama dengan tujuan candi lainnya, situs Planggatan pun menjadi area yang dikeramatkan oleh warga sekitar. Bisa jadi hal tersebut dikaitkan dengan penemuan relief yang memiliki indikasi tempat sesajen dan berdoa. Alhasil, banyak sekali asumsi bahwa candi tersebut adalah tempat sakral dan akhirnya menjadi tempat bersih desa warga sekitar.
2. Menelusuri Jejak Sejarah yang Misterius di Candi Planggatan
Bagi para arkeolog dan penggemar sejarah, Candi Planggatan bagaikan sebuah misteri yang wajib digali. Reruntuhan candi, relief, hingga ukiran, dan indikasi lainnya menyiratkan sejarah yang menarik. Apalagi dengan adanya indikasi bahwa candi ini adalah bagian dari kerajaan Majapahit.
Maka tidak heran jika akan menarik para penggemar sejarah yang ingin belajar lebih jauh akan kerajaan tersebut. Gambaran, pahatan, dan tulisan di batu pun memiliki nilai sejarah yang kuat dan mirip dengan candi sekitarnya.
3. Melihat Berbagai Relief Peninggalan yang Unik
Di atas area seluas 4.460 meter persegi tersebut, situs Candi Planggatan memang hanya menyisakan gundukkan besar. Namun terdapat beberapa Relief yang bisa Anda saksikan secara langsung. Seperti relief gambaran Gajah Wiku Mangan Wulan, relief Ganesha, Batu tempat sesaji, Lingga Yoni, dan beberapa goa yang bisa jadi menyembunyikan nilai sejarah.
Fasilitas Wisata yang Tersedia

Mengingat bahwa kawasan situs adalah bagian dari area cagar alam, maka area pun masih begitu asri dan terjaga. Pepohonan masih asri dan tinggi menjulang dengan rumput hijau yang tampak tidak terusik. Fasilitas jalan dan areanya masih kurang maksimal, namun sudah cukup aman untuk berjalan menyusuri tempat dan menuju beberapa area tertentu.
Cukup disayangkan bahwa situs candi yang ada di tengah area hijau ini sangat minim. Kurangnya informasi, pasar, dan daya tarik masyarakat pun akhirnya berdampak pada minimnya fasilitas wisata. Tidak ada ketersediaan kebutuhan wisatawan yang tampak, kecuali kembali ke arah jalan utama.
Jadi siapkan diri untuk membawa perbekalan yang lengkap jika ingin berkunjung. Pilih waktu yang tepat agar Anda tidak kesulitan untuk menelusuri Candi Planggatan. Beruntungnya, masih banyak warga sekitar yang siap membantu karena wisata sejarah ini termasuk area yang dikeramatkan oleh warga.
Kendati sudah tinggal puing dan bongkahan candi yang tersebar saja, situs Planggatan masih kerap menarik perhatian wisatawan. Terdapat banyak relief yang penuh arti dan menarik rasa penasaran. Bagi para penggemar sejarah, situs ini adalah harta karun tersembunyi yang layak digali. Jangan lewatkan kesempatan untuk mampir dan saksikan keindahannya.