Indonesia pada zaman dahulu pernah mempunyai masa dimana kerajaan beragama Hindu atau Buddha berkuasa di berbagai daerah. Hasilnya, ada banyak sekali peninggalan sejarah yang menjadi bukti atas keberadaan kerajaan kerajaan tersebut. Salah satu bukti yang banyak ditemukan adalah adanya candi yang terbesar di berbagai wilayah di dalam negeri.
Candi bercorak Buddha sendiri bisa ditemukan di banyak tempat. Tidak hanya di Pulau Jawa saja, tapi juga di Pulau Sumatera sampai Bali. Yang mana di masa lalu candi candi tersebut difungsikan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah raja hingga tempat pemujaan. Adapun candi yang bercorak Buddha di Indonesia yang dapat ditemukan di antaranya yaitu sebagai berikut.
1. Candi Borobudur


Berbicara mengenai candi bercorak Buddha yang ada di Indonesia, jelas yang akan terbesit di pikiran adalah Candi Borobudur. Bisa dibilang bahwa candi ini merupakan yang paling terkenal, sebab menjadi monumen Buddha terbesar di dunia. UNESCO juga telah menetapkannya sebagai salah satu situs warisan budaya dunia.
Menurut catatan sejarah yang ditemukan, Candi Borobudur diperkirakan dibuat sekitar abad ke-8 dan ke-9 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Sampai sekarang bangunan candi yang berdiri di Magelang, Jawa Tengah, tersebut masih sering dimanfaatkan sebagai tempat melakukan peribadatan umat Buddha. Saat peringatan hari Trisuci Waisak biasanya area candi akan sangat ramai.
Harga Tiket: Rp 50.000, Jam Operasional: Pukul 06.30-16.30 WIB, Alamat: Jl. Badrawati, Kawasan Candi Borobudur, Desa Borobudur, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
2. Candi Sewu


Candi Sewu merupakan kawasan candi Buddha di Indonesia yang terbesar kedua setelah Candi Borobudur dan candi ini juga diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-8, jumlah candinya ada 249 buah. Namun masyarakat setempat menyebutnya Candi Sewu, yang mana sewu berarti seribu lantaran jumlahnya yang banyak dalam satu area.
Candi Sewu ini terletak berdampingan dengan Candi Prambanan, menunjukkan bahwa umat Hindu dan Buddha hidup berdampingan secara harmonis sejak zaman dahulu di Jawa. Itu karena Candi Sewu bercorak Buddha, sementara Candi Prambanan memiliki corak Hindu. Keduanya sekarang kerap menjadi pilihan destinasi yang populer di kalangan wisatawan.
Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: Pukul 06.00-17.00 WIB, Alamat: Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.KM.16, Bugisan, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
3. Candi Plaosan


Berjarak sekitar 1,5 km dari kompleks Candi Prambanan, anda akan menemukan candi bercorak Buddha di Indonesia lainnya yaitu Candi Plaosan. Kompleks candi ini terbagi menjadi dua, yakni Candi Plaosan Kidul yang berada di Selatan dan Candi Plaosan Lor yang berada di Utara.
Kompleks tersebut dibuat ketika Rakai Pikatan memutuskan untuk menikahi Pramodawardhani. Karena berbeda agama, hubungan mereka menimbulkan banyak kecaman. Candi Plaosan kemudian dibangun oleh Rakai Pikatan sebagai lambang cintanya kepada sang istri, dan memberikannya kebebasan untuk menganut agama berbeda.
Harga Tiket: Rp.3.000, Jam Operasional: Pukul 07.30-16.30 WIB, Alamat: Jl. Candi Plaosan, Plaosan Lor, Bugisan, Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
4. Candi Mendut


Sekitar 3 km dari Candi Borobudur, ada Candi Mendut yang juga tidak kalah populer. Candi ini dibangun sekitar tahun 824 Masehi saat masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra. Bangunannya hanya terdiri dari satu candi dengan ketinggian kurang lebih 26,4 meter. Ciri khas candi ini terlihat pada hiasannya yang berselang seling.
Hiasan berupa ukiran para bidadara dan bidadari yang berasal dari kahyangan, kemudian ada dua ekor kera dan seekor burung garuda. Selain itu terdapat sebuah vihara tepat di samping bangunan candi, yang sampai sekarang masih sering digunakan untuk kegiatan keagamaan.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-19.00 WIB, Alamat: Mendut, Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
5. Candi Ngawen


Candi bercorak Buddha di Indonesia lainnya yang bisa ditemukan di Kabupaten Magelang yaitu Candi Ngawen. Atau lebih tepatnya berada di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Candi Mendut. Eksistensi candi tertulis pada Prasasti Karangtengah yang dibuat pada tahun 824 Masehi, sehingga Candi Ngawen diduga dibangun pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Candi yang dibangun oleh wangsa Syailendra tersebut punya 5 bangunan yang ukurannya kecil. Dua bangunan candi punya bentuk arsitektur yang berbeda dengan patung singa di keempat sudutnya. Kemudian ada sebuah patung arca Buddha duduk di bangunan candi yang lain. Reliefnya masih cukup jelas, tampak ukiran Kala Makara, Kinnara, dan Kinnari.
Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: Pukul 08.00-16.00 WIB, Alamat: Ngawen, Kec. Muntilan, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
6. Candi Banyunibo


Candi Banyunibo pertama kali ditemukan pada tahun 1940 diduga bahwa bangunan candi tersebut sudah ada sejak abad ke-9 pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno. Candi Buddha tersebut ada di timur Kota Jogja yang mengarah ke Wisata Wonosari.
Anda bisa menemukannya berada tepat di tengah area persawahan, dengan ukuran yang terbilang kecil namun masih kokoh dan lengkap dengan ukiran relief Kala Makara yang begitu jelas. Tidak hanya itu, Candi Banyunibo juga memiliki relief di bagian dalamnya yang menceritakan Dewa Kurawa yang dikenal sebagai dewa kekayaan.
Harga Tiket: Gratis, Jam Operasional: 24 Jam, Alamat: Cepit, Desa Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
7. Candi Muara Takus


Tidak hanya di Pulau Jawa, anda juga bisa menemukan candi bercorak Buddha di wilayah lainnya di Indonesia seperti Candi Muara Takus ini yang ada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Candi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim bercorak Buddha terbesar yang ada di Nusantara.
Candi Muara Takus diprediksi sebagai candi yang tertua di Pulau Sumatra, namun para ahli purbakala belum bisa menentukan secara pasti kapan tepatnya candi didirikan. Corak Buddha dari candi ini sendiri bisa dilihat dari adanya stupa yang menjadi lambang Buddha Gautama. Di lokasi anda bisa melihat kompleks ini mempunyai beberapa bangunan candi.
Harga Tiket: Rp 10.000, Jam Operasional: Pukul 08.00-18.00 WIB, Alamat: Muara Takus, Kec. XIII Koto Kampar, Kab.Kampar, Riau; Map: Cek Lokasi |
8. Candi Pawon


Candi Pawon menjadi salah satu candi yang bercorak Buddha yang bisa ditemukan di daerah Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan peninggalan masa Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun oleh Raja Samaratungga dari wangsa Syailendra. Merujuk pada catatan yang tertulis di Prasasti Karangtengah, bangunan candi dibangun sekitar tahun 826 Masehi.
Yang mana dulunya Candi Pawon digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan tempat perabuan yang mana ciri khas bangunan bercorak Buddha bisa dilihat pada banyaknya stupa yang menghiasi bagian atas candi. Sementara di bagian dinding luar tampak relief pohon hayati yang dikelilingi pundi pundi dan kinara kinari.
Harga Tiket: Rp 20.000, Jam Operasional: Pukul 07.00-16.00 WIB, Alamat: Desa Wanurejo, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah; Map: Cek Lokasi |
9. Candi Batujaya


Candi Batujaya terletak di Batujaya, Karawang, Provinsi Jawa Barat. Candi bercorak Buddha ini diprediksi telah dibangun sejak abad ke-5 sampai ke-6 Masehi, tepatnya pada masa Kerajaan Tarumanegara. Sehingga menjadikannya sebagai situs peninggalan Buddha kuno yang tertua di Pulau Jawa.
Candi Batujaya tersebut merupakan kompleks yang terdiri atas candi candi tertimbun di dalam tanah, sekilas membuatnya terlihat seperti bukit. Candi Jiwa menjadi salah satu bangunan candi yang bisa ditemukan di kompleks tersebut, dengan bentuk bunga teratai di bagian atas dan bagian tengahnya memiliki struktur melingkar seperti bekas stupa.
Harga Tiket: Rp 5.000, Jam Operasional: Pukul 08.00-18.00 WIB, Alamat: Segaran, Kec. Batujaya, Kab. Karawang, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi |
10. Candi Sari


Candi Buddha berikutnya dapat ditemukan di daerah Sleman, Yogyakarta. Namanya Candi Sari, yang menurut perkiraan dibangun di waktu bersamaan dengan Candi Kalasan. Yaitu pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran sekitar abad ke-8 Masehi.
Candi Sari tersebut punya bangunan dengan 9 stupa yang membuatnya terlihat unik. Pada sisi dinding tubuh candi terdapat pahatan arca Tara dan dewa Bodhisattva. Dulunya, bangunan candi ini digunakan sebagai tempat belajar bagi para biksu dan vihara agama Buddha.
Harga Tiket: Rp 3.000, Jam Operasional: Pukul 08.00-15.00 WIB, Alamat: Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.107, Bendan, Desa Tirtomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Map: Cek Lokasi |
Itulah deretan candi bercorak Buddha di Indonesia. Peninggalan sejarah tersebut menjadi warisan budaya yang patut dilestarikan. Tidak heran jika banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi destinasi tersebut untuk belajar sejarah. Apakah anda pernah mengunjungi salah satunya ?